5 Smartphone 'ber-otak' Octa-Core yang telah hadir di Indonesia
Berikut lima seri smartphone tersebut yang sudah memasuki pasar Indonesia.
Kejayaan Dual-Core atau Quad-Core sudah berlangsung sejak tahun 2012 lalu di Indonesia dan hingga kini masih umum digunakan. Beberapa smartphone dengan prosesor tersebut menjadi flagship, seperti Apple iPhone 4S hingga 5S yang menggunakan Dual-Core dan Sony Xperia ZL yang menggunakan Quad-Core.
Seperti namanya, prosesor Dual-Core memiliki dua inti dan Quad-Core memiliki empat, yang masing-masing inti dapat menjalankan instruksi berbeda. Artinya, semakin banyak inti yang dimiliki, semakin banyak instruksi berbeda yang dapat dikerjakan dalam satu waktu.
Mudahnya adalah semakin tinggi nilai inti yang digunakan, berarti kegiatan multitasking pada gadget Anda akan semakin mudah dan cepat dilaksanakan. Demi mendapat perhatian konsumen, beberapa vendor lokal menggunakan prosesor Octa-Core yang masih jarang ditemukan pada pemain global.
Berikut lima seri smartphone yang sudah memasuki pasar Indonesia.
Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia.
-
Bagaimana Singapura menjadi pusat perkembangan teknologi di Asia Tenggara? "Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya," jelasnya.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Bagaimana SIM Indonesia bisa dipakai di negara ASEAN? Dengan kebijakan ini, warga yang berkendara di negara ASEAN tetap dapat menggunakan SIM Indonesia tanpa keharusan memiliki SIM internasional.
-
Apa yang sedang digerakkan MIND ID dalam rangka mendukung industri kendaraan listrik di Indonesia? Kehadiran IBC tersebut menjadi salah satu upaya MIND ID dalam menyokong perkembangan industri kendaraan listrik baik di tataran lokal maupun global.
Xiaomi Redmi Note
Kehadiran Hugo Barra di ajang ICS 2014 lalu menjadi bukti bahwa produknya tersedia di Indonesia. Dan benar saja, banyak yang telah menanti Xiaomi. Salah satunya adalah Redmi Note, alasannya adalah keberadaan otak Octa-Core di dalamnya.
Tersedia dua seri Octa-Core dari Xiaomi Redmi Note, yakni CPU Mediatek MT6592 Octa-Core 1,4GHz dan 1,7 Cortex-A7. Namun sayangnya ketika masuk ke Indonesia, harganya melambung menjadi sekitar Rp 3 juta, padahal di negara asalnya, smartphone ini hanya dibanderol RMB 799 (Rp 1,5 juta).
Himax Polymer Li
Xiaomi dan Himax memiliki kesamaan, yakni mereka tidak melakukan bombardir marketing melalui iklan dan hanya melakukan penjualan melalui online. Seri Polymer Li merupakan debut pertama Himax dan langsung mencuri perhatian karena habis 18.000 produk dalam kurun waktu 3 bulan.
Kini Himax menyediakan seri smartphone lainnya, masih dengan prosesor Octa-Core sebagai intinya. Mereka adalah Polymer III, Pure S dan Zoom. Meski menawarkan prosesor yang kencang, seri termahal Himax, Pure S, hanya dibanderol Rp 3,8 juta.
K-Touch Octa
Lama tidak terdengar keberadaannya, K-Touch mengejutkan pasar Indonesia dengan membawa smartphone dengan prosesor Octa-Core 1,7GHz. Produk ini di negara asalnya, China, diberi nama Nibiru Mars One H1. Namun sayangnya, karena dibanderol dengan harga yang lumayan tinggi yakni Rp 3,5 juta, smartphone ini akhirnya hanya sedikit menarik minat konsumen.
Evercoss Elevate Y2
Hadir dengan nama lengkap Evercoss A80A, smartphone ini menggunakan chipset MediaTek MT6592, dengan processor ARM Cortex A7 Octa-Core berkecepatan 1,7Ghz. Seperti seri lainnya dari Evercoss, seri ini juga ditujukan bagi kelas menengah, dengan banderol harga Rp 2,3 juta.
Meski sudah menggunakan tambahan kamera depan 5MP dan 13MP untuk kamera belakang, Evercoss hanya menyematkan Android 4.2.2 Jelly Bean. Selain itu, smartphone berlayar 5 inci dengan resolusi HD 1280 x 720 pixel ini lebih terlihat elegan dengan bagian belakang yang tampil beda dari sebelumnya.
HTC Desire 616
HTC hadir untuk mengisi kekosongan pemain global yang menyediakan smartphone dengan prosesor Octa-Core. Melalui seri Desire 616, mereka menawarkan tipikal smartphone buatannya dengan layar besar 5,5 inci dan berintikan prosesor Octa-Core. Terdapat dua pilihan untuk seri ini, yakni single sim dan dual sim.
Keduanya diklaim akan memasuki pasar Indonesia pada akhir Oktober 2014 ini. Tidak ingin kalah merebut pasar menengah yang sedang bergairah, HTC melepas seri ini di kisaran Rp 2 hingga 3 juta.