Berani Tempuh Sumut-Jakarta 48 Jam, Ini Kisah Bus PO Liberty Sang Peluru dari Medan
Saking cepatnya bus ini mendapat julukan "Peluru dari Medan" atau "Libas Berani Mati"
Saking cepatnya bus ini mendapat julukan "Peluru dari Medan" atau "Libas Berani Mati"
Berani Tempuh Sumut-Jakarta 48 Jam, Ini Kisah Bus PO Liberty Sang Peluru dari Medan
Bus PO Liberty pernah dikenal sebagai “Raja Jalanan” Sumatera - Jawa era 1970 sampai 2000-an. Banyak perantau luar pulau yang menjadi pelanggan tetap karena mampu sampai Jakarta hanya dalam waktu 48 jam. Bus ini menjadi pelopor rute jarak jauh Medan-Jakarta-Yogyakarta sampai Solo.
-
Kapan Bus Wisata Gratis Jakarta beroperasi? Bus wisata gratis Jakarta ini disebut dengan bus Jakarta Explorer. Bus Jakarta Explorer saat ini memiliki 7 rute wisata yang berbeda.
-
Apa itu Bus Wisata Gratis Jakarta? Anda bisa menikmati kemegahan kota Jakarta dengan bus wisata gratis yang dikelola pemerintah ini.
-
Apa yang ditawarkan oleh bus wisata atap terbuka di Jakarta? Bus wisata atap terbuka menjadi wisata alternatif bagi sebagian warga Jakarta untuk menikmati liburan, terlebih ketika memasuki masa libur sekolah seperti saat ini.
-
Bagaimana cara naik Bus Wisata Gratis Jakarta? Untuk naik layanan bus wisata gratis Transjakarta, Anda bisa langsung masuk ke halte-halte tempat perhentian bus. Perhatikan kode bus dan jangan sampai salah naik, kemudian siapkan KUE seperti e-money atau Flazz, dan tetap tap-in ke pintu masuk walaupun tidak dipotong biaya.
-
Di mana bus wisata atap terbuka di Jakarta beroperasi? Bus ini melewati rute IRTI, Balai Kota, Sarinah, Plaza Indonesia, Menara Topaz, Museum Nasional, Pecenongan, Pasar Baru, Juanda/Istiqlal, Monas 1, dan Monas 2.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
Bus yang melambangkan kebebasan dan kecepatan
Merujuk YouTube Mr Hendi, Minggu (15/10), Bus Liberty menjadi kendaraan umum lintas Sumatera – Jawa yang legendaris.
Perusahaannya sendiri didirikan oleh seorang pengusaha bernama Kamcan Tarigan asal Desa Mbetong, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara medio 1960-an.
Konon, penamaan Liberty terinspirasi dari patung asal Amerika Serikat yang memiliki nama sama dan sebagai simbol kebebasan/kecepatan.
Jadi PO bus legendaris
Di era pasca kemerdekaan, industri transportasi antar pulau menjadi lahan basah bagi sejumlah pengusaha.
Belum lagi ketika itu pesawat terbang menjadi hal yang mewah, karena tidak semua masyarakat bisa menjangkau harga tiketnya yang selangit.
Kondisi ini dilihat betul oleh Tarigan yang kemudian mendirikan PO Liberty, dengan bus-busnya yang saat itu terbilang mewah.
Mesin bus ini sudah menggunakan Chevrolet C-50 yang populer di tahun 1960-an.
Lambat laun, bus ini terus mengalami peningkatan pamor, seiringi melonjaknya para perantau asal Jawa di Sumatera, maupun Sumatera di Jawa.
Terus melakukan penyesuaian
Di masa awal 1960, bus Liberty memiliki warna yang khas, yakni hijau tua dengan garis kuning dan tulisan Liberty yang dilukis.
Di tahun-tahun berikutnya, era 1970-1980 an, sang pemilik memperbaharui kendaraannya dengan kendaraan merek Hino dan Mercedes, dan dilakukan pengubahan warna menjadi kuning dengan tulisannya berwarna merah.
Rute yang ditawarkan pun tak lagi lokal, bahkan sampai Yogyakarta dan Jawa Tengah di Solo.
Setiap jam keberangkatan, bus ini selalu dipadati penumpang antar pulau karena ketepatan waktunya yang jarang meleset.
- Macet Parah Imbas Rekayasa Lalu Lintas KTT ASEAN, Penumpang TransJakarta di Halte Tendean Pilih Jalan Kaki
- Kecelakaan Maut Bus Sugeng Rahayu Vs Eka di Ngawi, Tiga Penumpang Tewas
- Pahami Kode Sein Bus Malam, Kalau Salah Bisa Bikin Celaka
- Bus Ditumpangi Simpatisan PKS Ludes Terbakar di Jalan Solo-Yogyakarta, Begini Kondisinya
Berjuluk peluru dari Sumatera
Bus ini sempat mempunyai julukan yang unik, yakni “Pelor dari Sumatera” atau pelurunya Sumatera.
Ini merujuk pada lajunya yang super cepat, dan berani memastikan 48 jam sudah sampai di tujuan. Padahal di masa itu, lalu lintas darat antar pulau paling cepat memakan waktu 3 sampai 4 hari.
Bahkan dari sini, para penumpang maupun penggemarnya juga menjuluki bus Liberty dengan “Libas Berani Mati” atau Liberti (Liberty).
Perlahan meredup
Sayangnya, kemajuan transportasi antar pulau melalui mode pesawat terbang menjadi ancaman serius PO Liberty.
Pesawat dengan rute yang sama sudah mulai membuka tarif yang dianggap terjangkau, dan tidak memakan waktu lama. Belum lagi PO-PO bus pesaing baru banyak bermunculan dengan fasilitas yang lebih modern dan komplet sehingga semakin menyingkirkan kejayaan bus Liberty.
Sampai era 2005, bus ini harus memperpendek jarak tempuhnya yang hanya Medan – Air Molek dan Medan Pangkalan Kerinci. Sayang, di tahun 2010 PO bus tersebut harus gulung tikar.
Namun demikian, tahta “Raja Jalanan Sumatera” ini diturunkan kepada sang anak yang mendirikan PO Medan Jaya. Bus ini menjadi salah satu alternatif Jawa – Sumatera bersama PO-PO seangkatannya.