Puisi Hari Pahlawan Singkat, Penuh Makna dan Menyentuh Hati
Puisi hari pahlawan singkat ini mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam mempertahankan Tanah Air.
Puisi hari pahlawan singkat ini mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam mempertahankan Tanah Air.
Puisi Hari Pahlawan Singkat, Penuh Makna dan Menyentuh Hati
Puisi Hari Pahlawan singkat bisa dibagikan di media sosial atau dibacakan dalam rangkaian upacara.
Hari Pahlawan selalu diperingati rakyat Indonesia setiap tanggal 10 November. Peringatan ini bertujuan untuk menghargai dan mengenang jasa-jasa para pahlawan yang gugur dalam mempertahankan Tanah Air.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan. Mulai dari upacara, mengheningkan cipta, dan membagikan kata-kata ucapan.
Selain itu, Anda juga bisa membuat puisi Hari Pahlawan dan membagikannya di media sosial.
-
Kapan Sholawat Badar sering dibaca? Sholawat Badar juga kerap menjadi bagian dari perayaan Maulid Nabi dan kegiatan keagamaan lainnya.
-
Mengapa kata-kata mutiara Paskah penting? Dengan kata-kata mutiara Paskah, Anda juga bisa belajar memaknai perayaan Paskah dengan lebih bijak.
-
Kenapa kata-kata semangat puasa lucu penting? Kata-kata semangat puasa lucu ini dapat membuat suasana Ramadan lebih riang dan ceria. Memberi semangat kepada mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa merupakan salah satu hal baik yang perlu kamu lakukan.
-
Apa makna dari lirik "Cublak-cublak Suweng"? Makna Lirik Cublak-cublak Suweng dapat diartikan sebagai berikut. Cublak-cublak suweng (tempat anting); Suwenge ting gelenter (antingnya berserakan); Mambu ketundhung gudel (berbau anak kerbau); Pak empong lera lere (bapak ompong menggeleng-gelengkan kepala); Sapa ngguyu ndhelikkake (siapa tertawa dia yang menyembunyikan; Sir sir pong dhele kopong (kedelai kosong tidak ada isinya).
-
Apa arti dari Sholawat Fatih? “Ya Allah, limpahkanlah selawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”
-
Kenapa kata-kata siang hari penting? Selain makanan, ada beberapa tenaga yang bisa diberikan agar semangat kembali tumbuh untuk menjalani hari. Salah satunya adalah dengan menggunakan kata-kata siang hari.
Puisi Hari Pahlawan singkat bisa berisi tentang perjuangan para tokoh bangsa dalam merebut Kemerdekaan Indonesia. Berikut puisi Hari Pahlawan singkat yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
Puisi Hari Pahlawan Singkat “Pengorbanan”
Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan jauh entah ke mana
Bagaikan pungguk merindukan bulan
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Pagi yang menjadi malam
Bulan yang menjadi tahun
Sekian lama telah menanti
Dirinya tak jua lepas
Andai aku sang Ksatria
Aku pasti menyelamatkannya
Namun, semua hanya mimpi
Dirinyalah yang harus berusaha
Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi
Puisi Hari Pahlawan Singkat “Maju Tak Gentar” karya Gus Mus
Maju tak gentar
Membela yang mungkar.
Maju tak gentar
Hak orang diserang.
Maju tak gentar
Pasti kita menang!
Puisi Hari Pahlawan Singkat “Jejak-jejak Pejuang”
Jejak-jejak para pahlawan bangsa
Semerbak harum dalam deretan syair pujangga
Bercerita indah akan kisah perjuangan
Sang pahlawan dalam membela bangsa
Meregang nyawa di medan perang
Raga berlubang tertembus peluru tajam
Meski tersungkur tergeletak di tanah
Kau tetap hidup dalam sanubari anak bangsa
Jejak-jejak para pahlawan bangsa
Menapak jelas menembus zaman
Kini kau pun menyaksikan dari surga
Bangsamu bersatu pada dalam semangat membela
Puisi Hari Pahlawan Singkat “Serdadu Tak Dikenal”
Kau ambil seragam lusuh di balik kamarmu
Kau kenakan dengan sangat rapi
Meski dirimu kini tak dikenal
Namun, semangat juangmu terasa hingga menembus batas zaman
Kau siapkan senapan dengan peluru tajam
Dengan gagah kau maju di barisan depan
Menjadi bidul dalam strategi perang
Tak jarang dirimu menjadi umpan kemenangan
Dengan gagah berani kau merangsak maju ke barisan depan
Hingga tak kau sadari sebuah peluru tajam menerjang
Meski kau tak dikenal
Perjuanganmu takkan kami lupakan
Puisi Hari Pahlawan Singkat “Pedekik 1949” Karya Darma Firdaus
Di depan itu, jalan setapak
Kau susuri demi negeri
Di semak-semak kau menyibak
Pulau ini harga mati
Lelah jadi ghirah
Debar jadi kobar
Demi tanah tumpah darah
Yang telah merdeka
Direnggut biadab Belanda
Mereka tak rela, tak sudi
Rakyat ditindas lagi
Dengan doa dan strategi
Grilya jadi cara
Jaga marwah negeri tercinta
Direnggut biadab Belanda
Mereka tak rela, tak sudi
Rakyat ditindas lagi
Dengan doa dan strategi
Grilya jadi cara
Jaga marwah negeri tercinta
Selat baru, pasiran, wonosari
Jejak-jejak kau tak hilang di bumi
Di Pedekik perang terjadi
Taruh nyawa sampai mati
Puisi Hari Pahlawan Singkat “Pahlawanku” Karya: Fitriya Elisa
Demi negerimu kau korbankan waktumu
Demi bangsamu kau pertaruhkan nyawamu
Tanpamu negeri ini tiada makmur
Tanpamu negeri ini akan hancur
Puisi Hari Pahlawan Singkat “Tanah Tumpah Darahku”
Aku tak ingin melihat bangsaku
Kalah tersungkur oleh waktu
Aku tak ingin melihat bangsaku
Jatuh tenggelam ke dalam kehancuran
Dengan tekad setinggi langit
Untuk tanah ini aku rela berkorban
Disaat percaya diriku menyusut
Disaat itulah semangatku semakin berkobar
Selama mentari masih menyinari dunia
Aku takkan berhenti sedetik pun
Menyelamatkan melindungi dan mempertahankan
Walaupun hingga aku menyatu dengan tanah negeriku
Bersatulah wahai penerus bangsa
Bulatkan tekadmu dan tegarlah bagai batu karang
Keraskan segala usahamu serta keraskan pula suaramu
Karena setiap usaha yang keras takkan menghianati
Harapanku akan selalu mengiringi
Untuk tanah negeri ini setiap hari
Aku tidak ingin lagi
Melihat ibu pertiwi tersiksa hati
Puisi Hari Pahlawan Singkat "Musium Perjuangan" oleh Kuntowijoyo
Susunan batu yang bulat bentuknya
berdiri kukuh menjaga senapan tua
peluru menggeletak di atas meja
menanti putusan pengunjungnya.
Aku tahu sudah, di dalamnya
tersimpan darah dan air mata kekasih
Aku tahu sudah, di bawahnya
terkubur kenangan dan impian
Aku tahu sudah, suatu kali
ibu-ibu direnggut cintanya
dan tak pernah kembali
Bukalah tutupnya
senapan akan kembali berbunyi
meneriakkan semboyan
Merdeka atau Mati.
Ingatlah, sesudah sebuah perang
selalu pertempuran yang baru
melawan dirimu.