Kecewa Banyak Siswa yang Tak Lancar Baca Tulis, Bupati Labura Ancam Akan Lakukan Ini
Guru di Sekolah Dasar Negeri 118423 Bulu Inas, Desa Kualaberingin, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara, mendapat peringatan keras dari Bupati lantaran banyak siswa tak lancar membaca, menulis dan berhitung.
Para guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 118423 Bulu Inas, Desa Kualaberingin, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatra Utara (Sumut), mendapat peringatan keras dari Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus.
Hendriyanto mengancam akan melakukan tindakan kepada para guru, berupa pemecatan, lantaran banyak ditemukan siswa di sekolah tersebut yang belum lancar baca, tulis dan berhitung (balistung).
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
-
Apa yang dilakukan siswa kepada guru? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Bagaimana siswa membacok guru? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Bagaimana Jokowi berpesan untuk menghormati guru? “Menghormati guru, seperti menghormati orang tua sendiri. Itulah nilai-nilai bangsa Indonesia yang harus kita jaga.”
Hal ini Ia sampaikan pada rapat terbatas dengan Dinas Pendidikan, UPTD SDN 118423 Bulu Inas pada Jumat (17/9).
Kondisi yang sangat disayangkan ini pertama kali diketahui saat dilakukan inspeksi mendadak oleh Wakil Bupati (Wabup) Labura Samsul Tanjung dan Sekdakab HM Suib Sitorus satu hari sebelumnya.
Terkait hal ini, Hendriyanto pun memberikan peringatan keras kepada para guru dengan ancaman pemecatan.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Temuan di Lapangan
Pada saat sidak, Wabup dan Sekdakab mendapati tidak adanya proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Bahkan, para guru juga tidak berada di sekolah saat sidak berlangsung.
Sementara kepala sekolah juga didapati datang terlambat, dengan alasan baru melakukan suntik vaksinasi di Puskesmas Londut.
Kemudian, Sekretaris Dinas Pendidikan Labura Mujiono meminta perwakilan siswa untuk diuji balistung, namun ternyata masih banyak murid yang tidak lancar membaca dan menulis serta berhitung.
Teguran Keras berupa Ancaman Pemecatan
Dari temuan di lapangan, Hendriyanto merasa kecewa dan sangat menyayangkan hal tersebut. Ia pun memberi waktu selama satu bulan untuk siswa di SDN tersebut untuk lancar balistung, namun jika nantinya masih didapati banyak siswa yang tidak lancar, maka para guru yang berstatus honor akan dipecat.
"Bagi ASN akan saya pindahkan dan CPNS akan saya pastikan tidak mendapatkan 100 persen PNS-nya," tegasnya.
Diketahui, di SDN tersebut terdapat 11 pengajar, terdiri dari 2 orang berstatus ASN, 2 orang berstatus CPNS dan 7 lainnya merupakan guru honor.