5 Satelit Disewa, BAKTI Rogoh Kocek Rp 120 Miliar Per Bulan
Menurut Direktur Utama BAKTI, Anang Latif, dengan menyewa kapasitas dari 5 satelit itu, Badan Layanan Umum (BLU) ini harus mengeluarkan biaya ratusan miliar per bulan.
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah melakukan teken kontrak sewa satelit ke 5 operator. 5 operator satelit itu adalah PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), PT Aplikanusa Lintasarta, PT Telekomunikasi Indonesia, Konsorsium Iforte HTS, dan PT Indo Pratama Teleglobal. Dari ke 5 operator satelit itu, BAKTI menyewa kapasitas sebesar 21Gbps.
Lantas, berapa harga sewa 5 satelit itu? Menurut Direktur Utama BAKTI, Anang Latif, dengan menyewa kapasitas dari 5 satelit itu, Badan Layanan Umum (BLU) ini harus mengeluarkan biaya ratusan miliar per bulan.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan zenit matahari terjadi di Jakarta? Di Jakarta, hari tanpa bayangan diperkirakan terjadi pada 4 Maret 2024, dengan kulminasi utama pada 12.04 WIB. Kemudian, pada 8 Oktober 2024, fenomena ini akan kembali terjadi di Jakarta dengan kulminasi utama pada 11.40 WIB.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Biaya sewa Rp 120 miliar per bulan terkait kerja sama penyediaan kapasitas satelit ini," jelasnya.
Kerja sama ini akan berjalan selama lima tahun ke depan, sampai satelit multifungsi yang sedang disiapkan pemerintah beroperasi pada 2023. Satelit multifungsi ini dijadwalkan meluncur ke orbit pada akhir 2022.
"Dibutuhkan waktu lima tahun sampai 2023, saat satelit kita sudah beroperasi. Waktu transisi (dari satelit lain ke multifungsi) dibutuhkan waktu satu tahun," jelasnya.
Sekadar informasi, penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung program Layanan Akses Internet (BAKTI Aksi), dan layanan backhaul BTS (BAKTI Sinyal).
BAKTI sejak 2016 telah melaksanakan berbagai program bersifat bottom-up ataupun top-down guna memberikan layanan telekomunikasi di wilayah 3T. Sebagian besar dari layanan akses internet ataupun backhaul BTS sampai saat ini masih menggunakan sambungan jaringan satelit.
Hal ini disebabkan masih banyak daerah yang tidak terjangkau jaringan dengan teknologi terrestrial. Oleh sebab itu, penyediaan kapasitas satelit dapat membantu BAKTI dalam memberikan layanan telekomunikasi yang lebih masif untuk mewujudkan konektivitas nasional.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Andina Librianty