Tata Cara Wudhu Muhammadiyah Lengkap dengan Hadis Beserta Doanya
Berikut merdeka.com merangkum tata cara wudhu Muhammadiyah beserta doanya yang penting diketahui:
Wudhu merupakan salah satu syarat sahnya sholat. Orang yang akan sholat, diwajibkan berwudhu lebih dulu, tanpa wudhu salatnya tidak sah.
Tata cara wudhu Muhammadiyah pada dasarnya sama dengan tata cara yang wudhu pada umumnya. Menurut paham Muhammadiyah segala tata cara ibadah umat Islam berlandaskan hadis-hadis yang sahih yang makbullah terutama yang berkaitan dengan ibadah mahdlah, seperti yang dilansir dari laman resmi SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan Rahmat mulai panen slada? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid. Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta. Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.
-
Buah apa yang terkenal dengan teka-teki lucu dan khas Sumut? Buah apa yang durhaka?Jawaban: Melon Kundang.
-
Apa itu Serumbung Sumur? Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813. Ini dia serumbung sumur yang merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Apa itu Kapurut Sagu? Kapurut sagu terbuat dari tepung sagu yang sudah agak mengeras dan memiliki warna kecokelatan. Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat kaya akan tradisi, budaya, hingga sajian makanan yang unik.Salah satu sajian makanan khas Mentawai yang patut anda coba adalah kapurut sagu.
Berikut merdeka.com merangkum tata cara wudhu Muhammadiyah beserta doanya yang penting diketahui:
Tata Cara Wudhu Muhammadiyah
Adapun tata cara wudhu Muhammadiyah menurut Himpunan Putusan Tarjih, berikut di antaranya:
Membaca Bismillahirrahmanirrahim.
Saat hendak berwudhu, menurut tata cara wudhu Muhammadiyah hendaklah membaca basmalah. Hal tersebut didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Nasai, Abu Dawud dan Abdul- Kadir Arruhawi berikut:
سنن النسائي ٧٧: عَنْ أَنَسٍ قَالَ
طَلَبَ بَعْضُ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَضُوءًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ مَعَ أَحَدٍ مِنْكُمْ مَاءٌ فَوَضَعَ يَدَهُ فِي الْمَاءِ وَيَقُولُ تَوَضَّئُوا بِسْمِ اللَّهِ فَرَأَيْتُ الْمَاءَ يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ حَتَّى تَوَضَّئُوا مِنْ عِنْدِ آخِرِهِمْ قَالَ ثَابِتٌ قُلْتُ لِأَنَسٍ كَمْ تُرَاهُمْ قَالَ نَحْوًا مِنْ سَبْعِينَ
Karena hadits dan Nasai dengan sanad yang baik : Wudlu-lah kamu dengan membaca Bismillah!. Ibnu Hadjar menyatakan dalam kitab Takhrij Ahadits al-Adzkar, bahwa hadis ini hasan shahih, Imam Nawawi setelah membawakan hadis dari Anas seluruhnya, menyatakan bahwa hadits itu sanadnya baik.
بحديث « كل أمر ذي بال لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم فهو أقطع » أخرجه ابن حبان من طريقين . قال ابن الصلاح : والحديث حسن . ولأبي داود وابن ماجه « كل أمر ذي بال لا يبدأ فيه بالحمد لله أو بالحمد فهو أقطع » ولأحمد « كل أمر ذي بال لا يفتتح بذكر الله فهو أبتر أو أقطع » وللدارقطني عن أبي هريرة مرفوعا « كل أمر ذي بال لا يبدأ فيه بذكر الله فهو أقطع »
حديث ( كل أمر لا يبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم فهو أقطع ) طرقه يشد بعضها بعضاً فهو من باب الحسن لغيره
Dan menurut hadis: segala perkara yang berguna, yang tidak dimulai dengan Bismillahirrahmanirrahim itu tidak sempurna. (Diriwayatkan oleh Abdul- Kadir Arruhawi dari Abu Hurairah ).
سنن أبي داوود ٩٢: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُوسَى عَنْ يَعْقُوبَ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَا وُضُوءَ لَهُ وَلَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرْ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ
Sunan Abu Daud 92: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Musa dari Yaqub bin Salamah dari Ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidak sah shalat orang yang tidak berwudhu, dan tidak sah wudhu orang yang tidak menyebut nama Allah Taala padanya.
Membaca Niat dengan Ikhlas
Tata cara wudhu Muhammadiyah berikutnya yaitu membaca niat dengan ikhlas senantiasa ditujukan karena Allah SWT. Hal tersebut berdasarkan hadist berikut:
صحيح البخاري ٥٢: عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَقَّاصٍ عَنْ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Shahih Bukhari 52: dari Alqamah bin Waqash dari Umar, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan
Ketika melafalkan niat, menurut tata cara wudhu Muhammadiyah menyepakati lebih menganut pendapat madzhab Maliki yaitu mencukupkan niat di dalam hati dan menolak niat dengan dilafalkan karena tidak ada dalil yang menjelaskan tentang lafal niat khususnya dalam berwudhu.
Membasuh Tangan Tiga Kali Hingga Sela Jemari
Melansir dari laman resmi Muhammadiyah, tata cara wudhu Muhammadiyah yaitu dengan membasuh tangan tiga kali sembari menyela-nyelai jari-jemari (وَخَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ . HR. Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, & Ibn Majah).
Tak hanya itu, cara membasuh anggota wudhu yaitu dengan sedikit menggosoknya.
Berkumur Sempurna Sembari Memasukkan Air ke Hidung
Tata cara wudhu Muhammadiyah berikutnya yaitu dengan berkumur sempurna sembari memasukkan air ke dalam hidung kemudian menyemburkannya sampai tiga kali. Anjuran berkumur hingga ke hidung ini tidak dianjurkan untuk orang yang sedang berpuasa.
Membasuh Muka Sembari Mengucek Mata
Tata cara wudhu Muhammadiyah dilanjutkan dengan membasuh muka tiga kali secara merata sembari mengucek ujung bagian dalam kedua mata pelan-pelan. Bagi yang berjenggot dituntunkan supaya menyela-nyelai jenggotnya.
Membasuh Tangan Hingga Siku
Seperti tata cara wudhu pada umumnya dilanjutkan dengan membasuh tangan sampai siku hingga tiga kali dimulai dengan tangan kanan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan tangan kiri.
Mengusap Kepala Dilanjutkan Telinga
Tata cara wudhu Muhammadiyah berikutnya yaitu dengan mengusap bagian kepala sekaligus dengan telinga, cukup satu kali. Kepala yang dimaksudkan di sini adalah tempat tumbuhnya rambut di kepala, bukan rambutnya itu sendiri dan bukan hanya sebagian kepala.
Membasuh Kaki Sampai Mata Kaki
Tata cara wudhu Muhammadiyah dilanjutkan dengan membasuh kaki sampai mata kaki sembari mengusap sela-sela jari kaki sampai tiga kali dimulai dari kaki kanan dilanjutkan dengan kaki kiri.
Tertib
Selesai wudhu bersikap tertib sesuai dengan keumuman lafal hadis:
ابْدَءُوا بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ
“Mulailah dengan apa yang telah dimulai Allah!” (HR. al-Nasa’i, Ahmad)
Doa Setelah Wudhu
Setelah wudhu melafalkan doa berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
“Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya.” (HSR. Muslim, al-Nasa’i, dan Ibn Mâjah dari `Umar bin al-Khaththab ra.)