Kisah Sukses Anak Tukang Balon dan Penjual Mainan yang Berhasil Jadi Sarjana, Banjir Pujian
Kesuksesannya menjadi bukti bahwa tekad, kerja keras, dan dukungan keluarga dapat mengalahkan segala keterbatasan.
Lahir dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, seorang wanita muda berhasil membuktikan bahwa keadaan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi. Ayahnya, seorang penjual balonkeliling dan ibunya sehari-hari berjualan mainan keliling. Mereka bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Meskipun hidup di tengah kesederhanaan, wanita ini tidak pernah berhenti bermimpi dan terus berjuang demi pendidikannya.
Perjalanan hidupnya penuh dengan tantangan dan pengorbanan. Sejak kecil, ia sudah terbiasa melihat perjuangan kedua orang tuanya yang tak kenal lelah. Kendati demikian, ia tetap fokus pada pendidikan dan selalu berusaha menjadi yang terbaik di sekolah. Keteguhan hati dan semangat juang membawanya melewati berbagai rintangan, hingga akhirnya ia berhasil meraih gelar sarjana.
- Anak Pedagang Kue Sukses jadi Jenderal Bintang Tiga TNI, kini Adu Nasib Maju di Pilkada
- Penuh Lika Liku, Kisah Wanita Sukses Berbisnis hingga Berhasil Jadi Sarjana Ini Banjir Pujian
- Kisah Suami Istri hingga Anak Hasilkan Cuan dari Olahan Tanaman Sekitar Rumah, Bisnis Makin Berkembang Berkat KUR
- Kisah Haru Mbah Sulaiman, Penjual Balon Keliling Berusia 75 Tahun yang Hidup Sebatang Kara
Kisah inspiratif yang dibagikan pemilik akun TikTok @meye_02 ini tak hanya menyentuh hati banyak orang, tetapi juga menuai pujian dari berbagai kalangan. Kesuksesannya menjadi bukti bahwa tekad, kerja keras, dan dukungan keluarga dapat mengalahkan segala keterbatasan. Kini dengan gelar sarjana di tangannya, wanita ini berharap dapat membalas semua pengorbanan orang tuanya dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya. Berikut simak ulasan selengkapnya.
Awal Kisah
Kisah inspiratif tersebut dibagikan oleh pemilik akun bernama Maya melalui beberapa slide foto. Pada slide pertama, Maya menceritakan bagaimana ia tumbuh sebagai anak dari seorang ayah yang bekerja sebagai penjual balon, namun tetap bertekad melanjutkan pendidikannya. Dengan memanfaatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Maya berhasil menempuh pendidikan hingga ke dunia perkuliahan, meskipun hidup dalam keterbatasan.
“cerita singkat saya anak penjual balon, yang alhamdulillah mendapat Kip-kuliah,” tulisnya dalam keterangan foto.
Ayah Penjual Balon
Pada slide berikutnya, Maya memperlihatkan potret ayahnya saat berjualan balon keliling. Momen tersebut seakan menggambarkan perjuangan sang ayah yang bekerja keras demi menghidupi keluarganya, sekaligus menjadi pengingat akan perjalanan hidup Maya yang penuh tantangan.
“ini bapak saya yg berjualan balon keliling😊” ungkapnya.
I|kut Olimpiade saat SMA
Maya yang tumbuh dalam keterbatasan tidak pernah menyerah dalam mengejar pendidikannya. Semangat belajarnya begitu kuat, bahkan saat masih duduk di kelas dua SMA, ia sempat mengikuti lomba olimpiade geografi. Prestasi ini menjadi bukti bahwa meskipun menghadapi banyak tantangan, Maya terus berusaha untuk meraih pencapaian terbaik dalam bidang akademis.
“ini poto kelas 2 sma waktu saya mengikuti lomba olimpiade geografi,” katanya.
Ibu Penjual Mainan Keliling
Selain ayahnya yang bekerja sebagai penjual balon, ibu Maya juga berjuang menghidupi keluarga dengan jualan mainan keliling. Dalam salah satu foto yang dibagikan, Maya mengabadikan momen saat sang ibu tengah menjajakan mainan dagangannya. Foto tersebut menggambarkan kerja keras dan pengorbanan kedua orang tua Maya yang terus mendukung pendidikan anaknya meskipun dalam kondisi serba terbatas.
“ini ibuku yang berjualan mainan keliling,” sebutnya.
Tinggal di Kontrakan
Selanjutnya, Maya juga membagikan momen kebersamaannya dengan keluarga tercinta di rumah mereka. Diketahui bahwa hunian tersebut adalah rumah kontrakan yang dulu mereka tinggali. Momen ini memperlihatkan kehangatan dan kekompakan keluarga Maya, meski hidup dalam kesederhanaan, mereka tetap saling mendukung dan memberikan kekuatan satu sama lain dalam menghadapi segala tantangan hidup.
