Makna di Balik Lagu Rakyat "Butet" Asal Sumatra Utara, Penuh Pesan Perjuangan
Musik dalam kehidupan manusia hidup dan tumbuh secara berdampingan. Tak heran jika sejak zaman dahulu kala musik sudah begitu melekat dalam rekam pikiran masyarakat. Salah satu nyanyian rakyat itu berasal dari Sumatra Utara, lebih tepatnya suku Batak Toba yang berjudul Butet.
Musik dalam kehidupan manusia hidup dan tumbuh secara berdampingan. Tak heran jika sejak zaman dahulu musik sudah begitu melekat dalam rekam pikiran masyarakat. Di Indonesia banyak sekali ragam musik yang bisa didengarkan, salah satunya nyanyian rakyat.
Nyanyian rakyat di setiap daerah di Indonesia mempunyai makna dan nilai-nilai kehidupan pada setiap bait liriknya. Tidak heran jika lagu-lagu rakyat menjadi gambaran suatu identitas yang bersifat abadi.
-
Apa itu Surat Batak? Aksara Batak ini biasa disebut dengan Surat Batak atau Surat na Sampulu Sia yang artinya kesembilan belas huruf atau bisa juga disebut Si Sia-sia.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
Begitu pun dengan lagu daerah berjudul Butet asal Sumatra Utara, tepatnya dari suku Batak Toba. Lagu ini telah banyak dikenal masyarakat Indonesia.
Sebagian besar mengira makna dari lagu tersebut berisikan romantisme dan percintaan. Namun ternyata lagu ini berisi pesan-pesan perjuangan. Simak selengkapnya arti dan makna dari lagu rakyat "Butet" yang dirangkum dari beberapa sumber terkait.
Kisah Dibalik Lagu "Butet"
Mengutip dari Buletin Haba "Tradisi dan Sejarah Lisan di Aceh dan Sumatera Utara", lagu "Butet" pertama kali dinyanyikan oleh seseorang yang mempunyai marga Tobing.
Ketika menyanyikan lagu "Butet", ia sedang meninabobokan anak perempuannya. Pada saat itu, lagu ini dinyanyikan di sebuah Gua Perjuangan yang berada di hutan Naga Timbul.
Pada saat itu, kisah yang beredar bahwa masyarakat Sitahuis dan Naga Timbul bersembunyi di Gua Perjuangan. Sementara kaum pria berjaga-jaga di gua tersebut dan sebagian dari mereka ada yang mencetak uang ORITA (Oeang Republik Tapanuloe).
Lalu, ketika orang Belanda datang, Desa Sitiris yang masih satu kecamatan dengan Sitahuis dijadikan markas oleh penjajah. Sementara percetakan ORITA dibakar oleh pihak Belanda.
Pesan Perjuangan
Banyak yang mengira lagu "Butet" merupakan lagu bertemakan romantisme bahkan percintaan. Tetapi, yang sebenarnya lagu ini menyampaikan pesan-pesan perjuangan selama masa penjajahan Belanda.
Melansir dari Buletin Haba "Tradisi dan Sejarah Lisan di Aceh dan Sumatera Utara", penciptaan lagu "Butet" sebenarnya sesuai dengan keadaan masyarakat Batak saat masa penjajahan Belanda.
Lagu ini diciptakan yang bertujuan untuk membakar semangat perjuangan dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia saat itu.
Lirik "Butet"
Bagi yang penasaran dengan lirik "Butet" yang penuh dengan pesan dan nilai perjuangan tentunya sampai saat ini masih cukup relevan di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Berikut liriknya dikutip dari Liputan6.com:
Butet
Butet, di pangungsian do amangmu ale butet
Da margurilla da mardarurat ale butet
Da margurilla da mardarurat ale butet
Butet, sotung ngolngolan ro hamuna ale butet
Paima tona manang surat ale butet
Paima tona manang surat ale butet
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
Butet, sotung sumolsol roha muna ale butet
Musunta i ikkon saut do talu ale butet
Musunta i ikkon saut do talu ale butet
Butet, haru patibu ma magodang ale butet
Asa adong da palang merah ale butet
Da palang merah ni negara ale butet
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
Butet, di pengungsiannya ayahmu, oh butet
Mengikuti perang gerilya, oh butet
Mengikuti perang gerilya, oh butet
Butet, jangan sampai sedih ketika kalian datang, oh butet
Menunggu pesan atau surat, oh butet
Menunggu pesan atau surat, oh butet
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
Butet
Butet, cepatlah besar, oh butet
Agar ada yang menjadi Palang Merah, oh butet
Palang Merah untuk Negara, oh butet
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge
I doge doge doge i dogei doge doge