Kisah Nabi Yunus Ditelan Ikan Paus, Berikut Doa yang Dipanjatkan
Nabi Yunus merupakan salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajak penduduk Ninawa agar beriman.
Nabi Yunus merupakan salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajak penduduk Ninawa agar beriman.
Kisah Nabi Yunus Ditelan Ikan Paus, Berikut Doa yang Dipanjatkan
Nabi Yunus merupakan salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk mengajak penduduk Ninawa agar beriman.
Ninawa merupakan daerah Mosul, Irak yang pada masa itu penduduknya berpaling dari jalan Allah dan masih menyembah berhala.
Pada suatu ketika, Nabi Yunus menemui penduduk Ninawa yang sedang melakukan ritual penyembahan berhala. Kedatangan Nabi Yunus ditolak oleh para penduduk, bahkan mereka mengolok-olok dan menghinanya. Sehingga hal ini menyebabkan Nabi Yunus marah dan meninggalkan mereka.
-
Kapan Nabi Yunus berdoa? Dalam kegelisahan, rasa bersalah, dan penyesalan, Nabi Yunus memanjatkan doa yang hingga kini masih banyak diamalkan oleh umat Islam.
-
Apa yang diminta oleh Nabi Yunus dalam doanya? Nabi Yunus memohon ampun dan rahmat Allah, serta berharap agar Allah mengangkat belenggu yang menjeratnya dan menyelamatkannya dari kesusahan yang dia hadapi.
-
Siapa yang menyebutkan keutamaan doa Nabi Yunus? Al-Hakim At-Tirmidzi rahimahullahu menyebutkan keutamaan doa ini,
-
Kapan doa Nabi Yunus dipanjatkan? Berdasarkan riwayat, doa ini dulu dipanjatkan oleh Nabi Yunus AS ketika ditelan ikan paus selama berhari-hari.
-
Kapan Nabi Yunus berdoa memohon ampun kepada Allah? Selama 40 hari di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus merenung dan bertaubat kepada Allah. Di saat itulah, Nabi Yunus berdoa dengan penuh penyesalan dan pengharapan kepada Allah untuk mengampuni dosa-dosanya.
Kemudian Allah SWT meminta Nabi Yunus untuk memberitahukan kepada kaumnya bahwa Allah akan memberikan azab. Saat meninggalkan kampung Ninawa, Nabi Yunus sudah tidak mengharapkan keimanan para penduduknya. Beliau pergi dengan perasaan penuh amarah dan kecewa dengan kaumnya.
Setelah penduduk mengetahui bahwa Nabi Yunus telah pergi, maka azab benar-benar diturunkan oleh Allah SWT. Para penduduk sadar bahwa azab ini datangnya dari Allah SWT, maka sejak itu mereka memutuskan untuk bertobat kepada Allah SWT.
Ketika azab datang, Allah melihat adanya kejujuran tobat yang dilakukan oleh kaum wanita, laki-laki dan anak-anak yang berdoa menyebut nama Allah. Mereka berdoa kepada Allah karena takut akan azab yang telah menimpanya. Sehingga Allah menghentikan azab tersebut, sebagaimana yang termaktub dalam salah satu surah Alquran berikut ini:
“Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.” (QS. Yunus: 98)
Kisah Nabi Yunus Meninggalkan Ninawa
Melihat peristiwa azab yang menimpa penduduk Ninawa, Nabi Yunus tetap meninggalkan kampung tersebut. Padahal Allah belum mengizinkan beliau untuk pergi meninggalkan para kaumnya. Namun Nabi Yunus sudah terlanjur marah kepada kaumnya.
Setelah itu Nabi Yunus pergi ke tepi laut dan menaiki sebuah kapal. Tiba-tiba kapal yang dinaiki beliau oleng terombang ambing karena dahsyatnya ombak. Untuk mengatasi kapal yang oleng ini, para penumpang memutuskan untuk mengurangi barang-barang bawaan dan melemparkannya ke laut.
Barang-barang yang dilemparkan ke laut tak cukup untuk menampung beban. Sehingga para penumpang membuat kesepakatan agar jumlah orang yang menumpang juga dikurangi dan salah satu harus melemparkan diri ke laut.
