5 Teori ilmuwan tentang keberadaan Tuhan, surga, dan neraka
Tidak semua ilmuwan ternyata meragukan keberadaan surga dan neraka
Menurut Stephen Hawking, fisikawan paling terkenal di dunia, setelah otak manusia bekerja untuk terakhir kalinya alias kematian bagi manusia, tidak ada hal lain yang menunggu manusia di 'alam' lain. Tidak ada yang namanya surga atau neraka di mata manusia yang diklaim paling jenius ini.
Bagi Hawking, otak manusia tak ubahnya seperti komputer yang akan berhenti bekerja saat komponen-komponen utamanya rusak. "Tidak ada surga atau kehidupan setelah mati bagi komputer yang rusak. Anggapan soal keberadaan surga itu hanyalah dongeng belaka," ujar Hawking.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Universitas terbaik apa yang menempati peringkat pertama di Indonesia versi AD Scientific Index 2024? Dalam daftar University Rankings 2024 AD Scientific Index yang mencakup 2.227 kampus, UGM, UTI (Universitas Teknokrat Indonesia), dan Undip berhasil menempati peringkat tertinggi sebagai universitas terbaik di Indonesia.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Apa saja yang termasuk dalam populasi penelitian? Populasi bukan hanya manusia tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
Menariknya, ada banyak ilmuwan selain Hawking yang percaya bila surga, neraka, dan yang paling utama, Tuhan, itu nyata dan bisa dibuktikan dengan penelitian ilmiah. Nah, berikut ini adalah ilmuwan dan teori kontroversial mereka seputar Tuhan, surga, dan neraka.
Rumus keberadaan Tuhan
Leonhard Euler adalah matematikawan sekaligus fisikawan terkemuka dari Swiss. Pria yang lahir tanggal 15 April 1707 ini sangat tertarik dengan kalkulus, optik, dan astronomi.
Euler dikenal sebagai ilmuwan sekaligus pemeluk agama yang taat. Hal ini dibuktikan dengan kemenangannya mengalahkan filsuf atheis dari Prancis, Denis Diderot, di sebuah argumen soal keberadaan Tuhan. Euler memenangkan adu opini dengan memaparkan rumus "{a+b^n}/{n}=x" untuk menjelaskan keberadaan Tuhan. Sayangnya belum ada penjelasan secara detail dari rumus ini.
Selain Euler, Kurt Friedrich Godel, matematikawan asal Amerika yang lahir di Austria, juga menelurkan 'Teorema Tidak Lengkap' yang menegaskan keberadaan Tuhan. Teori ini kemudian berkembang dengan dua bagian utama, yakni 'kebutuhan' dan 'peluang'.
Berdasarkan penelitian Universitas Stanford, teori Godel menyatakan bila Tuhan adalah zat yang paling agung dan ada di setiap pemikiran manusia. Nah, secara otomatis kita memercayai adanya Tuhan bila kita yakin di luar sana ada zat lebih hebat dari apapun. Oleh sebab itu, keberadaan Tuhan bisa dikatakan absolut.
Taruhan Pascal: Percaya Tuhan ada adalah pilihan terbaik
Blaise Pascal adalah filsuf Prancis dari abad ke-17 yang teorinya soal Tuhan membuka pintu ke berbagai macam teori peluang. Teori itu bernama 'Taruhan Pascal' atau Pascal's Wager.
Teori ini menyatakan bila memercayai keberadaan Tuhan adalah hal terbaik dan bermanfaat bagi manusia. Bila kita disuruh mempertaruhkan hidup kita untuk percaya adanya Tuhan, jika salah pun kita tidak akan mendapat apa-apa alias nothing to lose.
Di sisi lain, bila dalam hidup kita memutuskan untuk tidak percaya pada Tuhan, bila kita benar dan Tuhan tidak ada, kita tidak mendapat apa-apa. Sebaliknya, bila kita salah dan Tuhan benar-benar ada, maka neraka menanti kita. Pilih mana?
