Nias Jadi Perhatian Pemerintah Pusat karena Angka Stunting Tinggi, Ini Faktanya
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, angka stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak karena kurangnya gizi di Kepulauan Nias masih berada di atas rata-rata nasional.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, melakukan kunjungan ke Kepulauan Nias, Sumatra Utara (Sumut) pada Selasa, 16 Maret 2021.
Dalam kunjungannya ini, Muhadjir menyampaikan bahwa angka stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak karena kurangnya gizi di Kepulauan Nias masih berada di atas rata-rata nasional.
-
Kenapa stunting berbahaya bagi anak? Melansir dari halodoc, para orang tua jangan menyepelekan stunting pada anak. Tahukah kalian, kondisi ini mampu memberikan dampak buruk pada kesehatan tubuh anak. Mulai dari terjadi gangguan pertumbuhan, penurunan fungsi perkembangan saraf dan kognitif hingga risiko peningkatkan penyakit kronis ketika anak beranjak dewasa.
-
Apa pengertian anak sulung? Anak sulung adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang lahir pertama atau yang tertua dalam suatu keluarga.
-
Kenapa stunting berpengaruh buruk untuk anak? Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif dan kemampuan belajar mereka di masa depan. Oleh karena itu, pencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting.
-
Kapan stunting bisa terlihat pada anak? Gejala stunting pada anak-anak biasanya dapat terlihat saat mereka berusia 2 tahun, namun sering kali gejala ini tidak disadari atau disalahartikan sebagai perawakan pendek yang normal.
-
Apa itu stunting? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
"Akan kita kumpulkan lagi, akan kita lihat secara menyeluruh, Nias mendapat perhatian karena angkanya masih di atas rata-rata nasional atau 27 persen. Jadi, harus ditekan betul," kata Muhadjir.
Melansir dari Liputan6.com, berikut fakta terkait kasus stunting di Kepulauan Nias selengkapnya.
Upaya Pemprov Sumut
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, R Sabrina mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut selama ini mengatasi masalah stunting sudah melalui lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Semua dikoordinasikan oleh Bappeda, perencanaan dibuat Bappeda, kemudian masing-masing melakukan tindakan sesuai yang direncanakan," kata Sabrina.
Selain itu, Pemprov tak hanya memerhatikan daerah dengan angka stunting tinggi sebagai prioritas, namun daerah lain juga diperhatikan.
"Semua kita perhatikan," ujarnya.
Kendala Penanganan Stunting
Sementara itu, Bupati Nias Sokhiatulo Laoli mengaku, ada kendala yang dihadapi dalam penanganan stunting di daerahnya.
Di antaranya adalah akses jalan yang sulit menuju desa terisolir dan paradigma masyarakat yang terbatas mengenai pendidikan dan kesehatan.
"Juga sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan yang kurang memadai," sebutnya.
Upaya Bidan Desa Atasi Stunting
Di Nias Utara sendiri, upaya penanganan stunting selama ini sudah dilakukan. Dalam hal ini, bidan desa juga punya peran penting.
Bidan Desa Umbulodano, Listi Telambanua mengatakan, bidan desa telah melakukan upaya untuk memberantas stunting dengan melakukan pemantauan tumbuh kembang balita, pemberian makanan tambahan, hingga memberikan kelas ibu hamil kepada masyarakat.