“ini potoh waktu di kontrakan dulu,” ungkap Maya.
Urus Berkas ke Kampus
Meskipun hidup serba kekurangan, Maya tetap gigih menempuh pendidikan. Ketika pertama kali memasuki dunia perkuliahan, ia harus langsung pergi ke kampus untuk melengkapi berkas-berkas yang kurang. Tantangannya tak berhenti di situ, perjuangannya selama kuliah juga tak mudah.
Maya tidak memiliki ponsel, sehingga ia tak dapat mengabadikan momen-momen penting selama masa kuliahnya. Namun, keterbatasan tersebut tidak mengurangi semangatnya untuk terus belajar dan meraih gelar sarjana.
Punya Kerja Sampingan
Tak hanya fokus berkuliah, Maya juga memutuskan untuk bekerja di sebuah rumah makan guna menambah penghasilan. Langkah ini diambilnya untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari serta mendukung biaya kuliahnya. Meski harus membagi waktu antara bekerja dan belajar, Maya tetap bertekad untuk menyelesaikan pendidikannya tanpa mengeluh.
“sembari menunggu tgl masuk kampus, saya bekerja di slaah satu rumah makan untuk uang tambahan 😊” ucapnya.
Lulus
Setelah menempuh perjalanan panjang dalam dunia perkuliahan, akhirnya Maya berhasil lulus dengan gelar sarjana. Pendidikan yang dijalaninya ini banyak terbantu melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang memungkinkan dirinya untuk terus belajar meskipun hidup dalam keterbatasan ekonomi. Keberhasilannya ini menjadi puncak dari perjuangannya yang penuh dengan tantangan dan dedikasi.
Wisuda
Seperti yang terlihat dalam potret ini, Maya akhirnya berhasil menjalani prosesi wisuda. Upacara wisuda tersebut digelar pada Senin (9/9) lalu. Momen ini menandai pencapaian besar dalam perjalanan pendidikannya dan merupakan hasil dari kerja keras serta dedikasi yang telah dia tunjukkan selama ini.
“tanggal 9 september kemarin akhirnya wisudah😊” katanya.
Tidak Menyangka Sampai Titik Ini
Dalam keterangannya, Maya mengungkapkan rasa syukur dan keterkejutannya karena akhirnya impiannya untuk menempuh jenjang pendidikan perkuliahan berhasil tercapai. Momen tersebut merupakan pencapaian luar biasa bagi Maya, yang telah melalui banyak tantangan dan kesulitan sepanjang perjalanan pendidikannya.
“Tidak menyangka sampai di titik ini🥺”
Potret Bareng Sang Ibunda
Kesuksesan Maya tidak lepas dari dukungan tanpa henti dari sang ibu. Dalam salah satu potret, terlihat kebersamaan Maya dengan ibunya yang selalu setia mendampinginya. Dalam keterangannya, Maya mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada ibu tercintanya, yang telah menjadi sumber dukungan dan motivasi sepanjang perjalanan pendidikannya.
Ungkapan untuk Sang Ayah
Begitu pula dengan sang ayah, Maya juga mengungkapkan rasa terima kasihnya yang tulus. Ia berharap agar kedua orang tuanya, selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. Ungkapan syukur dan doa ini mencerminkan betapa pentingnya dukungan keluarga dalam perjalanan hidup dan pendidikannya.
Bangga
Meskipun pencapaiannya hanya sebatas lulus kuliah, perjuangan yang dilalui Maya terasa sangat luar biasa. Setiap langkah yang diambil, setiap tantangan yang dihadapi, dan setiap usaha yang dikeluarkan menjadikannya sebuah pencapaian yang sangat berarti. Bagi Maya, lulus kuliah bukan sekadar sebuah gelar, tetapi simbol dari ketekunan dan tekadnya dalam mengatasi segala rintangan.
Banjir Pujian Warganet
Sontak saja, unggahan tersebut berhasil menjadi viral di media sosial hingga dibanjiri beragam komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang memuji perjuangan Maya itu.
“wah... keren.. semangat terus ya kak. dan semoga semakin sukses ☺” tulis salah satu warganet di kolom komentar.
“kak aku gak knal kk, tp mrindingg pagi2 serius ikut BANGGA!!” komentar warganet.
“Keren!❤️btw selamat yaa atas wisudanya🤗” komentar warganet.
“kaaa kerenn!!! proud of youuu, salam buat ayah ibu yaa ka,” komentar warganet lainnya.