Tingkatkan Pendapatan Masyarakat, Nias Utara Mulai Ekspor Kelapa Segar ke Tiongkok
Kabupaten Nias Utara mulai ekspor kelapa segar ke Kota Hainan, Tiongkok. Pada pengiriman perdana ini, Kabupaten Nias Utara akan mengirimkan sebanyak 74 ton kelapa.
Kabupaten Nias Utara mulai ekspor kelapa segar ke Kota Hainan, Tiongkok. Pada pengiriman perdana ini, Kabupaten Nias Utara akan mengirimkan sebanyak 74 ton kelapa.
Dalam kegiatan ekspor pedana tersebut, turut dihadiri oleh Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi di Pelabuhan Angin, Kota Gunungsitoli pada hari Rabu (8/3). Menurutnya, kegiatan ekspor ini mampu meningkatkan pendapatan warga Nias dan kedepannya akan ekspor bahan jadi.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa yang diekspor ke Singapura? Sebanyak 557.280 butir telur ayam konsumsi diekspor ke Singapura dengan nilai SGD 101.730 atau setara Rp 1,15 M.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Di manakah kepercayaan tentang burung puter sebagai pertanda keberuntungan di Sumut umumnya muncul? Masyarakat sering kali mencari makna dalam fenomena alam, termasuk suara burung-burung pada malam hari, untuk memberikan interpretasi tentang kehidupan dan nasib mereka.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
"Tujuan kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini kelapa segar, nanti ke depan kita harus bisa mengekspor bukan barang mentah lagi, melainkan ekspor kopra sehingga masyarakat di sini bisa mendapat pekerjaan," ucap Edy mengutip dari situs resmi Pemprov Sumut (8/3).
Hasil BUMD Nias Utara
©2023 Merdeka.com
Kelapa segar yang diekspor ke Tiongkok merupakan hasil dari BUMDes Nias Utara binaan Desa Sejahtera Astra (DSA). Setelah ini, Nias Utara akan menyediakan sebanyak 8 juta kelapa segar untuk dikirimkan ke Tiongkok.
"Selamat kepada Nias Utara, terima kasih Pak Bupat, PT Astra dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang membina desa-desa di sini. Mudah-mudahan ke depan kita semua bisa menggali potensi lain dari Kabupaten Nias ini," harap Edy.
Tak hanya itu, Edy Rahmayadi turut memberikan sorotan khusus kepada pulau Nias terkait masalah infrastruktur. Hal ini akan mempermudah mobilisasi perekonomian dan aktivitas masyarakat setempat.
Daerah Mandiri
©2016 Merdeka.com
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Provinsi Sumut itu berharap potensi yang ada di Pulau Nias bisa terus dikembangkan. Hal ini mengingat jika daerah Nias terpisah dari Pulau Sumatra. Maka dari itu, daerah ini harus mandiri secara pangan agar bisa berkembang lebih cepat.
"Kondisi geografis Nias terpisah dari Sumatra, karena itu Nias harus bisa mandiri secara pangan, kalau tidak untuk mengimpor bahan pangan ke Nias, biayanya sangat mahal," katanya.
Pihak Pemprov turut mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 miliar untuk pembangunan di Pulau Nias.
"Rp200 miliar disiapkan untuk membangun infrastruktur jalan di Pulau Nias, tahun ini harus selesai karena ini sangat penting untuk menunjang perkembangan Pulau Nias," tegasnya.