Bisakah Manusia Hidup di Lubang Hitam?
Para ilmuwan mempertimbangkan teori bahwa alam semesta mungkin berada di dalam lubang hitam. Tapi apa manusia bisa hidup di sana?
Kemungkinan bahwa manusia hidup di dalam lubang hitam telah dipertimbangkan secara serius oleh ilmu pengetahuan modern dan didorong oleh sejumlah fakta.
Mengutip Science Focus by BBC, Selasa (8/10), salah satu yang paling mencolok adalah jika menghitung ukuran lubang hitam dengan massa dan energi yang sama dengan semua massa dan energi yang kita lihat di alam semesta, hasilnya mengejutkan: ukurannya hampir sama dengan alam semesta yang dapat diamati!
-
Apa itu lubang hitam? Lubang hitam atau black hole adalah fenomena luar angkasa yang memiliki kemampuan untuk menarik cahaya dengan gaya gravitasi yang sangat kuat.
-
Bagaimana lubang hitam terbentuk? Lubang hitam terbentuk dari bintang-bintang yang mengalami kehancuran di akhir siklus hidup mereka. Bintang-bintang yang memiliki massa besar akan meledak dalam peristiwa supernova dan kemudian runtuh menjadi lubang hitam.
-
Di mana lubang hitam berada? Galaksi sendiri adalah sistem besar yang terikat oleh gaya gravitasi, terdiri dari bintang, gas, debu antarbintang, serta materi gelap.
-
Mengapa lubang hitam dihubungkan dengan energi gelap? Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah astronom telah mengajukan teori bahwa energi gelap tidak hanya menyebar di seluruh ruang angkasa, melainkan bisa berasal dari pusat lubang hitam raksasa.
Jari-jari lubang hitam berbanding lurus dengan massanya, sementara volumenya berbanding lurus dengan jari-jari yang dipangkatkan tiga. Semakin besar massa lubang hitam, semakin rendah kerapatannya. Jadi, lubang hitam dengan jari-jari alam semesta akan memiliki kerapatan yang kira-kira sama dengan kerapatan rata-rata yang kita amati di alam semesta.
Alam semesta juga memiliki beberapa kesamaan dengan lubang hitam. Misalnya, jika kita memutarbalikkan ekspansi alam semesta, terlihat jelas bahwa ia dimulai dengan sebuah 'singularitas' — Big Bang — sebuah titik dalam waktu di mana kerapatan, suhu, dan energi sangat ekstrem sehingga hukum fisika tidak berlaku. Ini secara matematis sama dengan singularitas dalam lubang hitam.
Lubang hitam juga memiliki cakrawala peristiwa di mana cahaya dan materi terjebak. Alam semesta memiliki sesuatu yang serupa, yaitu 'cakrawala peristiwa kosmologis', di mana kita tidak dapat melihat lebih jauh karena cahaya dari sana tidak dapat mencapai kita.
Dan secara matematis, sifat-sifat ruang di luar cakrawala peristiwa lubang hitam hanyalah kebalikan dari yang ada di dalamnya. Studi lain juga menunjukkan bahwa penciptaan lubang hitam dapat menghasilkan 'alam semesta bayi'.
Namun, meskipun ada keanehan teoretis ini, tidak ada dari ide-ide ini yang menghasilkan prediksi yang dapat diuji atau bukti yang dapat diamati. Oleh karena itu, pertanyaan apakah kita hidup di dalam lubang hitam belum dapat dijawab.