Serunya Tradisi Sasi Lompa Negeri Haruku, Ritual Unik Berusia Lebih dari 3 Abad
Larut dalam tawa, kegembiraan mereka tergambar dengan jelas saat melakukan tradisi Sasi Lompa. Tradisi unik inilah yang terbukti menjaga keseimbangan alam, baik manusia, hewan, hingga tumbuhan yang terjaga dengan baik. Uniknya lagi, Sasi Lompa telah ada sejak 3 abad lamanya.
Pria dan wanita larut dalam kegembiraan tradisi Sasi Lompa. Tradisi khas Maluku ini punya makna khusus bagi masyarakat Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Sebuah wujud keselarasan manusia dengan sumber daya alam. Dalam hal ini ialah keberlangsungan hidup ikan bernama lompa yang unik, mirip dengan ikan salmon yang dikenal di daratan Eropa dan Amerika.
Namun ikan lompa termasuk dalam kategori ikan sarden, yang muncul satu kali dalam satu tahun. Kearifan lokal warga Negeri Haruku telah ada lebih dari 3 abad lamanya. Makna mendalam dalam tradisi Sasi Lompa menyiratkan masyarakat adat dilarang mengambil sumber daya alam tertentu, sampai usianya memang sudah layak panen atau diambil.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Kapan Ritual Adat Laluhan dilakukan? Pada peringatan hari jadi ke-218 Kota Kuala Kapuas, Acara Adat Laluhan khas Suku Dayak kembali digelar.
-
Dimana Tradisi Ujungan dilakukan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Bagaimana cara melakukan Tradisi Ujungan? Tradisi ini dilakukan dengan cara saling pukul satu sama lain menggunakan sebilah batang rotan.
-
Kapan tradisi ini dilakukan? Biasanya, tradisi ini digelar pada Hari Jumat Kliwon di bulan Agustus.
-
Mengapa tradisi ini dilakukan? Tradisi Popokan dilakukan untuk menolak bala agar terhindar dari kejahatan dan sesuatu hal yang buruk.
Namun tradisi unik ini harus berlomba dengan aksi bom ikan yang membuat habitat ikan lompa menjadi terancam.
©2021 Merdeka.com/Kele Project
Bak ikan terbang, ikan lompa melompat kesana kemari menghindari jaring masyarakat Pulau Haruku. Ikan sarden ini hidup di air payau yang mempertemukan Sungai Learisa Kayeli dengan Laut Banda. Mereka berlomba membentangkan jaring selebar-lebarnya agar ikan lompa terperangkap.
Namun sebelum melangsungkan Sasi Lompa, dilakukan tradisi Buka Sasi, satu hari sebelum acara puncak yang digelar pada malam hari. Para tetua adat mengarak obor dan berkeliling Negeri sembari melantunkan alat musik Tifa hingga pagi hari. Tak hanya itu, Kewang atau pemangku adat berkeliling untuk membacakan peraturan Sasi Lompa. Daun Lobe atau kelapa kering dibakar, mengandung maksud agar ikan lompa masuk ke dalam muara.
©2021 Merdeka.com/Kele Project
Mereka mulai berhamburan turun ke dalam muara, setelah muara sungai ditutup menggunakan jaring agar ikan lompa tidak lari ke laut. Berbekal jaring tangan, mereka seolah berlomba mendapatkan ikan lompa sebanyak-banyaknya. Tak hanya masyarakat Haruku, acara tradisi Sasi Lompa terbuka untuk umum, bahkan pengunjung yang penasaran diperbolehkan ikut mencari ikan lompa.
Muara sungai dalamnya hampir menyentuh dada orang dewasa. Anak-anak memilih untuk mencari tempat yang dangkal. Beberapa orang hanya melihat dari kejauhan, di tepi muara atau di jembatan sungai Learisa Kayeli.
©2021 Merdeka.com/Kele Project
Beginilah penampakan ikan sasi lompa. Sama persis dengan ikan sarden yang didominasi sisik putih dan hitam di bagian atasnya. Sasi sendiri memiliki makna menjaga alam, sedangkan lompa adalah ikan sarden kecil. Tradisi sasi tidak hanya berlaku untuk ikan sarden, melainkan hasil bumi apapun yang ada di Pulau Haruku.
Berlaku aturan untuk menjaga ingkungan habitat ikan lompa, sejauh 1500 meter jarak ikan lompa hidup dan mencari makan. Selain itu, saat sebelum Sasi Lompa digelar, warga dilarang mengganggu dan menangkap ikan di lokasi yang telah diberi tanda khusus.
Berlaku juga bagi warga tidak diperkenankan mencuci peralatan dapur hingga membuang sampah ke sungai. Jika terjadi, akan dikenai denda maupun pukulan rotan.
©2021 Merdeka.com/Kele Project
Sebuah tradisi yang harus dipertahankan yang menjaga dan menyeimbangkan ekosistem lingkungan. Semuanya diuntungkan, baik dari manusia hingga kelangsungan hidup ikan lompa yang unik di Pulau Haruku.
Sasi Lompa menjadi bukti bahwa selama berabad-abad, masyarakat Haruku, Maluku telah berkomitmen menjaga dan melestarikan alam. Keseimbangan alam dan manusia dibalut dalam hukum adat yang dikemas dalam tradisi unik dan menggembirakan.
(mdk/Ibr)