13 Anonymous mengaku telah rusak PayPal dan Ebay
Mereka mengakui kejahatannya ketika disidang.
Tiga belas orang mengaku bersalah atas kejadian yang melibatkan mereka pada 2010. Mereka disebut terlibat dalam aksi penyerangan siber terhadap PayPal dan eBay dengan alasan yang sebelumnya melibatkan WikiLeaks.
Seperti yang dilansir oleh Cnet (8/12), para pelaku yang tergabung dalam kelompok Anonymous tersebut diklaim bertanggung jawab atas serangan cyber pada Desember 2010. Mereka melakukan DDoS pada perusahaan pembayaran tersebut setelah keduanya menutup akun milik WikiLeaks karena situs tersebut membongkar beberapa dokumen rahasia tingkat tinggi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Dimana serangan hacker paling sering terjadi? Laporan Microsoft menyatakan ada empat negara yang paling sering menghadapi serangan siber. Dilansir dari The Record, Minggu (3/12), Microsoft melaporkan bahwa dalam periode Juli 2022 hingga Juli 2023, lebih dari 120 negara mengalami lebih dari seratus serangan siber.
"Menimbang pelanggaran pada ketentuan layanan PayPal, dan menanggapi rilis WikiLeaks melalui sambungan rahasia, PayPal akhirnya menutup akun WikiLeaks sehingga mereka tak lagi bisa menerima donasi lewat PayPal," kata jaksa AS Melinda Haag di San Francisco.
Sepuluh tersangka pun akhirnya mengaku bersalah pada Kamis kemarin atas dakwaan merusak komputer orang lain dan kejahatan konspirasi. Tiga pelaku juga mengaku bersalah atas penyerangan yang telah mereka lakukan.
(mdk/nvl)