11 Cara teknologi 'membodohkan' manusia
Apa saja cara teknologi untuk merugikan kita?
"I fear the day when technology overlaps our humanity. It will be then that the world will have permanent ensuing generations of idiots." -Albert Einstein-
Meskipun belum bisa dibuktikan pernyataan tersebut keluar dari mulut Einstein, namun setidaknya ramalan ini ada benarnya juga.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa yang menjadi ciri khas negara maju dalam hal teknologi? Negara maju adalah negara yang memiliki standar hidup tinggi dengan perekonomian merata, penggunaan teknologi tinggi, dan telah berhasil dalam berbagai bidang.
-
Apa saja contoh teknologi yang termasuk dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi? Contoh dari TIK termasuk komputer, telepon genggam, internet, media sosial, dan perangkat penyimpanan data.
-
Bagaimana teknologi membantu meningkatkan penghasilan? Teknologi meningkatkan penghasilan dengan bisnis online yang beragam dan menarik. Kita dapat menjual produk atau jasa kita secara online dengan mudah dan murah, serta mempromosikan bisnis kita melalui media sosial atau platform digital lainnya.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran Jokowi tentang penggunaan perangkat teknologi di Indonesia? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5). "Ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar US Dollar lebih dari 30 triliun Rupiah," ujarnya.
-
Kapan teknologi dianggap sebagai perpanjangan tangan manusia? Dapat dikatakan bahwa teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal.
Seperti yang dilansir oleh The Telegraph (13/03), sebuah penelitian terbaru dari Nicholas Carr menunjukkan bahwa manusia telah berubah sejak munculnya teknologi. Baik dari segi kebiasaan maupun produktivitas, apa yang manusia lakukan dari masa ke masa berubah sedikit demi sedikit.
Berikut adalah 11 dampak dari perubahan cara hidup kita akibat teknologi:
Eksklusivitas teman mulai memudar
Aplikasi smartphone saat ini mampu mendeteksi siapa saja yang memiliki kegemaran yang sama di sekitar kita. Hal ini menyebabkan kita bisa mengenal siapapun tanpa harus memandang lagi latar belakangnya.
Jika dibandingkan dengan era sebelum munculnya smartphone, tentunya sangat berbeda jauh. Dulu, seseorang dianggap teman jika berada dalam lingkaran dekat manusia. Namun, sekarang orang yang bahkan kita kenal sedikit saja sudah bisa dianggap sebagai teman.
Cara bersosialisasi
Dahulu kala, satu-satunya cara untuk bersosialisasi adalah dengan bertatap muka maupun berkirim surat. Namun, cara ini sudah kuno dan mulai ditinggalkan.
Apalagi, saat sudah muncul berbagai teknologi pendukung saat ini, kegiatan bertatap muka ini pun bisa dilakukan lewat genggaman tangan. Melalui berbagai aplikasi, bahkan jarak beribu kilometer pun tak akan menghalangi siapa saja untuk bersosialisasi saat ini.
Terjerat dengan dunia maya
Sudah banyak studi menjelaskan bahwa dunia maya memang membuat siapa saja ketagihan. Apalagi, sejak munculnya Facebook, siapapun pasi ingin menghabiskan waktunya di sana.
Bahkan, kecanduan ini pun sudah dianggap parah dan dilakuka tindakan serius oleh para peneliti. Salah seorang psikiater misalnya, menamakan kecanduan ini sebagai Facebook Addiction Disorder yang membuat penderitanya selalu memikirkan Facebook bahkan disaat bekerja maupun tidur.
Berkurangnya kemampuan mengingat
Menurut sebuah penelitian, satu dari tiga orang berusia di bawah 30 tahun di Inggris tidak bisa lagi mengingat nomor telepon mereka di luar kepala. Hal ini dikarenakan manusia mulai meremehkan berbagai informasi kecil seperti nomor telepon mereka.
Apalagi, berkat bantuan teknologi digital, berbagai informasi kecil ini pun tidak usah lagi repot-repot kita ingat. Cukup dengan mencarinya di Google, kita bisa mendapatkan informasi tersebut dengan mudah.
Kurangnya rasa empati
Dalam hal mencerna informasi, kita pun mulai berubah dari masa ke masa.?
Hal ini ditunjukkan pula secara ilmiah dalam sebuah tes MRI. Dalam tes tersebut, bagian otak yang seharusnya bersinar ketika mengetahui suatu kejadian yang menarik perhatian maupun menyentuh, sudah tidak menunjukkan tanda-tanda ini lagi.
Jika dulu, manusia mampu memahami perasaan orang lain dari sudut pandang yang berbeda, maka sekarang tidak.
Bergantung kepada gadget
Sebuah survei yang dikeluarkan tahun ini menunjukkan bahwa orang berusia 18 hingga 30 tahun sudah tidak bisa lagi berpergian tanpa bantuan dari GPS maupun petunjuk arah berbasis satelit.
Munculnya fobia baru
Komunikasi secara konstan membuat kita semua mudah cemas. Terlebih jika kita berkomunikasi melalui email, SMS, status jejaring sosial, maupun BBM.
Hal ini diutarakan dalam sebuah penelitian terhadap beberapa remaja. Menurut terapis Michael Hausauer, remaja saat ini pun mulai merasa gelisah jika sebentar saja tidak terhubung dengan berbagai alat komunikasi tersebut.
Menunda menjadi hal biasa
Internet memicu kemalasan. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Piers Steel, jumlah orang yang mulai menunda melakukan aktivitas meningkat sejak adanya internet.
Tercatat ada sekitar 60 persen dari pengguna internet yang mulai malas-malasan dalam melakukan kegiatan lainnya. Hal ini dikarenakan dunia maya yang lebih membius da adiktif sehingga mereka lebih memilih menunda pekerjaan lainnya dan tetap mengakses internet.
Tidak sopan
Cara kita berkomunikasi juga menjadi lebih kasar saat ini. Hal ini dikarenakan cara berkomunikasi dan bersosialisasi lebih mudah saat ini.
Sehingga, seakan manusia tidak lagi harus bertindak sopan dan santunt ketika akan berbicara atau mengutarakan pendapatnya.
Teknologi menyerang layaknya virus
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gary Small mencoba membandingkan aktivitas otak mereka yang sering menggunakan internet dan tidak. Orang yang tidak pernah menggunakan internet ini diajari bagaimana berselancar di dunia maya dan dibandingkan aktivitas otaknya.
Pada awal-awal penelitian, mereka yang masih baru dalam dunia maya memang terlihat tidak aktif otaknya ketika berselancar. Namun, hanya dalam jangka enam hari saja, aktivitas otaknya sudah bisa menyamai mereka yang sering berselancar di dunia maya.
Privasi tergadaikan
Sejak muncul era Facebook, seakan privasi maupun kerahasiaan seseorang bukan lagi menjadi barang mewah. Siapa saja bisa mengetahui latar belakang dan apa yang orang lain lakukan.
Data personal seperti nomor telepon dan tempat tinggal pun bisa diketahui hanya dengan mencarinya di internet saja. Hal ini semakin menunjukkan terkikisnya privasi kita.
Jangan lewatkan:
7 Remaja jenius dalam bidang IT
Einstein: Suatu saat, dunia akan punya generasi 'idiot'
Sampai kapankah Indonesia ketinggalan teknologi?
Teknologi garis gawang mulai digunakan di World Cup 2014