5 Fakta Baru Banjir Bandang Lahat Sumsel, 1 Anak Meninggal Dunia
Bencana banjir bandang kembali melanda di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan pada hari kamis (9/3). Dikabarkan ketinggian air yang merendam tiga desa itu mencapai 1,5 meter.
Bencana banjir bandang kembali melanda di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan pada hari Kamis (9/3). Dikabarkan ketinggian air yang merendam tiga desa itu mencapai 1,5 meter.
Penyebab utama banjir lantaran debit air Sungai Lematang yang meluap setelah diguyur hujan selama dua hari beturut-turut. Tiga desa yang terendam banjir bandang itu di antaranya Desa Pelajaran dan Nanti Giri, Kecamatan Jarai, Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Di mana bukti penyebaran tungau ditemukan? Ini berdasarkan temuan baru para arkeolog di situs garnisun Romawi di Vindolanda di Northumberland, di selatan Tembok Hadrian.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
Berikut fakta banjir bandang Lahat selengkapnya.
3.000 Jiwa Terdampak, 1 Anak Meninggal
©Unplash/jonfordphotos
Pihak BPBD Lahat mencatat, warga yang terkena dampak bencana banjir sejak Kamis pagi tersebut sudah menembus 3.000 jiwa. Tak hanya merusak dan merendam rumah warga, melainkan juga memakan korban jiwa. Seorang bocah laki-laki berinisal GD yang masih berumur 11 tahun tewas terbawa derasnya arus sungai Lematang.
Kejadian berawal saat korban sedang berenang di sekitar sungai Lematang, tepatnya di Desa Muara Siban, Pulau Pinang pada hari Rabu (8/3). Namun, tiba-tiba air deras datang dan menyeretnya hingga hilang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palembang Herry Marantika mengungkapkan tim penyelamat pun akhirnya menemukan GD yang sudah dalam keadaan tewas pada hari Kamis (9/3). Bahkan, jasadnya sudah terseret sejauh 90 Km dari lokasi tenggelam.
"Korban ditemukan siang ini, sudah dibawa ke rumah duka," terang Herry mengutip dari merdeka.com (9/3).
Hujan Tinggi 2 Hari Berturut-turut
©©2012 Merdeka.com
Penyebab utama banjir bandang di Kabupaten Lahat karena diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama 2 hari beturut-turut. Hal ini menyebabkan air sungai Lematang meluap sehingga masuk ke pemukiman warga.
Dikabarkan ketinggian air yang merendam tiga desa itu mencapai 1,5 meter.
Jembatan Terputus
Kasatlantas Polres Lahat, AKP Teguh Kaslan mengatakan, bencana banjir ini juga merusak jembatan di Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang. Sehingga akses jalur Lahat-Pagaralam menjadi terputus. Selain itu, Jalan di Desa Tinggi Ari, Kecamatan Gumay Ulu juga tertutup longsor.
"Untuk sementara kita alihkan ke Kabupaten Empat Lawang untuk menuju ke Pagaralam," terang Teguh.
Saat ini, tim gabungan dari personel BPBD, TNI/Polri, Pemkab Lahat, dan SAR masih terus bersiaga disekitar lokasi kejadian dengan berbagai peralatan lengkap.
Prakiraan BMKG
©2017 Merdeka.com
Dilansir dari tenggulangbaru.id, prakiraan cuaca BMKG untuk wilayah Kabupaten Lahat masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir hingga 11 Maret.
Menyikapi hal ini, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghindari potensi bahaya bencana banjir
Banjir Bandang Lahat Pernah Terjadi Tahun 2020
Sebelumnya, bencana banjir bandang pernah menimpa Lahat, tepatnya pada tahun 2020 yang lalu. Banjir bandang tersebut merendam puluhan rumah semi permanen hingga hanyut terbawa arus deras banjir tersebut.
Melansir dari Liputan6.com, banjir tersebut terjadi di Kecamatan Kikim Timur pada hari Rabu, 8 Januari 2020 hingga Kamis, 9 Januari 2020. Sebanyak 602 unit rumah milik warga terendam, sedangkan 32 unit lainnya hanyut terbawa arus.
Penyebab utama bencana banjir bandang tersebut dikarenakan hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Lahat.