DNA manusia bukti Tuhan ada
Francis S. Collins M.D. & Ph.D, Ketua Proyek Penelitian Gen Manusia di tahun 2007 lalu menyatakan bila DNA manusia menyimpan bukti keberadaan Tuhan.
Dr. Collins mengungkapkan bila DNA adalah bahasa Tuhan, dan perwujudan dari rencana Tuhan yang juga bagian dari alam. Gen manusia memang sangat kompleks dengan bagian data mencapai miliaran. Hal seperti ini tentu lahir berkat desain panjang dari 'sesuatu' yang sangat hebat di luar jangkauan intelejensi manusia.
Lebih lanjut, ada beberapa pertanyaan dari Dr. Collins yang menguatkan argumennya, antara lain 'Apa arti hidup?', 'Siapa yang memulai alam semesta?', dan tentu saja 'Siapa sosok hebat yang mampu menciptakan DNA yang sangat rumit itu?'.
Apakah Anda bisa menjawabnya?
Pintu neraka di Kola?
Pada tahun 1999, ilmuwan Uni Soviet melakukan penelitian geologi dengan menggali lubang yang sangat dalam 12 kilometer di semenanjung Kola! Letaknya ada di wilayah Uni Soviet yang berbatasan dengan Norwegia dan Finlandia. Lalu,lubang tersebut diberi nama Kola Superdeep Borehole.
Saat penggalian itu, ilmuwan menemukan keanehan geologi yang belum diketahui oleh manusia sebelumnya. Pengeboran lubang itu sendiri diakhiri saat suhu ujung lubang mencapai 180 derajat Celcius. Suhu yang panas, anomali geologi, serta suara-suara bawah tanah aneh membuat berkembangnya teori 'konspirasi' tentang adanya neraka di bawah tanah tempat kita berdiri.
Tetapi, mungkin 'neraka' memang ada di dalam Bumi. Sebab, berdasarkan penelitian organisasi Geologi Eropa di tahun 2013, terungkap bila suhu inti Bumi bisa sepanas permukaan matahari, yakni 6000 derajat Celcius. Dengan suhu sepanas itu, bukan hanya manusia yang akan meleleh, batu berlian pun akan lumer seketika. Cukup mirip dengan gambaran neraka bukan?
Temukan surga saat koma
Tahun 2008 jadi tahun penderitaan sekaligus 'pencerahan' bagi Dokter Bedah Saraf dari Universitas Harvard, Eben Alexander III.Â
Ketika itu Alexander mengalami koma selama satu minggu setelah terjangkit infeksi meningitis parah. Bahkan, tim dokter mengatakan bila seandainya Alexander selamat, otaknya akan mengalami kerusakan permanen. Namun, Alexander justru kemudian bangun dan tidak mengalami masalah kesehatan berarti.
Selama koma, Alexander mengaku mengunjungi surga yang dipenuhi kerabat yang sudah meninggal. Dari kalim Alexander, hal itu bisa dilakukan karena hanya otak 'primitif'nya yang bekerja mengingat bagian otak untuk berpikir terserang meningitis. Kerja bagian otak paling primitif dan kondisi nyaris mati ini yang diyakini sebagai kunci untuk mengintip surga.
Pengalaman menjalani kehidupan di ambang kematian itu kemudian dituangkan dalam buku "Proof of Heaven: A Neurosurgeon's Journey into the Afterlife". Sontak banyak ilmuwan lain menganggap Alexander mengada-ada.
Di sisi lain, Alexander menguatkan kisahnya dengan bukti pemeriksaan dokter dan fakta-fakta medis lain. Singkatnya, kasus Alexander bisa dikatakan sebuah keajaiban.
Itu lah teori-teori ilmuwan yang bisa menggambarkan keberadaan Tuhan, surga, dan neraka. Untuk soal percaya atau tidak, tentu tergantung pemikiran Anda. Sebab sekali lagi, hal-hal di atas hanyalah teori yang didasarkan pada pengamatan manusia yang sifatnya terbatas.
Sumber: Oddee, Live Science, Wikipedia
(mdk/bbo)