Tekanan Pekerjaan di China Tinggi, Muncul Tren Jasa Pacar Sehari
Bisnis seperti ini mengandung risiko berubah menjadi prostitusi atau transaksi layanan seksual.
Tekanan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga yang menyita waktu, memicu tren di kalangan anak muda dewasa China untuk membeli jasa pacar dari perempuan pedagang kaki lima.
Melansir South China Morning Post, sejumlah wanita muda China bersedia menjual layanan tersebut. Tren ini cukup banyak diminati karena mudah diakses dengan harga jasa ekonomis.
-
Apa yang sedang trending dalam dunia pekerjaan? Seiring perkembangan zaman, penggunaan Bahasa Inggris pun kian meningkat pesat.
-
Apa tren aneh yang sedang populer di China? Memelihara kucing atau anjing tampaknya masih kurang memuaskan bagi para pecinta binatang di China. Kaum muda Negeri Tirai Bambu kini sedang gandrung mengikuti tren aneh memelihara biji mangga layaknya hewan peliharaan.
-
Bagaimana bos China memaksa karyawan untuk mengutamakan pekerjaan? 'Apakah semua orang memahami tanggung jawab mereka dengan jelas? Mohon luangkan waktu sejenak untuk merenung. Tidak ada dari Anda yang baru dalam proyek ini, jadi apakah semua orang sepenuhnya menyadari peran mereka?,' ungkapnya seperti yang dilansir oleh SCMP pada Minggu (3/11/2024).
-
Kenapa bos di China mendorong karyawan untuk mengutamakan pekerjaan? 'Pandangan pribadi saya adalah jika Anda mengerjakan proyek ini, maka pekerjaan proyek adalah yang utama. Jika seseorang meninggal di rumah, biarkan mereka membusuk sebentar. Pertama, selesaikan proyek, baru tangani masalah pribadi. Mungkin itu hanya pandangan pribadi saya, tetapi saya ingin tahu apakah semua orang setuju!' tambahnya.
-
Apa pekerjaan yang diakui di China? Streamer dan pengemudi mobil pintar, masuk ke dalam profesi pekerjaan yang diakui secara resmi oleh pemerintah China.
-
Siapa influencer China kontroversial yang memberikan saran tentang percintaan? Qu Qu menjadi influencer China paling kontroversial saat ini. Dia meninggalkan profesinya sebagai penyanyi untuk menjadi penasihat percintaan.
Pada bulan April 2023, Southern Weekly pertama kali melaporkan fenomena “pacar jalanan” di seluruh negeri, tetapi kurang mendapat perhatian daring, hanya mendapat kurang dari 1.000 like di Weibo.
Hingga kemudian, baru-baru ini, pengguna internet daratan telah melihat layanan tersebut muncul di jalan-jalan Shenzhen yang ramai.
Para wanita muda dilaporkan terlihat menjual pelukan, ciuman, dan kebersamaan mereka di kios-kios pinggir jalan, yang memicu kembali wacana media sosial yang tersebar luas tentang ekonomi persahabatan berbayar.
Di sebelah stasiun kereta bawah tanah di Shenzhen, seorang wanita muda mendirikan kios dengan tanda yang tertulis “Satu yuan (Rp2.200) untuk pelukan, 10 yuan Rp22.000) untuk ciuman, 15 yuan (Rp33.000) untuk menonton film bersama.”
Dua perempuan lainnya mendirikan kios di alun-alun jalan pejalan kaki, dengan tanda bertuliskan: “20 yuan (Rp45.000) untuk membantu pekerjaan rumah tangga, 40 yuan (R90.000) per jam untuk minum bersama Anda.”
Laporan dari daratan menunjukkan bahwa beberapa dari mereka dapat memperoleh 100 yuan atau setara Rp225.000 dalam satu kali kencan.
Tren ini menimbulkan pro kontra, pengguna internet beranggapan bahwa aktivitas pacar jalanan ini bersifat sukarela bagi pelanggan dan para gadis. Selain itu, ini dapat dianggap sebagai cara untuk menghilangkan stres dan bersosialisasi.
Sementara pengguna internet lainnya kontra terhadap tren ini. Mereka beranggapan, memberikan harga pada persahabatan wanita adalah tindakan yang tidak sopan dan merendahkan martabat perempuan.
Pada bisnis ini bahkan perempuan sangat rentan terhadap keselamatan mereka.
He Bo, seorang pengacara dari Firma Hukum Sichuan Hongqi, mengatakan kepada layanan 'pacar jalanan' saat ini beroperasi di luar kerangka regulasi hukum yang jelas dan mengandung risiko berubah menjadi prostitusi atau transaksi layanan seksual.
“Semua sektor masyarakat dapat membimbing kaum muda untuk mencari cara-cara sehat lainnya untuk terlibat dalam interaksi sosial yang normal guna memenuhi kebutuhan sosial dan emosional mereka.”
Pada bulan Januari, seseorang berbagi foto di Xiaohongshu, yang mengatakan bahwa ia melihat seorang wanita muda mendirikan kios yang menawarkan jasa “kekasih satu hari” di Kota Kuno Dali, sebuah tempat wisata di provinsi Yunnan, China barat daya.
Foto tersebut memperlihatkan sebuah tanda yang berbunyi: "Kekasih satu hari, 600 yuan sehari. Aku bisa memberimu perhatian terhangat, termasuk makan bersama, berpelukan, berciuman, tetapi tidak berhubungan seks."