Viral Bangunan Roboh di Padangsidimpuan Terseret Banjir Bandang, Ini Faktanya
Video viral memperlihatkan detik-detik sebuah bangunan di Kota Padangdisimpuan, Sumatra Utara, roboh terseret arus sungai.
Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan detik-detik sebuah bangunan di Kota Padangdisimpuan, Sumatra Utara (Sumut) roboh terseret arus sungai. Video itu diunggah oleh akun Instagram @medanku pada Selasa (14/12).
"Satu unit bangunan permanen dua lantai di Jalan Merdeka, Kelurahan Timbangan, Kota Padangsidimpuan, ambruk ke sungai. Bangunan yang berada di pinggir sungai tersebut roboh usai tergerus arus sungai, sekitar pukul 18.00 WIB," tulis caption dalam unggahan itu.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
Dalam video itu, sebuah bangunan tingkat berwarna putih hijau, yang terletak tepat di bantaran sungai, koyak karena tanah tempat bangunan tersebut berdiri tergerus aliran sungai. Bangunan itu pun seketika roboh ke arah sungai dan akhirnya hanyut terbawa arus.
Viralnya video tersebut membuat tersebarnya informasi yang salah, yang menyebut bahwa telah terjadi banjir bandang di wilayah itu. Kabar ini pun sampai kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Usai mengetahui soal video viral dan kabar banjir bandang itu, Gubernur Edy pun langsung menghubungi Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution, untuk menanyakan kebenaran informasi yang beredar di media sosial. Namun ternyata, peristiwa tersebut bukan lah banjir bandang, melainkan hanya naiknya debit air Sungai Aek Sibontar akibat hujan deras yang melanda wilayah itu sejak Senin (13/12).
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @edy_rahmayadi pada Rabu (15/12), Gubernur Edy meminta Wali Kota setempat untuk memberikan klarifikasi terkait kesalahan informasi yang beredar di masyarakat.
Berikut informasi selengkapnya.
Bukan Banjir Bandang
Instagram/@medanku ©2021 Merdeka.com
Dalam unggahannya, Gubernur Edy mengatakan dirinya telah menghubungi Wali Kota Padangdisimpuan Irsan Efendi Nasution dan mendapatkan informasi bahwa video viral tersebut bukan lah banjir bandang. Gubernur Edy juga telah meminta agar Wali Kota memberikan klarifikasi ke masyarakat untuk menghindari adanya misinformasi dan kepanikan.
"Saya juga sudah hubungi pihak terkait untuk meninjau langsung kondisi di sana, agar bisa dilakukan penanganan segera guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan terjadi di sana," tulis Gubernur Edy dalam unggahannya.
Irsan melalui sambungan telepon bersama Gubernur Edy mengatakan bahwa bangunan roboh yang viral itu dalam kondisi kosong, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Sementara, Ia membenarkan bahwa terjadi genangan air di beberapa titik di wilayahnya akibat hujan deras yang melanda Sejak Senin (13/12).
"Dan rumah itu dalam keadaan kosong, Pak Gubernur. Kemudian karena hujan lebat, memang ada genangan air di empat kelurahan. Sebenarnya tidak ada isu yang menyebutkan banjir bandang. Tapi karena video robohnya gedung itu demikian viral, seolah-olah ada banjir bandang," ujarnya dalam sambungan telepon bersama Gubernur Edy.
Sejumlah Wilayah di Tapanuli Selatan Terdampak
Banjir yang melanda Kota Padangsidimpuan ini ternyata berdampak pada sejumlah wilayah di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Melansir dari ANTARA, banjir kiriman dari Kota Padangsidimpuan tersebut telah mengakibatkan sebuah jembatan sepanjang 87 meter di Kecamatan Angkola Muaratais, Tapsel, putus total.
"Rambin itu akses vital menghubungkan antara Desa Pasir Matogu ke Desa Sorimanaon," kata Camat Angkola Muaratais, AM Fadhil Harahap pada Selasa (14/12).
Tidak hanya itu, banjir kiriman itu juga telah mulai merendam sejumlah kawasan pertanian dan perkebunan masyarakat berlokasi dekat aliran Sungai Batang Angkola di wilayah tersebut.
"Kita sudah minta agar masyarakat waspada dan mengungsi apabila kondisi air sungai sudah tidak bisa ditolelir lagi," tegas Fadhil.