Pernah Menjabat Wakil Presiden Ketiga RI, Ini Sosok Adam Malik Batubara Asal Pematangsiantar
Sosok Adam Malik, pria dari Pematangsiantar yang pernah menjabat sebagai Presiden ketiga dan mencetuskan organisasi ASEAN.
Siapa yang tidak kenal pria yang satu ini? Nama beliau sudah terpampang di buku-buku sejarah Indonesia.
Pernah Menjabat Wakil Presiden Ketiga RI, Ini Sosok Adam Malik Batubara Asal Pematangsiantar
Dalam kariernya, Adam Malik merupakan seorang politikus dan juga mantan jurnalis. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Parlemen, Menteri Luar Negeri, dan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Berkat kontribusinya dalam memperjuangkan Indonesia di kancah dunia internasional, ia telah ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada 6 November 1998.
Berikut profil Adam Malik Batubara yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.
Masa Kecil
Mengutip dari beberapa sumber, Adam Malik adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di Hollandsch-Inlandsche School yang berada di Pematangsiantar.
Kemudian, Adam Malik melanjutkan pendidikan di sekolah agama tepatnya di Madrasah Sumatera Thawalib Parabek di Buktittinggi. Namun, ia hanya menempuh pendidikan setahun saja kemudian kembali ke kampung halamannya untuk membantu orang tua sebagai pedagang.
Sejak kecil, Adam Malik sangat dekat sekali dengan film, membaca dan juga dunia fotografi. Hal tersebut membuat masa mudanya semakin berkembang dan mempelajari hal-hal baru.
-
Kenapa Adam Malik menjadi Wakil Presiden? Dari berbagai pertimbangan, Soeharto memilih Adam Malik mendampinginya.
-
Kapan Adam Malik menjabat sebagai Wakil Presiden? Adam Malik menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia dari tahun 1978 hingga tahun 1983 atau selama 5 tahun.
-
Kapan Adam Malik dilahirkan? Tepat hari ini, 22 Juli pada tahun 1917 silam, Adam Malik lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara.
-
Apa jabatan Adam Malik yang membuatnya terkenal? Adam Malik Batubara adalah seorang tokoh politik dan diplomat Indonesia yang memainkan peran penting dalam lahirnya ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
-
Apa profesi ayah Adam Malik? Beliau merupakan putra ketiga dari sepuluh anak pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Ayahnya, Abdul Malik, adalah seorang pedagang kaya di Pematangsiantar.
-
Siapa orang tua Adam Malik? Beliau merupakan putra ketiga dari sepuluh anak pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Ayahnya, Abdul Malik, adalah seorang pedagang kaya di Pematangsiantar.
Sampai pada akhirnya Adam Malik menginjak usia 20 tahun, ia melangkah lebih jauh dengan merantau ke Pulau Jawa tepatnya ke Jakarta. Di sana, ia mendirikan Kantor berita ANTARA bersama Albert Manumpak Sipahutar, Armijn Panee, Soemanang, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna.
Selain itu, ia juga menjadi kontributor untuk beberapa koran seperti Pelita Andalas dan majalah Partindo.
Pada 1934, Adam Malik ditunjuk menjadi pemimpin Partai Indonesia (Partindo) Pematangsiantar dan Medan.
Karir Politik Adam Malik
Pasca Kemerdekaan Indonesia, Adam Malik juga turut berperan penting dalam melawan penjajahan Jepang. Ia juga sempat menjadi anggota Pimpinan Gerakan Pemuda untuk persiapan Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tahun 1945.
(Foto: wikipedia)
Mengutip dari berbagai sumber, Adam Malik terpilih menjadi sebagai Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat periode 1945-1947 yang bertugas mempersiapkan susunan pemerintahan.
Karier pria berzodiak Cancer itu semakin menanjak. Ia kemudian menjadi anggota Badan Persatuan Perjuangan di Yogyakarta dan menjadi Ketua II Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sekaligus merangkap sebagai anggota Dewan Pekerja KNIP.
Karier di Kancah Internasional
Tak hanya karier di lingkup nasional saja, Adam Malik juga merambah ke dunia politik internasional. Batu loncatan ini ketika ia menjabat sebagai Duta Besar (Dubes) luar biasa dan berkuasa penuh untuk negara Uni Soviet dan Polandia.
Pada 1962, Adam Malik menjadi Ketua Delegasi Indonesia untuk perundingan dengan belanda mengenai wilayah Irian Barat di Amerika Serikat.
Saat pergantian rezim dari Orde Lama, Adam Malik dipercaya menjabat sebagai Ketua Delegasi Komisi Perdagangan dan Pembangunan di PBB pada 1964.
Pada 1967, Adam Malik kembali menjadi perwakilan Indonesia di tingkat menteri pertemuan lima negara yang berlangsung di Bangkok.
Dari pertemuan ini, akhirnya terbentuklah Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau biasa disebut dengan ASEAN. Adam Malik pun menjadi salah satu tokoh yang menciptakan organisasi tersebut.
Akhir Hayat
Setelah mengabdikan diri untuk bangsa Indonesia, Adam Malik mengembuskan napas terakhirnya di Bandung pada 5 September 1984 karena sakit kanker hati.
Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Kemudian, oleh istri dan anak-anaknya mengabadikan namanya dengan mendirikan Museum Adam Malik.
- Potret Panglima Merah Dayak, Sosok Dihormati Seantero Kalimantan Duduk Semeja dengan Anak Presiden
- Anwar Usman Lantik Jimly Asshiddiqie, Wahiduddin Adams dan Bintan Saragih jadi Anggota MKMK
- Di Hadapan Ratusan Mahasiswa, Cak Imin: Gara-Gara PMII Saya Siap jadi Cawapres, Presiden pun Siap
- Pemerintah Siapkan KUR Rp5 Miliar untuk Antisipasi Kemarau Panjang