Para Penghuni Posko Ini Harus Rela Satu Tenda dengan Jenazah, Ini Penyebabnya
Sebuah video viral memperlihatkan suasana para penghuni bencana alam di salah satu posko kawasan Cianjur, Jawa Barat yang harus rela satu tenda dengan jenazah-jenazah yang belum dimakamkan. Bahkan, para penghuni posko harus rela bermalaman bersama para jenazah tersebut.
Sebuah video viral memperlihatkan suasana para penghuni bencana alam di salah satu posko kawasan Cianjur, Jawa Barat yang harus rela satu tenda dengan jenazah-jenazah yang belum dimakamkan. Video yang diunggah di Twitter oleh akun @bdruuun belum lama ini sontak mencuri perhatian warganet.
Dalam unggahannya, si perekam yang diduga sebagai salah satu relawan menyoroti suasana posko bencana alam dengan berbagai fasilitas yang kurang memadai. Bagaimana tidak, mereka harus rela satu tenda bersama sekaligus bermalaman dengan jenazah.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Berikut ulasannya.
Kekurangan Kain Kafan
©2022 Merdeka.com/ Twitter @bdruuun
Kejadian yang cukup miris ini terjadi di Desa Gasol dan direkam pada Senin malam (21/11). Si perekam juga menjelaskan bahwa penyebab jenazah-jenazah tersebut masih berada di dalam tenda dan belum dimakamkan lantaran keterbatasan kain kafan yang ada di lokasi tersebut. Tak hanya kain kafan, ia juga menyebut bahwa para pengungsi juga kekurangan obat-obatan, logistik dan lain-lain.
"Kondisi posko di pusat gempa saat ini masih membutuhkan kain kafan, obat obatan logistik dan yang lainnya," tulis pemilik akun dalam keterangan unggahannya.
Komentar Warganet
©2022 Merdeka.com/ Twitter @bdruuun
Unggahan tersebut langsung menjadi sorotan hingga dibanjiri komentar warganet. Banyak dari mereka turut sedih akan kondisi tersebut. Mereka juga mendoakan agar jenazah bisa dimakamkan secepatnya dan juga keluarga yang ditinggalkan bisa diberikan ketabahan.
"Ya Allah semoga semuanya korban meninggal husnul khotimah, dan segera di makamkan😭 aamiin ya mujibassailin," tulis salah satu warganet dalam kolom komentar.
"Innalillahi yaAllah liatnya sedih banget :((" komentar warganet.
"Ya Allah...😪😪😪, Semoga saat ini sdh dimakamkan semuanya 🙏" komentar warganet lainnya.
Kondisi Terkini
©2022 Merdeka.com/ Twitter @bdruuun
Dalam unggahan lainnya, si pemilik akun juga mengunggah kondisi terbaru posko di sana. Ia menjelaskan bahwa posko tersebut sudah mendapatkan banyak bantuan berupa logistik dan obat-obatan serta para jenazah yang sempat bermalaman di tenda itu pun sudah dimakamkan. Akan tetapi, ia menjelaskan bahwa para pengungsi masih membutuhkan beberapa logistik dan obat-obatan.
"Untuk kain kafan sampai saat ini di rasa cukup. Namun untuk logistik dan obat obatan masih di perlukan," tulis pemilik akun dalam kolom komentar pada Rabu (23/11) kemarin.