Gunakan Teknologi LRB, Tol Trans Sumatra Dirancang untuk Tahan Gempa
Direktur Operasi III PT Hutama Karya, Koentjoro membeberkan, pihaknya sebelum membangun JTTS sudah dilakukan perencanaan dan perancangan inovasi yaitu dengan memiliki kualitas jalan tol yang kokoh.
Keberadaan jalan tol memudahkan masyarakat untuk bepergian dari satu daerah ke daerah lainnya dengan waktu tempuh yang relatif singkat. Seiring berjalannya waktu, inovasi teknologi dalam pembuatan jalan tol semakin berkembang dan canggih.
Seperti halnya di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), pembangunan jalan tol itu tak lepas perkembangan inovasi yang dilakukan oleh PT Hutama Karya selaku perusahaan yang membangun dan mengoperasikan JTTS. Salah satu teknologi yang dirancang disebut mampu menahan goncangan gempa bumi.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja bakti di Sumut? Saat kerja bakti, tak jarang terjadi komunikasi yang intens antarwarga.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
Direktur Operasi III PT Hutama Karya, Koentjoro membeberkan, pihaknya sebelum membangun JTTS sudah dilakukan perencanaan dan perancangan inovasi yaitu dengan memiliki kualitas jalan tol yang kokoh.
"Sebelum membangun JTTS, Hutama Karya terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan memperhatikan berbagai aspek agar jalan tol yang dibangun memiliki jalan yang kokoh, terlebih Indonesia berada di antara tiga lempeng besar dunia yang aktif dan Pulau Sumatra termasuk dalam daerah berpotensi gempa bumi," kata Koentjoro mengutip dari Antara (28/3).
Teknologi Lead Rubber Bearing (LRB)
Maulandy ©2019 Merdeka.com
Diterangkan Koentjoro, PT Hutama Karya telah mengusung salah satu inovasi agar JTTS tahan terhadap gempa dengan menerapkan Lead Rubber Bearing (LRB) atau bantalan karet inti timbal yang banyak diterapkan pada struktur jembatan.
"Sebelum LRB diterapkan di jalan tol, telah dilakukan uji coba verifikasi standar spesifikasi kondisi dinamik gempa terlebih dahulu untuk membuktikan performa karakteristiknya menggunakan mesin uji terbesar di Asia Tenggara," sebutnya dikutip dari Liputan6.com (27/3).
Teknologi Lead Rubber Bearing ini memiliki kemampuan daya redam yang tinggi. Bahan karet yang digunakan pada teknologi tersebut memanfaatkan karet alam yang melimpah di Indonesia.
Terpasang di Beberapa Ruas
Istimewa ©2018 Merdeka.com
Lanjut Koentjoro, teknologi LRB yang dikembangkan PT Hutama Karya ini mempunyai peran dan fungsi yang cukup krusial dalam menjaga struktur jalan tol saat terjadinya guncangan gempa bumi.
Adapun teknologi LRB ini sudah terpasang dibeberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) mulai dari ruas tol Binjai-Brandan serta ruas tol Bangkinang-Kota Kampar.
"Penerapan teknologi LRB memberikan kualitas terbaik pada jalan tol yang dikelola. Sehingga menambah umur ketahanan kualitas jalan tol dan menciptakan jalan tol yang aman. Mengingat saat ini JTTS sudah semakin panjang dan minat masyarakat untuk melintas semakin meningkat," terang Koentjoro.