2 Mahasiswa Ini 'Oprek' Kacamata Meta Buat Doxing Orang
Ini merupakan uji coba oleh 2 orang mahasiswa bagaimana kacamata Ray-Ben Meta bisa men-doxing orang.
Dua mahasiswa Harvard, AnhPhu Nguyen dan Caine Ardayfio, membuat demo yang memperlihatkan bagaimana kacamata pintar bisa digunakan untuk langsung mengungkap identitas, nomor telepon, dan alamat seseorang.
Mereka memanfaatkan teknologi yang sudah ada, seperti kacamata pintar Ray-Ban Meta dan basis data publik, yang sudah ada secara luas. Dalam demo yang diliput oleh 404 Media, mereka menggunakan teknologi bernama I-XRAY.
- Mahasiswa Dibacok di Jaktim, Ratusan Teman Korban Geruduk Permukiman Diduga Tempat Pelaku Sembunyi
- Momen Perpisahan Mahasiswa KKN UGM dengan Warga Desa di NTT Ini Viral, Bikin Haru
- Mahasiswa di Medan Dirampok dan Dianiaya, Pelaku Mengaku Anggota Polisi
- Sekelompok Mahasiswa KKN Ini Unggah Momen Bersih-Bersih Posko Mewah, Begini Potretnya
Teknologi ini bekerja dengan cara menghubungkan kacamata pintar ke Instagram untuk menyiarkan video langsung, lalu sebuah program AI akan mengenali wajah orang yang terlihat. Wajah ini kemudian dicocokkan dengan basis data publik untuk mencari nama, alamat, nomor telepon, bahkan nama kerabat orang tersebut.
Informasi itu kemudian dikirimkan kembali ke aplikasi telepon. Di dalam video, Nguyen dan Ardayfio terlihat menggunakan kacamata ini untuk mengenali teman-teman sekelas mereka, termasuk alamat dan nama keluarga mereka.
Yang lebih menakutkan, mereka juga berbicara dengan orang asing di angkutan umum, berpura-pura mengenal mereka sesuai dengan informasi yang didapat dari teknologi yang digunakan.
Pengenalan wajah sebenarnya sudah sangat akurat, tapi yang baru dari I-XRAY adalah penggunaannya dengan perangkat sehari-hari yang mudah disembunyikan, seperti kacamata pintar.
Mengutip The Verge, Sabtu (5/10), teknologi tersebut mengandalkan layanan seperti PimEyes, yang oleh The New York Times pada tahun 2022 disebut sebagai mesin pencari wajah yang “sangat akurat”.
“Tujuan pembuatan alat ini bukan untuk disalahgunakan, dan kami tidak akan merilisnya,” tulis Nguyen dan Ardayfio.
Tujuan dari kedua mahasiswa Harvard tersebut adalah hanya untuk mengingatkan kesadaran bahwa teknologi semacam ini sudah bisa dilakukan dengan alat yang ada. I-XRAY bekerja otomatis dengan bantuan AI yang bisa menghubungkan data dari berbagai sumber untuk mengenali orang dengan cepat.
Meta pun sudah memperingatkan pengguna kacamata Ray-Ban untuk menghormati privasi orang lain, seperti menyalakan lampu privasi saat merekam. Namun, dalam pengujian yang dilakukan The Verge, lampu tersebut sulit terlihat, terutama di luar ruangan, dan banyak orang yang tidak sadar dirinya sedang direkam.
Nguyen dan Ardayfio juga menyarankan beberapa langkah untuk melindungi privasi, seperti menghapus data pribadi dari basis data pencarian wajah. Meski begitu, tetap saja sangat sulit untuk sepenuhnya menghapus jejak digital di internet.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia