Deteksi Dini Varian Omicron, Dinkes Sumut Kirim Sampel Pasien Covid-19 ke Jakarta
Dinas Kesehatan Sumatra Utara mengirimkan sampel pasien Covid-19 ke Balitbang Kesehatan milik Kementerian Kesehatan di Jakarta sebagai upaya deteksi dini varian Omicron di Sumut.
Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan bahwa seorang pekerja kebersihan berinisial N di Wisma Atlet terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron. Hasil tes pasien tersebut diperkuat dengan data Whole Genome Sequencing (WGS) yang dikirim ke GISAID.
"Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien N, terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember. Data-datanya juga sudah kami konfirmasikan GISAID dan sudah dikonfirmasikan kembali dari GISAID bahwa memang data ini adalah data sequencing Omicron," ujar Menkes Budi pada Kamis (16/12) lalu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Terkait temuan Omicron di Tanah Air ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatra Utara (Sumut) mengirimkan sampel pasien Covid-19 ke Balitbang Kesehatan milik Kementerian Kesehatan di Jakarta. Sampel acak yang dikirim tersebut merupakan upaya deteksi dini varian Omicron di Sumut.
"Hasilnya itu baru bisa diketahui 14 hari ke depan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis pada Minggu (19/12).
Ismail juga meminta masyarakat Sumut agar tidak panik menanggapi berita masuknya varian Omicron ini di Indonesia.
"Kita minta masyarakat untuk jangan panik," katanya.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Masyarakat Diminta Vaksin dan Tingkatkan Prokes
Ismail mengatakan, jalur kedatangan dari luar negeri melalui Bandara Kualanamu sampai saat ini juga belum dibuka. Menurutnya, ini bisa meminimalisir masuknya varian Omicron ke Sumut.
"Setahu saya penerbangan luar negeri di Kualanamu belum dibuka," katanya.
Selain mengimbau masyarakat untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan (prokes), Ia juga meminta agar masyarakat yang belum vaksin untuk segera vaksin. Vaksin ini bisa mencegah gejala berat jika terpapar Covid-19.
"Bagi yang belum divaksin, segera daftarkan diri agar bisa divaksin," katanya.
Ismail juga meminta agar masyarakat mengurangi mobilitasnya menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Dinkes Genjot Vaksinasi Covid-19
Untuk vaksinasi sendiri, saat ini vaksinasi Covid-19 di Sumut telah mencapai 69,57 persen. Dinkes Sumut terus menggenjot vaksinasi sampai akhir tahun, salah satunya dengan memberikan suntikan vaksin kepada pelaku perjalanan di pos pelayanan yang didirikan polisi saat libur Nataru.
Kebijakan itu berlaku mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 mendatang. Untuk merealisasikan hal tersebut, Ismail mengaku telah telah berkoordinasi dengan Polda Sumut untuk menempatkan petugas kesehatan di setiap pos pelayanan.
"Setiap pos ada dua orang petugas kesehatan. Tugasnya memeriksa kesehatan, melakukan swab antigen, bahkan melakukan vaksinasi bagi para pelaku perjalan yang belum divaksin," kata Ismail.