Ilmuwan Temukan Lima Lubang Hitam di Galaksi, Diameternya Ada yang Mencapai 520 Miliar Kilometer
Lubang hitam biasanya berada di pusat galaksi, termasuk Bima Sakti.
Lubang hitam, atau yang dikenal sebagai black hole, adalah fenomena astronomi yang memiliki kemampuan untuk menarik cahaya dengan gaya gravitasi yang sangat kuat. Lubang hitam terbesar di alam semesta disebut lubang hitam supermasif, dengan massa yang mencapai jutaan hingga miliaran kali lipat dari massa Matahari.
Umumnya, lubang hitam ini terletak di pusat galaksi, termasuk galaksi Bima Sakti. Meskipun telah menjadi subjek penelitian selama beberapa dekade, keberadaan lubang hitam masih menyimpan banyak misteri dalam bidang astronomi.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang Lubang Hitam? Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Kembar yang Misterius Kedua lubang hitam ini berputar dalam orbit yang semakin memburuk di inti galaksi tersebut.
-
Apa yang ditemukan astronom tentang Galaksi Bima Sakti? Para astronom telah menemukan kembaran galaksi Bima Sakti yang terjauh dari yang pernah diamati.
-
Bagaimana peneliti membuktikan keberadaan black hole? Temuan ini terbukti benar saat peneliti menggunakan Event Horizon Telescope (EHT) untuk menangkap gambar pertama dari lubang hitam.
-
Bagaimana ukuran lubang hitam dihitung? Mengutip Science Focus by BBC, Selasa (8/10), salah satu yang paling mencolok adalah jika menghitung ukuran lubang hitam dengan massa dan energi yang sama dengan semua massa dan energi yang kita lihat di alam semesta, hasilnya mengejutkan: ukurannya hampir sama dengan alam semesta yang dapat diamati!
-
Dimana Great Blue Hole berada? The Great Blue Hole atau Lubang Besar Biru di Belize adalah salah satu lubang terbesar bawah laut di dunia. Lubang di dasar laut ini terletak 70 kilometer dari pesisir Belize dengan panjang mencapai 300 meter dan kedalaman 125 meter.
-
Apa kesamaan alam semesta dengan lubang hitam? Alam semesta juga memiliki beberapa kesamaan dengan lubang hitam. Misalnya, jika kita memutarbalikkan ekspansi alam semesta, terlihat jelas bahwa ia dimulai dengan sebuah 'singularitas' — Big Bang — sebuah titik dalam waktu di mana kerapatan, suhu, dan energi sangat ekstrem sehingga hukum fisika tidak berlaku. Ini secara matematis sama dengan singularitas dalam lubang hitam.
Dilansir Live Science, berikut adalah beberapa lubang hitam yang telah berhasil diidentifikasi hingga saat ini:
1. Phoenix
Lubang hitam terbesar yang pernah ditemukan berada dalam gugus Phoenix. Lubang hitam supermasif ini juga merupakan bagian dari beberapa galaksi besar. Posisi lubang hitam Phoenix terletak di pusat gugus tersebut. Meskipun massa pastinya belum diketahui, diperkirakan mencapai sekitar 100 miliar kali massa Matahari.
Ukurannya jauh lebih besar, sekitar 24.000 kali massa lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti. Diameter lubang hitam ini diperkirakan mencapai 520,5 miliar kilometer, lebih dari seratus kali jarak antara Matahari dan Pluto.
2. TON 618
TON 618 adalah lubang hitam supermasif yang berjarak 10 miliar tahun cahaya dari Bumi. Dengan massa sekitar 66 miliar kali massa Matahari, lubang hitam ini termasuk salah satu yang terbesar di alam semesta. Lokasinya berada di perbatasan antara konstelasi Canes Venatici dan Coma Berenices.
Pertama kali terdeteksi oleh para astronom pada tahun 1957 saat survei di Observatorium Tonantzintla di Meksiko, awalnya mereka mengira objek ini adalah bintang biru redup. Namun, pengamatan sepuluh tahun kemudian menunjukkan bahwa mereka telah melihat radiasi kuat dari materi yang jatuh ke dalam lubang hitam raksasa ini.
TON 618 ditemukan dalam sebuah kuasar, yaitu objek sangat terang yang dihasilkan oleh materi yang jatuh ke dalam lubang hitam dan memancarkan radiasi intens. Kuasar TON 618 adalah salah satu yang paling terang dan kuat yang pernah diamati, dengan daya pancar setara 140 triliun kali cahaya Matahari. Kuasar ini menarik cahaya dari energi gravitasi lubang hitam, dan materi di sekitarnya jatuh, memadat, serta memanas, sehingga menghasilkan radiasi dalam jumlah besar.
Kuasar dapat bersinar selama jutaan tahun, meskipun jaraknya yang sangat jauh membuatnya hanya tampak sebagai titik cahaya samar, bahkan di teleskop yang paling kuat. Para astronom pertama kali mendeteksi kuasar ini melalui emisi radionya yang sangat kuat, yang sebenarnya merupakan indikasi dari lubang hitam supermasif yang sedang menyerap materi.
Holmberg 15A
3. Holmberg 15A
Ini merupakan galaksi elips besar yang terletak sekitar 700 juta tahun cahaya dari Bumi. Di pusat galaksi ini, para peneliti menemukan salah satu lubang hitam paling masif yang diketahui, dengan massa sekitar 40 miliar kali massa matahari. Para ilmuwan meyakini bahwa lubang hitam di inti Holmberg 15A telah berkembang menjadi ukuran saat ini dengan cara mengonsumsi lubang hitam lain dalam jumlah yang sangat banyak.
Ada kemungkinan bahwa massa Holmberg 15A akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
4. IC 1101
Ini adalah galaksi elips super raksasa yang diakui sebagai galaksi terbesar yang ada di alam semesta. Di pusatnya, astronom juga menemukan sebuah lubang hitam besar. Galaksi ini diperkirakan memiliki diameter sekitar 6 juta tahun cahaya dan berjarak 1,1 miliar tahun cahaya dari kita.
Lubang hitam yang terletak di inti IC 1101 diperkirakan memiliki massa sekitar 40 miliar kali massa matahari. Lubang hitam ini memancarkan radiasi energi tinggi yang signifikan, yang bergerak keluar dalam bentuk berkas cahaya.
S5 0014+81
5. S5 0014+81
Ini adalah contoh lain dari lubang hitam super masif. Dengan massa sekitar 40 miliar kali massa matahari, lubang hitam ini menghasilkan quasar yang memiliki kecerahan setara dengan 300 triliun matahari. Oleh karena itu, S5 0014+81 menjadi salah satu objek paling terang di alam semesta.
Bahkan, kecerahannya diperkirakan hampir 25.000 kali lebih terang dibandingkan dengan seluruh galaksi Bima Sakti. S5 0014+81 diperkirakan memiliki diameter sekitar 240 miliar kilometer, menjadikannya 40 kali lebih besar dari orbit Pluto.
Lubang hitam ini merupakan salah satu yang tertua yang pernah ditemukan, terbentuk kurang dari 2 miliar tahun setelah peristiwa Big Bang, menunjukkan perannya yang signifikan dalam pembentukan dan evolusi galaksi awal.