Kerahkan Ratusan Tim Gabungan, Ini Strategi Testing dan Tracing Pemkot Medan
Pemerintah Kota Medan akan menerjunkan ratusan tim gabungan untuk melakukan testing dan tracing masif di seluruh kelurahan di Kota Medan guna menekan penyebaran Covid-19.
Pemerintah Kota (Pemkot) Medan tengah menyusun rencana untuk melakukan testing dan tracing masif di seluruh kelurahan di Kota Medan. Hal ini dalam rangka untuk mempercepat pemutusan rantai penyebaran Covid-19 di daerah tersebut.
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, Ia akan menurunkan tim di setiap kelurahan untuk melakukan tracing terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat dengan warga terkonfirmasi positif Covid-19 dan selanjutnya dilakukan testing.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Bagaimana cara mengatasi kesemutan? Kesemutan umumnya akan hilang dengan sendirinya bila tekanan pada bagian tubuh tertentu sudah berkurang atau bila Anda mengubah posisi tubuh.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
Mengacu dari Kementerian Kesehatan, target testing yang semula hanya 4.900 per hari kini naik menjadi 23.000 per hari.
"Untuk mewujudkan target tersebut, Pemkot Medan tentunya tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk unsur Forkopimda Kota Medan. Melalui rapat ini, saya mengajak Forkopimda untuk mewujudkannya," kata Bobby pada Selasa (17/8).
Melansir dari unggahan Instagram @prokopim_pemkomedan pada Selasa (17/8), berikut informasi selengkapnya.
Libatkan Ratusan Tim Gabungan
Dalam melakukan tracing dan testing, Bobby mengatakan pihaknya akan menurunkan 160 orang petugas dari 41 puskesmas dan 39 puskesmas pembantu (Pustu) sebagai tenaga analisis yang akan melakukan testing berupa swab antigen maupun PCR sehingga hasilnya lebih maksimal.
Sedangkan untuk melakukan tracing, akan melibatkan petugas dari kelurahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan serta dibantu petugas tracer dari Polrestabes Medan sebanyak 308 orang, Polres Pelabuhan Belawan sebanyak 53 orang dan Kodim 0201/BS sebanyak 151 orang.
"Untuk kelengkapan petugas tracer, seperti APD dan alat testing akan disiapkan Pemkot Medan. Sebab, kita mendapat kabar tidak sedikit petugas tracer yang bertumbangan saat menjalankan tugas," ujarnya.
Kerja Sama dengan Klinik dan Laboratorium
Untuk mendukung kelancaran testing yang dilakukan guna menindaklanjuti hasil tracing, Bobby mengakui petugas analisis dari Dinas Kesehatan tidak cukup. Ia akan menambah petugas dari puskesmas dan Pustu, sekaligus fokus dalam melakukan vaksinasi.
Kemudian, Bobby mengatakan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan klinik maupun laboratorium yang selama ini melakukan pemeriksaan, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Ia juga telah menginstruksikan kepada perwakilan Dinas Kesehatan agar segera melakukan kerja sama tersebut.
Teknis Tracing dan Testing
Bobby berharap, nantinya tim yang diturunkan dapat melakukan tracing minimal 8 orang dalam satu kelurahan yang sempat melakukan kontak erat dengan warga terpapar Covid-19. Setelah itu, dilakukan testing untuk memastikan apakah yang kedelapan orang tersebut reaktif atau non reaktif.
Jika hasilnya reaktif, yang bersangkutan harus menjalani karantina selama 5 hari karena masa inkubasi Covid-19 lima hari.
"Apabila tidak ada gejala, barulah yang bersangkutan dapat melakukan aktivitas seperti biasanya," jelasnya.
Namun jika hasilnya positif, maka warga yang bersangkutan harus menjalani isolasi mandiri, baik di rumah maupun di dua lokasi isolasi terpusat (isoter) yang dimiliki Pemkot Medan.