Mengenal Sosok Iswadi Idris, Mantan Kapten Timnas Indonesia Asal Aceh yang Melegenda
Memiliki postur pendek, Iswadi memiliki kelebihan dalam menggiring bola dan mampu jadi pemain yang produktif dalam mencetak gol.
Memiliki postur pendek, Iswadi memiliki kelebihan dalam menggiring bola dan mampu jadi pemain yang produktif dalam mencetak gol.
Mengenal Sosok Iswadi Idris, Mantan Kapten Timnas Indonesia Asal Aceh yang Melegenda
Tim nasional sepak bola Indonesia sempat berjaya di era 1960 sampai 1970-an. Skuad Garuda saat itu diisi oleh pemain berbakat dan potensial yang membuat Timnas Indonesia berkesempatan untuk mengikuti berbagai turnamen internasional.
Salah satu pilar legendaris Timnas Indonesia saat itu adalah Iswadi Idris. Pria berpostur 165 cm ini dijuluki "Boncel" karena tubuhnya yang pendek.
Namun, posturnya tak menjadi penghalang untuk berkarier di sepak bola. Iswadi pun memiliki catatan gemilang selama berkarier di sepak bola. (Foto: Wikipedia)
-
Siapa sosok atlet catur legendaris Indonesia yang berasal dari Tanah Karo? Atlet catur legendaris Indonesia yang satu ini memiliki gaya bermain yang taktis dan sudah menyabet beberapa gelar skala internasional.
-
Siapa pelatih dari Timnas Indonesia? Ini menjadi hasil positif kedua bagi tim yang dilatih oleh Shin Tae-yong.
-
Siapa pelatih yang memimpin Timnas Indonesia? "Persiapan kita harus maksimal. Ini adalah kali pertama kita mencapai babak ketiga, jadi kita perlu lebih fokus dan bekerja lebih keras. Tentu saja, para pemain akan berusaha memberikan yang terbaik," ujar Shin Tae-yong.
-
Siapa pelatih Timnas Indonesia di pertandingan ini? Pelatih untuk timnas Indonesia adalah Shin Tae-yong.
-
Siapa pemain legendaris Persija Jakarta yang dijuluki "Dokter"? Endang Witarsa alias Lim Sun Yu atau Liem Soen Joe lahir di Kebumen, 16 Oktober 1916. Sejak kecil dirinya sudah jatuh cinta dengan si kulit bundar. Lebih dari itu, ia juga kerap keliling menonton sepak bola bersama teman-temannya hingga ke Yogyakarta, Purworejo, dan Kutoarjo.Semasa dirinya menjadi pelatih, Endang terkenal dengan sosok yang galak dan juga keras. Dia tak segan-segan menegur anak asuhnya apabila bermain tidak sesuai arahannya. Awal Karier Sepak Bola Mengutip Instagram @umsfc1905, karier Endang Witarsa di dunia sepak bola ketika dirinya bermain untuk klub Union Makes Strength atau UMS di Jakarta yang pada saat itu masih bernama Tiong Hoa Hwee Koan Scholar Football Club. Uniknya, saat bersama UMS ia kerap disapa dengan sebutan "Dokter". Hal ini dikarenakan dirinya sudah mendapatkan gelar dokter gigi.
Pemain yang gemar menggunakan nomor punggung 13 ini menjadi pemain paling berbakat milik Timnas saat itu. Memiliki postur pendek, Iswadi memiliki kelebihan dalam menggiring bola dan mampu jadi pemain yang produktif dalam mencetak gol.
Simak ulasan mengenai sosok Iswadi Idris yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Debut Bersama Persija
Iswadi Idris lahir di Banda Aceh, Provinsi Aceh pada 18 Maret 1948. Karier sepak bolanya dimulai dari klub Persija pada 1966.
Saat Iswadi menjalani musim debutnya, Persija hanya finis di peringkat 4 pada Perserikatan 1966.
Pada 1975, Iswadi berhasil membawa tim Macan Kemayoran meraih juara perserikatan.
Pada partai final melawan PSMS itu, terjadi kericuhan antar penonton sehingga pertandingan harus terhenti sementara. Tak kunjung reda, akhirnya PSSI memutuskan bahwa kedua tim ini keluar sebagai juara bersama.
Kejurnas PSSI
Melansir dari beberapa sumber, pada 1978 Iswadi gagal membawa Persija mempertahankan gelar juara dalam kompetisi perserikatan. Persija kalah tipis 3-4 dari Persebaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada partai final.
Pada musim tersebut Iswandi sempat mencetak gol untuk Persija saat babak penyisihan grup melawan PSP dengan skor 3-1. Kemudian, babak perempat final, ia kembali mencetak gol ke gawang Persipura.
Pilar Timnas Indonesia
Berkat permainannya yang gemilang bersama Persija, Iswadi kemudian dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia. Kala itu, ia bersama tiga rekannya yaitu Soetjipto Soentoro, Abdul Kadir, dan Jacob Sihasale mendapat julukan "Kuartet Tercepat di Asia".
- Momen Kocak Shin Tae-yong Dorong Kue Ultah ke Wajah Witan Sulaeman, Bikin Para Pemain Timnas Indonesia Tertawa
- Suasana Ruang Ganti Pemain Timnas Indonesia Diungkap Sang Manajer, Penuh Kehangatan dan Makin Kompak
- Tenang, Bang Jay Idzes Siap Lawan Striker Irak dan Bawa Timnas Indonesia Menang
- Mengenang Sosok Abdul Kadir, "Si Kancil" Andalan Timnas Indonesia yang Mulai Terlupakan
Ia bersama ketiga rekannya di Timnas itu memiliki kecepatan dan kelincahan yang di atas rata-rata. Iswadi sendiri secara individu memiliki visi bermain yang baik, bekerja keras, dan disiplin.
Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980. Iswadi tak hanya jago di posisi gelandang, ia juga kerap berpindah posisi menjadi bek kanan sampai sweeper.
Juara Piala Raja
Ketika Iswadi memperkuat Timnas dan bermain di Piala Raja tahun 1968 di Thailand, ia berhasil mencetak dua gol saat bertemu Singapura. Kemudian, saat melawan Malaysia dia juga mencatatkan namanya di papan skor.
Alhasil, Timnas Indonesia keluar sebagai juara Piala Raja untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Melansir dari kanal bola.net, Iswadi juga pernah membawa Timnas meraih peringkat kelima pada Asian Games 1970.
Iswadi wafat pada usia 60 tahun akibat stroke yang ia derita. Dan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.