Mengenal Omo Hada Laraga, Rumah Adat dari Nias Berbentuk Oval
Omo Hada Laraga, rumah adat berbentuk oval yang lahir di daerah Nias Utara. Kini langka dijumpai.
Berbeda dari rumah biasanya, rumah ini berbentuk oval dengan atap yang curam dan tinggi.
Mengenal Omo Hada Laraga, Rumah Adat dari Nias Berbentuk Oval
Rumah Adat Unik
Melansir dari situs resmi museum Nias (museum-nias.org), Oma Hada Laraga merupakan salah satu jenis rumah adat Nias yang berasal dari Nias Utara. Didirikan menggunakan kayu dengan atap daun rumbia. keunikan dari rumah ini adalah berbentuk oval. Berbeda dari rumah biasanya, rumah ini berbentuk oval dengan atap yang curam dan tinggi. Bentuk unik ini menciptakan sirkulasi udara di dalam rumah menjadi lebih baik dan sejuk.
-
Bagaimana bentuk rumah adat Julang Ngapak di Kampung Sempurmayung? Secara filosofis, Julang Ngapak menggambarkan bentuk atap yang menyerupai seekor burung yang tengah mengepakkan sayapnya. Bentuk atapnya tampak melebar, dengan bagian dengan dan belakangnya memiliki motif berbentu “X” sebagai gambaran dari kepala dan ekor burung.
-
Bagaimana suasana yang tercipta di dapur Nia Ramadhani? Suasana Hangat di Area Makan Dominasi Warna Coklat Keemasan Dapur Bersih dengan Pintu ke Halaman Belakang Kitchen Set dan Meja Island Serasi Perlengkapan Mewah dan Kabinet Kayu Dapur Klasik dengan Sentuhan Ornamen Kayu Taman Belakang yang Asri
-
Apa yang menjadi ciri khas rumah Nabila Syakieb? Rumah milik Nabila Syakieb ini dapat dikategorikan sebagai hunian yang mewah dengan ukuran yang cukup besar. Dilihat dari depan, rumah ini terdiri dari dua lantai.
-
Apa itu teras rumah klasik Jawa? Desain teras rumah klasik Jawa memiliki pesona unik yang menggabungkan keindahan estetika dengan kenyamanan fungsional. Menggunakan material alami yang ramah lingkungan, desain ini menonjolkan elemen seperti ukiran kayu yang rumit, tata letak simetris, dan pemanfaatan ruang terbuka yang efisien. Kombinasi ini menciptakan kesan harmonis dan alami yang sulit ditandingi oleh desain modern lainnya.
-
Apa yang ditemukan di dalam rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari rumah Genta Buana? Meskipun 20 tahun terlewati, cat putih dan merah yang menjadi ciri khas rumah ini nampaknya masih mempertahankan keanggunan mereka.
Sudah Jarang Dijumpai
Pada zaman dahulu, Omo Hada Laraga banyak dijumpai di Kabupaten Nias di setiap desa-desa. Namun, seiring berjalannya waktu rumah ini menjadi "langka" di daerahnya sendiri. Bahkan, masyarakat Nias generasi saat ini belum pernah menjumpai rumah adat tersebut. Hal ini dikarenakan rumah tersebut tidak terawat dengan baik, sehingga memicu kerusakan berat.
Arsitektur Omo Hada Laraga
Melansir dari beberapa sumber, desa-desa di Nias Utara mayoritas memiliki rumah berbentuk oval yang terdiri 6 hingga 12 rumah yang jaraknya berjauhan. Pada zaman dahulu, kompleks perkampungannya dikelilingi pagar bambu sebagai benteng. Akses masuk ke rumah sendiri melalui bagian bawah menggunakan sebuah tangga.
Jendela Unik
Selain itu, arsitektur unik yang menempel dari rumah ini adalah letak jendela yang berada di atap rumah. Hal ini berfungsi untuk sinar matahari agar masuk ke ruangan rumah sekaligus memperlancar siklus udara. Inovasi semacam ini belum ditemukan di rumah-rumah adat lainnya. Lalu, terdapat kisi-kisi yang menjadi sumber utama pencahayaan dan juga sebagai ventilasi, sehingga di dalam rumah tetap sejuk.
Dibangun Tahun 1944
Oma Hada Laraga dulunya dibangun pada tahun 1944 di Desa Simandraölö, Kecamatan Gunungsitoli. Rumah ini dibangun oleh sepasang suami istri bernama Yosia Telaumbanua alias Ama Zökhi’ato Telaumbanua dan Sifaora Telaumbanua, dibantu oleh Fako'o Laoli. Yosia sendiri berprofesi sebagai tukang kayu saat itu. Tujuan mendirikan rumah ini adlaah sebagai tempat tinggal bagi anggota keluarganya.
Terdapat Beragam Ukiran
Omo Hada Laraga sendiri mirip dengan rumah adat Nias lainnya dari segi ukiran yang terpampang di setiap sudut rumah, seperti gambar burung, monyet, buah-buahan dan sebagainya. Saita (sangkutan pakaian) dipasang di dinding rumah bagian dalam si'ulu atau salawa (Raja). Saita sendiri juga dipasang di cholo-cholo atau tuwu (tiang penyangga di dalam rumah).
- Megah dan Nyaman Sekali, 10 Foto Rumah Mewah Ian Kasela Yang Bak Istana!
- Bikin Melongo, Potret Rumah Sederhana Bakal Cawapres Mahfud MD, di Dalamnya Ada Foto Gusdur
- FOTO: Jelang HUT ke-78 Tentara Nasional Indonesia, Deretan Alutsista Canggih TNI Dipamerkan di Monas, Ini Penampakan Sangarnya
- FOTO: Kondisi Museum Nasional Dilalap Kebakaran Hebat, 4 Ruangan Roboh