6 Fakta unik kungkang, hewan lambat namun imut!
Sebelumnya tak banyak yang mengenal binatang yang juga dikenal sebagai 'Sloth' ini.
Dengan populernya film keluaran Disney berjudul "Zootopia" beberapa bulan yang lalu, seekor binatang lucu namun sangat lambat, yakni Kungkang, makin dikenal keberadaannya oleh masyarakat dunia. Sebelumnya tak banyak yang mengenal binatang yang juga dikenal sebagai 'Sloth' ini.
Tak cuma memiliki nama imut dalam bahasa Indonesia, Kungkang juga memiliki nama ilmiah yang lucu, yakni Bradypus yang dalam bahasa Yunani berarti 'kaki lambat.' Mamalia ini unik karena pergerakannya yang sangat lambat hingga binatang ini membuat para petugas taman nasional harus menyeberangkan sang Kungkang agar ia tak ditabrak pengguna jalan.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di Bulan? Baru kali ini ilmuwan menemukan hal-hal yang tidak biasa saat mereka mengamati Bulan. Bulan dipenuhi dengan berbagai macam sisa benda luar angkasa yang sudah ditinggalkan dan rusak. Benda-benda itu berasal dari kecelakaan berbagai macam misi yang dijalankan oleh sejumlah badan antariksa. Namun, dari berbagai sisa benda yang ada, terdapat dua benda yang tinggal dan membentuk dua kawah besar di Bulan.
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
Namun Kungkang tak hanya sekedar hewan lambat yang wajahnya sering jadi meme di internet. Banyak keunikan lain yang bisa kita ketahui dari hewan 'malas' yang memiliki waktu tidur hingga 18 jam ini. Berikut fakta unik dari Kungkang.
Kungkang hidup di habitat yang berbahaya
Hidup tentu tak akan mudah jika ada seorang binatang yang hidup di alam liat namun tak pernah berpindah lebih dari 40 meter per harinya. Namun sayangnya, itulah kehidupan sehari-hari Kungkang.
Dengan begini, Kungkang jadi santapan empuk bagi para predator. Kungkang yang seringkali hidup di atas pohon tinggi, masih bisa jadi santapan empuk puma atau macan kumbang. Pasalnya, sang macam akan berusaha semaksimal mungkin untuk memanjat pohon. Meski lama, seiring waktu Kungkang yang lambat akan tertangkap juga.
Meski Kungkang berada di tempat yang tak bisa dijangkau macan kumbang, ternyata elang juga 'doyan' memangsa Kungkang. Tak cuma binatang buas, terkadang burung hantu juga memangsa Kungkang. Hal ini dikarenakan Kungkang tak bisa apa-apa karena massa otot dari Kungkan sangat rendah.
Kemalasan Kungkang sebenarnya adalah mekanisme bertahan
Menurut para ilmuwan, Kungkang melakukan cara yang cukup brilian dalam bertahan dari predator, yakni bergerak dengan sangat lambat. Dalam hal ini, predator tak akan memprediksi ke mana arah Kungkang bergerak. Hal ini bisa digunakan para Kungkang untuk berkamuflase di antara pepohonan.
Hal ini sangat berguna terutama bagi para predator yang berbadan besar dan bergerak dengan cepat. Kungkang hanya sekedar harus menyelamatkan diri ketika sang predator berpikir tak ada apa-apa di sekitarnya.
Kungkang mampu berkamuflase
Tak seperti mamalia lain, Kungkang mampu berkamuflase dengan cara yang unik. Dia berkamuflase dengan melumuri tubuhnya dengan lumut yang akhirnya bercampur warna dengan bulunya. Bahkan, lumut bisa tumbuh subur di bulu-bulu Kungkang yang hangat dan lembap.
Hal ini merupakan sebuah praktik simbiosis mutualisme lho. Dikarenakan bulu Kungkang yang panjang, kusut, serta kurang beraturan memang membuat bakteri dan jamur bisa tumbuh subur. Sebaliknya, Kungkang yang akhirnya mempunyai bulu berwarna hijau, membuatnya cukup sulit untuk dideteksi predator.
Bahkan, bayi Kungkang yang baru lahir akan segera dilumuri oleh lumut oleh sang ibu, demi sang bayi tetap selamat dari terkaman predator.
Kegiatan buang air besar dari Kungkang ternyata cukup unik
Tentu kegiatan buang air besar yang dilakukan binatang bukan bahasan yang menarik. Namun bagi Kungkang, buang air besar adalah urusan hidup mati.
Untuk BAB, Kungkang akan turun dari pohon selama seminggu sekali. Mengapa harus turun? Karena kotoran dari Kungkang adalah tempat eksklusif bagi ngengat untuk meletakkan telur-telurnya. Dengan selalu dekat dengan ngengat, Kungkang bisa hidup. Karena karena ngengat akan membuang kotoran di bulu-bulu Kungkang yang ditumbuhi lumut, yang membuat lumut makin subur. Kungkang yang tak banyak bergerak, menjadikan lumut yang ada di tubuhnya sebagai makanan sekaligus sarana kamuflase.
Saking jagonya memanjat, Kungkang bisa mati dalam keadaan memanjat
Kungkang seringkali diburu oleh manusia. Hal ini terjadi di hutan Amazon di Amerika Selatan. Meski demikian, kita akan sulit memburu Kungkang jika tidak berada di daratan. Mengapa? Karena Kungkang menghabiskan waktu berada di atas pohon.
Massa ototnya yang sangat rendah membuatnya beresiko besar jika berada di daratan. Hal ini membuat Kungkang cukup lihai dalam memanjat, meski sangat lambat. Selain itu, jemari Kungkang yang dilengkapi 3 kuku panjang akan menjadi pengait Kungkang di ranting-ranting pohon.
Inilah yang membuat Kungkang sulit diburu jika sedang memanjat. Karena meski sudah dibunuh, Kungkang akan tetap bergelantung tanpa jatuh karena 'kuku pengait' tersebut membuatnya menggantung meski sudah tak bergerak selamanya.
Kungkang bisa berenang
Secara mengejutkan, Kungkang adalah mamalia yang lihai berenang, meski menghabiskan hidup di atas pohon. Perutnya yang cukup lebar membantu si Kungkang untuk mudah berenang. Membuat perut Kungkang adalah 'perahu karet' alami. Uniknya, dalam satu kali gaya dada, Kungkang berenang jauh lebih cepat ketimbang bergerak di pohon atau pun di daratan.
Kungkang ternyata butuh berenang karena habitatnya yang merupakan hutan tropis, cukup banyak area basah. Dengan kemampuan pergerakannya yang lambat, tentu banyak area hutan yang tak bisa dilewati jika ia harus bergerak dari ranting ke ranting atau di daratan.
Kungkang akan lebih mudah berenang di sungai berarus deras, yang membuatnya dengan mudah bergerak dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus banyak bergerak. Hebatnya, berdasar sebuah penelitian tidak ilmiah yang menguji coba ketahanan Kungkang dalam air (penelitian ini ilegal dilakukan ke hewan liar), Kungkang mampu bertahan 40 menit dalam air tanpa bernapas. Perilaku malas dari Kungkang ternyata tak butuh banyak-banyak oksigen untuk diserap.
Â
Baca juga:
17 Persen tumbuhan khas Aceh terancam punah
Ibu ini bertarung dengan singa gunung demi selamatkan anaknya
[Video] Tipu penjaga toko perhiasan, monyet ini curi uang di kasir
Mengapa laba-laba cenderung membuat sarangnya menghadap ke selatan?
Orang-orang kaya ini punya hobi paling aneh sedunia