Sidak Pengerjaan Drainase Tengah Malam, Bobby Nasution Dibikin Geram karena Ini
Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau pembangunan drainase yang tak kunjung jadi di Jalan Pembangunan, Lingkungan IV, Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor pada Rabu (22/12).
Wali Kota Medan Bobby Nasution terus melakukan pemantauan terhadap sejumlah pembangunan infrastruktur yang saat ini tengah berjalan di Kota Medan. Setelah sebelumnya meninjau pembetonan jalan yang tak beres, kali ini Bobby lagi-lagi terjun ke lapangan usai mendapatkan keluhan dari masyarakat soal pembangunan drainase yang tak kunjung jadi.
Dalam unggahan akun Instagram pribadinya @bobbynst pada Kamis (23/12), Bobby membagikan momen saat Ia meninjau lokasi di Jalan Pembangunan, Lingkungan IV, Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor pada Rabu (22/12) sekitar pukul 23.30 WIB.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana pembangunan Kota Medan melibatkan lansia? Selanjutnya, Bobby menuturkan, saat ini pembangunan Kota Medan juga melibatkan lansia. Hal ini tergambar salah satunya dengan pembangunan trotoar dengan mengadopsi universal design. Jika selama ini terbilang cukup tinggi, namun sekarang dibuat lebih rendah.
-
Apa yang dibangun di Medan pada tahun 1889? Di Medan, pada tahun 1889 telah dibangun bioskop pertama yang didirikan oleh seorang Belanda bernama Michael.
-
Siapa yang membangun Stasiun Medan? Dari sinilah didirikan Stasiun Medan yang diresmikan oleh DSM pada 25 Juli 1886.
-
Apa tujuan utama pembangunan BRT di Kota Medan? Pembangunan BRT bertujuan mengatasi kemacetan sekaligus memberikan mobilitas cepat, nyaman dan berbiaya rendah dalam pelayanannya kepada masyarakat.
Warga mengeluhkan pengerjaan drainase yang sudah enam pekan namun tak kunjung selesai. Akibatnya, aktivitas warga setempat pun terganggu.
"Tinjauan yang saya lakukan ini karena warga setempat mengadukan permasalahan drainase di sana yang tak kunjung selesai sudah hampir enam pekan, akibatnya warga tidak dapat parkir kendaraan ke rumah dan kondisi jalan makin parah," tulis Bobby dalam unggahannya.
Saat itu juga, Bobby pun langsung memanggil Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU), UPT Medan Selatan, serta Medan Johor hingga Kepala Lingkungan (Kepling) setempat untuk datang ke lokasi, dan mencari tahu apa persoalan yang terjadi hingga pengerjaan drainase tersebut lama dan tidak cukup bagus.
Berikut informasi selengkapnya.
Kondisi Proyek Tak Bagus
Instagram/@bobbynst ©2021 Merdeka.com
Melansir dari ANTARA, tak hanya pengerjaan yang lama, Bobby juga mendapati kondisi proyek drainase itu pengerjaannya tidak bagus. Beberapa spesifikasi tak masuk akal dan terkesan asal jadi. Pada drainase sepanjang kurang lebih 200 meter tersebut ada bagian yang dicor dan ada yang disambungkan dengan pipa enam inci. Bak kontrol juga dibuat tanpa bisa dibuka dengan cor-coran permanen.
Di lokasi, Bobby juga sempat mendengarkan warga yang mengeluhkan drainase tersebut tidak bisa menampung air kiriman dari daerah lain selain di wilayah perumahan tersebut.
"Jadi memang pekerjaannya kurang maksimal pak kalau untuk mengalirkan air kiriman dari daerah lain di balik tembok perumahan ini. Kalau untuk limbah rumah tangga cukup. Tapi memang sudah hampir enam minggu lah ini belum siap," kata salah seorang warga, Sera.
Minta Segera Diperbaiki dan Diselesaikan
Instagram/@bobbynst ©2021 Merdeka.com
Geram melihat kondisi proyek drainase yang seperti itu, Bobby pun langsung memanggil sejumlah pejabat terkait. Ia mempertanyakan tanggung jawab Dinas PU soal pengerjaan drainase tersebut, pasalnya proyek drainase itu merupakan swakelola dari Dinas PU.
"Swakelola PU kayak ancur gini gimana lagi kontraktor kalian! Itu coba lihat pak, bagaimana bisa begitu. Tolong besok suruh penanggungjawabnya bawa gambar pengerjaan drainase ini ke kantor. Tolong ini segera diselesaikan. Harusnya UPT awasi ini. Jangan dibiarkan," kata Bobby kepada Plt Dinas PU Kota Medan Ferry Ichsan dan UPT Medan Selatan Gunawan.
Plt Kadis PU Kota Medan, Ferry Ichsan menjelaskan bahwa itu benar swakelola. Bahan yang ada di Dinas PU digunakan dan anggaran yang dikeluarkan hanya untuk membayar tukang.
"Jumlah anggarannya nanti saya tanya," katanya.