Temukan Siswa SD Tak Pakai Masker saat PTM, Bupati Batu Bara Ancam Akan Lakukan Ini
Bupati Batu Bara, Zahir, marah saat mendapati siswa di SD Desa Pematang Rambai, Kecamatan Nibung Hangus, Batu Bara, Sumatra Utara, tidak memakai masker saat PTM di sekolah.
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah sekolah di Indonesia memang sudah mulai dilakukan, tak terkecuali bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Namun, pelaksanaan PTM ini harus mengikuti aturan protokol kesehatan (prokes) yang telah ditetapkan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Belum lama ini, viral di media sosial, momen saat Bupati Batu Bara, Zahir, marah kepada sejumlah guru di salah satu sekolah dasar yang ada di Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara (Sumut). Usut punya usut, Zahir marah kepada para guru itu lantaran mendapati siswa di sekolah itu tidak memakai masker saat PTM di sekolah.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Pemandangan itu Ia temui saat mengunjungi SD Desa Pematang Rambai, Kecamatan Nibung Hangus, Batu Bara, belum lama ini. Video saat Zahir geram dan marah tersebut pun viral, seperti yang diunggah di akun Instagram @tkpmedan pada Selasa (21/12).
Akibat dari kejadian tersebut, Zahir mengaku akan memberikan sanksi untuk keteledoran para guru dan kepala sekolah yang melanggar prokes di tengah pandemi tersebut.
Berikut informasi selengkapnya.
Marah Lihat Siswa Tak Pakai Masker
Instagram/@tkpmedan ©2021 Merdeka.com
Di video tersebut, Zahir dan sejumlah stafnya sedang melakukan peninjauan ke sekolah dasar tersebut. Namun, baru sampai di halaman sekolah, Ia sudah mendapati pemandangan para siswa yang tak memakai masker dan bebas bermain dan berlarian.
Ia pun langsung geram dan marah melihat hal tersebut. Ia langsung memanggil para guru yang ada di sekolah itu, dan langsung memarahi mereka karena teledor dan tidak mengindahkan prokes ketat.
"Kalo anaknya nggak mau pake masker, pulangin saja suruh online di rumah. Kan lebih aman begitu. Daripada tetap di sekolah tapi nggak bisa kontrol. Nanti kalau mereka sakit, terjangkit virus ini, siapa yang tanggung jawab? Kita nanti yang harus tanggung jawab," tegur Zahir dengan nada tinggi.
Saat mendapat teguran keras dari Zahir, para guru sempat melakukan pembelaan dengan mengaku sudah menyuruh para siswa untuk memakai masker, namun para siswa enggan dan sulit diatur. Namun, Zahir menegaskan bahwa itu lah tugas para guru untuk mengontrol dan mengondisikan anak didiknya agar tetap bisa patuh dengan prokes selama PTM.
"Kontrol, bu," tegas Zahir kepada para guru.
Panggil Kadis Pendidikan dan Siapkan Sanksi
Instagram/@tkpmedan ©2021 Merdeka.com
Saat itu juga, Zahir pun kemudian langsung memerintahkan stafnya untuk menghubungi Kepala Dinas Pendidikan. Sementara para guru yang ada di lokasi hanya bisa diam dan mengatakan akan memperbaiki keteledoran mereka.
"Hubungi Kepala Dinas Pendidikan sekarang," ujarnya kepada salah satu stafnya.
Zahir mengaku juga akan memberikan sanksi kepada para guru dan kepala sekolah atas keteledoran mereka karena tidak menerapkan prokes dengan ketat saat PTM. Ia juga langsung stafnya untuk memberikan masker kepada para siswa di sekolah tersebut.