Viral Video Emak-emak Pamer Langgar Prokes, Begini Nasibnya Kini
Baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatkan emak-emak tengah makan di restoran yang saat ramai pengunjung. Terlihat suasana rumah makan yang penuh dengan pembeli. Tak hanya itu beberapa pengunjung tampak melanggar protokol kesehatan.
Pemerintah Indonesia kini tengah menerapkan kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19. Hal ini lantaran kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin meningkat.
Namun baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatkan emak-emak tengah makan di restoran saat ramai pengunjung. Terlihat juga suasana rumah makan yang penuh dengan pembeli.
-
Bagaimana tren ini muncul dan menjadi viral? Pada bulan April 2023, Southern Weekly pertama kali melaporkan fenomena “pacar jalanan” di seluruh negeri, tetapi kurang mendapat perhatian daring, hanya mendapat kurang dari 1.000 like di Weibo. Hingga kemudian, baru-baru ini, pengguna internet daratan telah melihat layanan tersebut muncul di jalan-jalan Shenzhen yang ramai.
-
Kapan tren boneka Labubu mulai viral? Tren boneka Labubu, yang merupakan salah satu koleksi mainan terkenal dari Pop Mart, belakangan ini telah menjadi objek perhatian di berbagai kalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan unggahan Lisa, anggota Blackpink, di Instagramnya pada bulan April 2024.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang sedang dilakukan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam video yang viral? Sebuah video memperlihatkan Panglima TNI dengan santai beli nasi di warteg.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
Tak hanya itu beberapa pengunjung tampak melanggar protokol kesehatan. Diketahui rumah makan tersebut berada di Padang, Sumatera Barat. Emak-emak tersebut pun begitu bangga telag melanggar protokol kesehatan.
Video tersebut pun viral dan dikecam banyak orang. Kini, Ia pun harus berhadapan dengan hukum. Berikut selengkapnya:
Pamer Langgar Prokes
Emak-emak tersebut tampak bersama dengan rombongan teman-temannya. Ia membuat video dan memperlihatkan restoran yang ramai pengunjung. Emak-emak tersebut mengatakan di daerah tersebut tak takut Covid-19.
"Di Padang Kota bebas, makan apa saja kita, enggak ada yang di lockdown, enggak ada pembatasan dan sekat-sekat. Tuh lihat itu ramai, bebas semua, enggak ada jaga jarak, Padang aman, tidak takut sama Corona," kata Emak-emak dalam video tersebut.
Tak hanya itu, Ia juga membandingkan kondisi di Jakarta dan Padang. Emak-emak tersebut juga mengecam pemerintahan saat ini.
"Lihatlah saya lagi di Padang, makan di Restoran Bebek Sawah, ramai enggak ada jaga jarak, bebas. Kenapa kita di Jakarta kok pada panik semua. Sudah jangan panik, terus saja lawan pemerintahan zalim. Ayo selamat makan rekan-rekan semua," katanya.
©2021 Merdeka.com/Instagram @lambe_turah
Klarifikasi dan Minta Maaf
Setelah video yang dibuatnya viral dan mendapatkan banyak kecaman, emak-emak tersebut pun klarifikasi. Pemilik nama Yulianti ini mengaku hanya bercanda dengan teman-temannya. Ia pun meminta maaf kepada pemerintah dan seluruh masyarakat.
"Saya yang bernama Yulianti yang bikin video di Bebek Sawah saya minta maaf pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia, saya cuma becandaan minta maaf buat pemilik Bebek Sawah saya cuma becandaan yang buat teman-teman tidak ada maksud lain," kata Yulianti melansir dari akun Instagram @lambe_turah.
©2021 Merdeka.com/Instagram @lambe_turah
Diamankan Polisi
Tindakan Yulianti ini pun ditanggapi oleh pihak kepolisian. Yulianti pun diamankan kepolisian untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Polisi menyebut bahwa ia diamankan lantaran diduga menyebarkan berita bermuatan permusuhan terhadap kelompok tertentu.
"Pelaku penyebaran berita video tersebut diduga bermuatan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang mana di dalam video tersebut terlihat seorang wanita merekam situasi di salah satu restoran yang ada di Padang," ujarnya seperti yang dilansir dari Liputan6.com.
©2021 Merdeka.com/Instagram @lambe_turah
Tak Ditahan
Arie Sulistyo, selaku pihak kepolisian menerangkan, emak-emak tersebut awalnya membuat narasi yang disebarkan di grup Whatsapp. Polisi pun mengamankan sejumlah barang bukti berupa handphone merk Vivo 1928 warna biru.
"Kita amankan dari terduga pelaku sebagai barang bukti yakni satu unit handphone merk Vivo 1918 warna Biru Dongker, satu simcard Telkomsel dan sebuah memory card merk sandisk 64GB warna hitam," ujar Arie.
Pihak kepolisian memutuskan tak menahan Yulianti. Wanita berusia 54 tahun ini diwajibkan untuk wajib lapor ke Subdit V Ditreskrimsus Polda Sumbar.
"Iya betul, terduga diwajibkan untuk lapor ke Subdit V Ditreskrimsus Polda Sumbar setiap hari Senin dan Kamis untuk proses hukum masih berjalan," ujarnya.
©2021 Merdeka.com/Instagram @lambe_turah