Kemudian para penumpang kapal memutuskan untuk membuat undian. Hal ini disepakati bahwa siapa saja yang keluar namanya, maka harus bersedia melemparkan diri ke laut. Setelah dilakukan undian, maka nama Nabi Yunus yang keluar.
Para penumpang tak enak hati apabila harus melihat Nabi Yunus yang harus melemparkan diri ke laut. Akhirnya mereka mengundi lagi, akan tetapi nama Nabi Yunus keluar lagi hingga tiga kali berturut-turut.
Kisah Nabi Yunus Ditelan Ikan Paus
Dengan perasaan pasrah, Nabi Yunus akhirnya melemparkan tubuhnya ke laut. Setelah tubuh tenggelam di kedalaman laut, Allah telah mengirimkan ikan paus dan mengilhamkan kepada ikan tersebut agar menelan Nabi Yunus tanpa merobek dan melukainya.
Akhirnya ikan paus tersebut benar-benar menelan Nabi Yunus tanpa merobek dagingnya dan mematahkan tulangnya.
Saat berada di dalam perut ikan, Nabi Yunus hanya melihat kegelapan dan tak ada makanan yang dapat dikonsumsi. Nabi Yunus akhirnya menyadari bahwa hal ini merupakan buah dari tidak sabar dalam menghadapi kaumnya.
Sehingga beliau berdoa dan memohon ampun kepada Allah AWT. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam salah satu surah Alquran berikut ini.
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”–Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiyaa’: 87-88)
Dilansir dari NU Online, Para ulama berselisih tentang berapa lama Nabi Yunus tinggal di dalam perut ikan. Menurut Qatadah, tiga hari. Menurut Abu Ja’far ash-Shaadiq, tujuh hari, sedangkan menurut Abu Malik, empat puluh hari. Mujahid berkata dari asy-Sya’bi, “Ia ditelan di waktu duha dan dimuntahkan di waktu sore."
Nabi Yunus Dikeluarkan dari Perut Ikan
Allah SWT telah memperkenankan doa Nabi Yunus dan mengeluarkannya dari perut ikan. Nabi Yunus dilemparkan di pinggir laut yang tandus dalam keadaan sakit. Kemudian Allah menumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu untuk beliau konsumsi. Sebagaimana dalam salah satu surah Alquran, Allah SWT berfirman:
“Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.– Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.” (QS. Ash-Shaaffaat: 145-146).
Setelah itu Nabi Yunus diperintahkan oleh Allah SWT untuk kembali menemui kaumnya. Hal ini dilakukan untuk memberitahu bahwa Allah SWT telah menerima taubat para penduduk. Di samping itu, Allah juga akan memberikan mereka kenikmatan hidup hingga waktu tertentu. Sebagaimana dalam salah satu surah Alquran berikut ini.
“Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih.–Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (QS. Ash-Shaaffaat: 147-148).
Doa Nabi Yunus dalam Kepesatannya
Doa Nabi Yunus ini bisa dibaca dan diamalkan oleh umat Muslim karena memiliki banyak keutamaan. Berikut doa Nabi Yunus dan artinya:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
"Laa ilaaha illa Anta, subhanaka innii kuntu minaz zalimim."
Artinya: "Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya ayat 87)
Pelajaran Hidup dari Kisah Nabi Yunus
Sepanjang hidupnya, Nabi Yunus adalah seorang hamba yang senantiasa mengingat Allah SWT, bertasbih, dan selalu mengharap ampunan Allah. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran surat Ash-Shaafat ayat 143 – 144 :
Maka, kalau sekiranya dia (Yunus) tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit
Saat menyadari kesalahannya, Nabi Yunus tterus berdoa memohon ampun dan mengucapkan kalimat tauhid, lalu bertasbih sebagai wujud pengakuan atas dosa yang diperbuat dan sebagai pengakuan atas kesempurnaan Allah dari segala kekurangan dan kelemahan.
Kisah Nabi Yunus juga mengungkapkan pembelajaran yang tidak terkira bagi pendakwah, yaitu pelajaran untuk bersabar dalam berdakwah dan percaya bahwa bersama kesulitan selalu ada kemudahan.