Mantan Napi Teroris Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Keluarga Napiter, Ini Alasannya
Seorang mantan narapidana teroris (napiter) di Sulawesi Selatan menginisiasi kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk seluruh anggota keluarga sesama mantan napiter yang ada di Makassar.
Seorang mantan narapidana teroris (napiter) di Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhtar Daeng Lau, melakukan aksi inspiratif dengan ikut mendukung program vaksinasi Covis-19 yang terus digalakkan pemerintah.
Muhtar merupakan mantan terpidana kasus bom Makassar pada 2002 silam. Ia menginisiasi vaksinasi Covid-19 untuk seluruh anggota keluarga sesama mantan napiter yang ada di Makassar.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Kegiatan vaksinasi Covid-19 tersebut Ia gelar melalui Yayasan Kapala (Sikawarui Appa Sulapa) yang diketuai Ia sendiri. Ia bekerja sama dengan Polda Sulsel demi bisa menyukseskan kegiatan vaksinasi bagi keluarga mantan napiter tersebut.
Saat ditanya, Muhtar mengaku aksi ini sebagai salah satu caranya untuk menunjukkan bukti cintanya terhadap Tanah Air. Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Bukti Cinta Tanah Air
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Muhtar mengaku kegiatan vaksinasi ini Ia lakukan untuk menunjukkan rasa cintanya kepada Tanah Air. Oleh karena itu Ia ingin mengajak sesama mantan napiter agar ikut menyukseskan program vaksinasi Covid-19 ini.
Tak hanya itu, Ia pun berharap kegiatan yang dilakukan para mantan napiter ini bisa menginspirasi masyarakat lainnya sehingga mereka menjadi antusias untuk mendatangi tempat-tempat vaksinasi demi bisa memutus mata rantai Covid-19.
"Terkhusus juga kepada saudara-saudaraku mantan-mantan napiter, saya harap untuk menunjukkan bahwa jangan percaya tentang vaksin yang hoaks, tanyakan langsung kepada yang memiliki kapabel sehingga tidak menimbulkan persoalan-persoalan yang rumit. Dan mari kita vaksin," katanya pada Rabu (25/8).
Ratusan Napiter Telah Divaksin
Muhtar mengatakan, sudah ada lebih dari 200 mantan napiter dan keluarganya yang mengikuti vaksinasi Covid-19. Menurutnya, vaksin adalah salah satu cara agar masyarakat bisa kembali hidup normal.
"Hari ini saya membawa 10 orang. Sebelumnya, di tempat kami itu 200 orang divaksin. Dan saya juga berharap seluruh warga Indonesia segera vaksin," sebutnya.
Ia juga gencar mengedukasi dan mengajak warga lainnya agar tetap menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.
"Saya ingatkan semua masyarakat untuk selalu menjaga dan menerapkan protokol kesehatan, senantiasa mencuci tangan memakai masker dan menghindari kerumunan," ucapnya.
Didukung Polda Sulsel
Sementara itu, Direktur Intelkam Polda Sulsel, Komibes Pol Dwi Suryo Cahyono menjelaskan, dalam hal ini pihaknya tidak pandang bulu dan siap bekerja sama dengan siapa saja untuk menyukseskan program vaksinasi termasuk dengan mantan narapidana.
Dwi mengaku, para mantan napiter pun belakangan sangat antusias untuk mengikuti vaksinasi tersebut.
"Kami hanya memfasilitasi untuk melaksanakan vaksinasi. Mereka sangat antusias untuk melaksanakan vaksinasi dan mereka mengajak seluruh warga untuk ikut menyukseskan program pemerintah ini, khususnya vaksinasi, kepingin Indonesia sehat dan masyarakat hidup normal kembali," ujar Dwi.