Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Warga Diminta Jauhi Zona Bahaya
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara (Sumut) kembali erupsi pada Minggu (17/1) dan Senin (18/1). Warga diminta jauhi zona bahaya dan waspada lahar dingin.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara (Sumut) kembali erupsi pada Minggu (17/1) dengan mengeluarkan debu vulkanik setinggi 500 meter di ketinggian 2.460 meter dari permukaan laut (mdpl).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin menyatakan, Gunung Sinabung erupsi kedua kalinya pada Senin (18/1) sekitar pukul 20.10 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Slamet menurut informasi yang beredar? Pada Selasa (1/8), beredar kabar status Gunung Slamet mengalami peningkatan dari Level I menjadi Level III atau Siaga tanpa melewati Level II atau waspada.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Ruang di Sulawesi Utara? Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam.
-
Siapa yang menceritakan tentang keberadaan lorong atau jalur purba di Gunung Sumbing? Widodo Waluyo, warga Muntilan yang sudah beberapa kali datang ke Omah Watu, menceritakan bahwa ada sebuah celah di mana jika dimasuki akan bertemu dengan ruangan yang cukup besar.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Siapa yang menceritakan pantangan di Gunung Guntur? Jangan berbicara soal rute saat mendaki Menurut warga setempat, Riki Muhammad Sidik, terdapat sejumlah pantangan di Gunung Guntur, salah satunya dilarang berbicara atau menanyakan soal rute pendakian. Konon jika ini dilanggar, pendaki akan langsung linglung dan tersesat. Pendakian dipastikan gagal untuk sampai ke puncak. Pembahasan rute ada baiknya dilakukan di pos pertama, dan dipahami benar oleh pendaki.“Pokonya jangan bicarakan jalur, biasanya itu (tersesat),” kata dia, mengutip Liputan6.
"Erupsi Gunung Sinabung itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi lebih kurang tiga menit 26 detik," kata Natanail pada Senin (18/1).
Mengingat saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga), pihak BPBD Karo memperingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak gunung dan radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Melansir dari Liputan6.com, berikut imbauan bagi warga di sekitar Gunung Sinabung selengkapnya.
Hindari Zona Larangan dan Patuhi Rambu
Saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih tinggi. Oleh karena itu BPBD Karo mengimbau kepada warga dan wisatawan untuk mematuhi zona larangan yang telah ditetapkan.
"Selain zona larangan, juga harus mematuhi rambu-rambu larangan," kata Natanail.
Waspada Banjir Lahar dan Informasi Hoaks
Warga yang berada atau bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung diharapkan waspada dengan kemungkinan terjadinya banjir lahar dingin. Apalagi di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini.
Warga juga diminta untuk tidak mudah percaya hoaks yang tersebar terkait dengan aktivitas Gunung Sinabung.
"Mengenai informasi terkait Sinabung, kita meminta warga untuk jangan memercayai hoaks. Pastikan informasi terverifikasi dan dari pemerintah," sebut Natanail.
Pakai Masker saat Hujan Abu
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.