Niat Curi Kompor Gas Tapi Gagal, Buruh Bangunan di Medan Malah Dapat Ini dari Polisi
Seorang pria di Kota Medan, Sumatra Utara, dapat bantuan dari polisi setelah gagal melancarkan aksinya curi kompor gas dari rumah salah seorang warga.
Kisah mengharukan dialami oleh seorang pria bernama Dian Pramono (28) warga Jalan Starban, Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut).
Sebelumnya, ia dilaporkan ke pihak kepolisian lantaran kepergok saat sedang mencoba mencuri kompor gas di rumah seorang warga pada Sabtu (20/3).
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kapan Penyu naik ke darat? Penyu hanya datang ke darat untuk bertelur.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
Namun, hal tak terduga justru terjadi. Korban yang melaporkan perbuatan Dian, justru merasa iba setelah tahu alasan di balik aksi nekat pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan ini.
Alhasil, bukannya ditahan karena niatnya mencuri ketahuan, Dian justru mendapat bantuan dari pihak kepolisian. Melansir dari unggahan di akun Instagram @humaspolrestabesmedan pada Senin (22/3).
Kronologi Aksi Pencurian
Instagram/@humaspolrestabesmedan 2021 Merdeka.com
Personel Polsek Medan Baru Aipda Ezra Keliat mengatakan, pihak kepolisian mendapatkan laporan atas aksi pencurian tersebut.
Saat itu Dian mencoba mengambil kompor gas milik korban dengan cara masuk ke rumahnya, namun aksinya gagal karena terpergok korban. Kemudian, Dian digelandang ke kantor polisi.
"Jadi awalnya pelaku ini niat mengambil kompor gas milik korban dengan cara masuk kerumah korban. Namun aksinya pencurian tersebut belum terjadi dikarenakan pelaku dipergok oleh korban, sehingga pelaku langsung diamankan dan korban menghubungi Kepling (Kepala Lingkungan) yang selanjutnya pelaku dibawa ke kantor Polsek Medan Baru," ujarnya.
Korban Merasa Iba dan Hentikan Kasus
Instagram/@humaspolrestabesmedan 2021 Merdeka.com
Di kantor polisi, petugas mencoba melakukan mediasi atau problem solving untuk kedua belah pihak. Tak disangka, korban justru merasa iba setelah Dian mengakui perbuatannya dan mengetahui kalau Ia melakukan aksi nekatnya tersebut karena tak memiliki kompor gas.
"Pelaku mengakui perbuatannya, dikarenakan kebutuhan ekonomi dimana kompor gas yang hendak dicuri tersebut untuk dipakai di rumahnya karena tidak memiliki kompor gas. Sedangkan untuk korban sendiri tidak merasa keberatan dan serta ikut merasa iba apa yang diutarakan pelaku Dian Pramono," jelas Aipda Ezra.
Kondisi Rumah Dian yang Memprihatinkan
Instagram/@humaspolrestabesmedan 2021 Merdeka.com
Setelah berhasil damai, kemudian atas perintah Kapolsek Medan Baru Kompol Aris Wibowo, petugas mengantarkan Dian untuk pulang ke rumahnya. Saat sampai di lokasi, petugas dibuat terenyuh karena kondisi rumah Dian yang sangat memprihatinkan.
"Setelah sampai di rumah pelaku sekira pukul 23.00 WIB ternyata apa yang disampaikan Bapak Dian Pramono benar, di mana keadaan ekonominya memprihatinkan. Bahkan isterinya cacat pada kakinya (bawaan lahir) dan keluarga Bapak Dian Pramono menyewa rumah perbulannya seharga Rp350.000 dengan kondisi satu kamar tidur bersama ketiga orang anaknya," sebut Aipda Ezra.
Polisi Beri Bantuan
Instagram/@humaspolrestabesmedan 2021 Merdeka.com
Melihat kondisi ini, petugas kepolisian Polsek Medan Baru akhirnya memberikan bantuan kepada Dian dan keluarganya berupa sembako.
"Bantuan tali asih yang diberikan berupa 1 karung goni beras 15 Kg, 1 liter minyak makan, 1 papan telur ayam, 1 bungkus gula pasir, 1 kotak bubuk teh, 5 bungkus nasi dan makanan ringan lainnya. Bapak Dian Pramono dan istrinya juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya kembali," pungkas Aipda Ezra.