Mengenal Atika, Wakil Bupati Perempuan Termuda di Indonesia Asal Mandailing Natal
Atika Azmi Utami Nasution, perempuan kelahiran Kotanopan, Mandailing Natal, Sumatra Utara yang merupakan Wakil Bupati perempuan termuda di Indonesia saat ini.
Di zaman sekarang, memimpin tidak hanya bisa dilakukan oleh kaum pria saja. Namun, sudah semakin banyak kaum-kaum perempuan yang menduduki kursi-kursi pemerintahan, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Seperti yang dilakukan oleh perempuan asal Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara (Sumut) bernama Atika Azmi Utami Nasution. Perempuan kelahiran Kotanopan, Madina, pada 1 Desember 1993 ini merupakan Wakil Bupati perempuan termuda di Indonesia saat ini.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Mengapa Chatib Sulaiman dianggap sosok inspiratif? Melalui kebiasannya itulah memicu pola pikir untuk semakin memajukan masyarakat di era gempuran kolonial Belanda.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Bagaimana cara mendapatkan inspirasi? Salah satu cara menemukan inspirasi yang paling mudah adalah bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang. Saling berbagi dan bertukar pikiran tentu akan membuka wawasan dan juga ide-ide yang unik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Siapa yang bisa menjadi inspirasi bagi kita? "Jadilah seseorang yang memberikan inspirasi kepada orang lain."
Perempuan yang akrab disapa Atika ini merupakan lulusan S-2 dari University of New South Wales di bidang keuangan. Ia sebelumnya mengenyam kursi pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di kampung halamannya.
"Saya mengenyam pendidikan sampai SMA di Mandailing Natal. SD Negeri 4, SMP Negeri 1, SMA Negeri 1 dan kuliah di Australia," ujarnya.
Melansir dari akun YouTube Info Sumut, berikut kisah Atika selengkapnya.
Pernah Kuliah dan Bekerja di Australia
Akun YouTube Info Sumut ©2021 Merdeka.com
Atika ternyata memang sudah lama bermimpi ingin berkuliah di Australia. Tidak hanya untuk S-2, Ia menyelesaikan gelar sarjananya di kampus yang sama di negeri kanguru tersebut.
Sebelum kuliah S-1, Atika sempat menganggur selama 1 tahun, tepatnya setelah lulus dari SMA. Ia kemudian membantu kedua orang tuanya. Namun, akhirnya Ia memberanikan diri berangkat ke Australia untuk berkuliah. Ia pun menyelesaikan S-1 hanya dalam waktu 3 tahun dan berhasil lulus di tahun 2016.
Usai lulus S-1, Atika kembali ke Tanah Air. Ia sempat membuka usaha food truck di Kota Medan sebelum akhirnya melanjutkan kuliahnya untuk mengambil S-2 di tahun 2017.
Setelah menyelesaikan gelar masternya, Atika ternyata sempat bekerja di Australia. Namun, Ia kemudian memutuskan untuk pulang ke kampung halaman, lantaran orang tua yang sudah tua dan tidak ada yang menemani di rumah.
Awal Mula Muncul Keinginan Jadi Pejabat Daerah
Akun YouTube Info Sumut ©2021 Merdeka.com
Atika bercerita, awal mula muncul keinginannya untuk masuk ke pemerintahan karena Ia membuka usaha kembali dan merasakan sulitnya membangun ekonomi. Ia lantas ingin membangun perekonomian kampung halamannya.
"Dari situ muncul pikiran, saya nggak bakal betah kaya gini terus. Dari situ muncul niat bagaimana saya bisa membenahi kampung halaman dengan cara yang paling cepat," ujarnya.
Ia pun kemudian memutuskan untuk masuk ke pemerintahan, dengan tujuan ingin memperbaiki kampung halamannya melalui kebijakan-kebijakan yang bisa menolong masyarakat luas. Dengan restu orang tua dan keluarga, Atika pun akhirnya membulatkan tekadnya tersebut.
"Saya berpikir, kalau saya di sektor swasta, yang mungkin bisa saya tolong hanya hitungan jari. Namun kalau saya masuk ke pemerintahan, melalui kebijakan, saya rasa akan sangat berguna dalam skala yang lebih luas. Nah jadi saya membuka diri, memberanikan diri izin kepada orang tua saat itu maju sebagai baik Calon Bupati, maupun Calon Wakil Bupati," lanjutnya.
Tak Mengalami Diskriminasi Gender
Akun YouTube Info Sumut ©2021 Merdeka.com
Menjadi calon pemimpin daerah perempuan satu-satunya saat Pemilukada 2020, Atika mengaku tidak mendapatkan perlakuan diskriminasi dari masyarakat atau pihak-pihak lainnya.
Ia justru menilai bahwa demokrasi di wilayah Madina sudah sangat terbuka, sehingga bisa dengan baik menerima calon pemimpin perempuan.
"Jadi di sini menjadi catatan sejarah bahwa demokrasi Mandailing Natal sudah sangat dewasa. Mereka bisa memilih pemimpin tanpa harus memandang gender. Itu yang saya banggakan dari masyarakat Mandailing Natal," katanya.
Siapkan Program Khusus bagi Perempuan dan Anak
Akun YouTube Info Sumut ©2021 Merdeka.com
Resmi dilantik menjadi Wakil Bupati Madina, Atika mengatakan dirinya akan menyiapkan program khusus untuk perempuan dan anak. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Ketua PPK.
Ia ingin, ke depannya para perempuan di Madina bisa ikut berkembang dan berkontribusi untuk perekonomian dalam keluarganya, tanpa harus mengesampingkan tugasnya sebagai ibu.
"Nanti kita fokus bagaimana istri itu jangan hanya di rumah. Karena sekarang memang dengan globalisasi, dunia semakin menantang. Jadi perlu ada dual income, bukan hanya dari ayah tapi dari ibu juga, tanpa harus meninggalkan anak atau rumah. Nah jadi di sini seperti kita lihat, berkembangnya teknologi juga menjadi pasar untuk ibu-ibu stay di rumah dan bisa berpenghasilan," jelasnya.