5 Racun 'tersembunyi' di balik internet
Internet bagaikan pedang bermata dua, bisa bermanfaat dan merugikan di saat yang sama.
Hadirnya internet di hadapan kita memang membuat semuanya makin mudah. Kini, dengan adanya internet, apa saja bisa dilakukan dengan cepat dan praktis.
Sebagai contoh, dulu orang berkomunikasi atau berbelanja secara langsung dengan cara berpergian. Namun, kini semua aktivitas tersebut bisa dilakukan dengan mudah dan cepat berkat bantuan internet.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Bagaimana internet berkembang dan menjadi global? ARPANET pertama kali terhubung hanya empat komputer di empat universitas di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, jaringan ini tumbuh pesat. Pada tahun 1983, protokol TCP/IP diperkenalkan, yang memungkinkan jaringan komputer yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain, membuka pintu bagi pertumbuhan internet global.
-
Apa itu yang dimaksud dengan penetrasi internet? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Apa yang telah dicapai oleh tim peneliti internasional dalam hal kecepatan internet? Tim peneliti internasional telah menciptakan koneksi internet dengan kecepatan yang 4,5 juta kali lebih kencang daripada rata-rata kecepatan internet pita lebar (broadband) rumahan. Mereka telah berhasil mengirimkan data sebesar 301 terabit (Tb) atau 301 juta megabit (Mb) per detik, seperti dikutip dari situs Universitas Aston, Interesting Engineering, dan The Independent, Kamis (28/3).
-
Mengapa internet awalnya dikembangkan? Internet mulai dikembangkan di tahun 1960-an untuk memfasilitasi para ilmuwan dan peneliti yang ingin berbagi informasi dan menyambungkan komputer yang satu dengan yang lain.
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
Sayangnya, teknologi apapun itu pasti ada sisi positif dan negatifnya. Akibat internet ini pula, secara perlahan kita menjadi manusia yang berbeda dari yang seharusnya.
Perbedaan ini kebanyakan memang cenderung mengarah ke hal yang positif. Namun, ternyata banyak juga yang mengarahkan kita ke hal negatif.
Seolah-olah, saat mengakses internet, secara tak sadar kita telah 'diracuni'. Kira-kira, racun apa saja yang ada di dunia maya ini? Simak ulasannya seperti yang telah disarikan dari Listverse (24/9) berikut ini.
Buat manusia jadi individualis
Sudah banyak penelitian yang menyebutkan kalau remaja saat ini rasa empatinya jauh berkurang dibandingkan remaja pada 30 tahun lalu. Setelah diteliti, ternyata hal ini diakibatkan oleh peran internet.
Remaja sekarang 40 persen kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka lebih terlihat sebagai seorang individualis, jika bukan urusannya, maka mereka tak akan turut campur.
Ubah otak secara perlahan
Sudah tak bisa dipungkiri kalau mereka yang mengakses internet akan memiliki pola pikir berbeda jika dibandingkan dengan mereka yang tidak. Bahkan, sebuah studi di 2011 menyebutkan bahwa internet mungkin saja bisa mengubah cara kerja otak kita.
Diketahui ada beberapa bagian otak yang berwarna abu-abu akibat dari interaksi dengan internet, terutama Facebook. Padahal, bagian otak ini bisa dibilang sangat penting karena mengatur ingatan, interaksi sosial, dan bisa menyebabkan autisme.
Buat orang jadi bodoh
Internet memang menawarkan jutaan ilmu baru tiap detiknya. Namun, bukannya menambah pengetahuan, hal ini malah bisa membodohkan seseorang.
Seperti penelitian yang dilakukan pada 2009 dan ditulis dalam jurnal Science menyebutkan bahwa internet akan mempengaruhi kemampuan kognitif kita. Internet bisa meningkatkan kemampuan visual seseorang, namun akan membuat mereka berkurang kemampuannya dalam hal berpikir kritis, memecahkan masalah secara induktif, dan merusak perkembangan imajinasi.
Buat orang jadi pemarah
Peneliti China yang menyelidiki lebih dari 70 ribu post di jejaring sosial Sina Weibo menyebutkan bahwa tingkat emosional seseorang di jejaring sosial sangat labil. Banyak sekali tweet yang berisi pesan kemarahan, sementara pesan senang dan kesedihan jumlahnya sangat sedikit.
Dengan adanya internet, sebuah isu kecil bisa jadi sangat besar. Hal inilah yang kemudian digunakan sebagai bahan kemarahan penggunanya.
Buat orang makin malas
Dengan adanya internet, semua pekerjaan makin mudah untuk dilakukan. Namun begitu, kemudahan ini pun ternyata membuat penggunanya seperti terbius.
Mereka tak akan mau melakukan pekerjaan yang berat-berat karena dirasa semua hal bisa dilakukan lewat internet. Akibatnya, waktu produktif seseorang berkurang karena sudah kadung tergantung dengan internet.