7 Kategori global dalam dunia hacker
Ada 7 kategori dalam dunia hacker secara global.
Terkait dengan kasus Wildan sang pengubah tampilan situs Presidensby.info, masih belum ada keputusan resmi bahwa dia digolongkan dalam kategori cyber criminal apa?
Menurut Herdian Ferdianto, founder PT Simetri sekaligus pengamat IT di Indonesia, ada beberapa kategori dalam dunia cyber ini. Semua tingkatan didasarkan pada kemampuan, keahlian dan pengalamannya.
Bankinfosecurity.com pernah mengulas bahwa ada beberapa kategori global untuk dunia cyber ini. Dalam penjelasannya, memang semua orang awam akan menyebut orang yang 'mengobrak-abrik' suatu website adalah seorang hacker atau peretas. Namun, kata hacker sendiri masih ambigu dan tidak dapat disematkan kepada setiap golongan.
Ada 7 golongan dalam dunia cyber secara global.
Script Kiddies
Golongan ini adalah golongan pemula atau newbie yang melakukan hacking website atau sistem lain dengan menggunakan program yang sudah dibuat oleh para hacker terdahulu dan berpengalaman. Script Kiddies hanya menggunakan program-program tersebut tanpa harus mencoba membuat program baru. Mayoritas, mereka hanya mengerti konsep dasar hacking saja. Kebanyakan para Script Kiddies melakukan aksinya dengan dasar iseng dan tidak melakukannya untuk alasan tertentu. Boleh dibilang hanya sebagai pencarian jati diri di dunia hacking.
Hacking Group
Hacking Group ini adalah kumpulan orang juga para Script Kiddies yang bersatu untuk tujuan tertentu. Mereka akan merasa kuat apabila power, pengalaman dan kemampuan yang mereka miliki digabungkan dalam satu kelompok. Mayoritas orang-orang dalam Hacking Group ini beraksi dengan tujuan tertentu yang tentunya selain untuk mencari popularitas, mereka juga mencari keuntungan. Dalam Hacking Group ini masih digolongkan dalam beberapa kategori seperti Defacer, Cracker dan Carder.
Defacer adalah kelompok yang suka mengubah tampilan website dengan tujuan untuk menunjukkan eksistensi kelompok dan untuk menyuarakan aspirasi.
Cracker adalah kelompok yang tidak fokus pada penyerangan suatu website. Kelompok ini hanya bertujuan untuk mencari celah kelemahan suatu software berbayar agar dapat digunakan secara bebas dan gratis.
Carder adalah kelompok yang fokus pada peretasan toko-toko online atau bank. Dengan meretas toko online atau bank, mereka akan mendapatkan informasi kartu kredit pelanggan tempat tersebut agar dapat digunakan untuk berbelanja barang lain yang mereka butuhkan.
Hacktivist
Hacktivist adalah sekumpulan orang yang mempunyai visi dan misi sama. Mereka rata-rata mempunyai keahlian, kemampuan dan pengalaman yang tinggi. Kelompok satu ini menggelar aksinya dengan tujuan politis dan sosial. Salah satu contoh hacktivist terkenal saat ini adalah Anonymous yang juga mempunyai 'cabang' di setiap negara.
Black Hat Professionals
Kelompok ini adalah kelompok yang mahir dalam hal coding. Kelompok ini tidak dapat dimusnahkan atau juga ditemui secara mudah. Mereka akan terus tumbuh dan berkembang. Rata-rata, kelompok satu ini merupakan musuh pemerintah dan pebisnis.
Organized Criminal Gangs
Kelompok satu ini boleh dibilang adalah kelompok berbahaya karena mereka secara langsung berada di bawah gang kriminal. Orang-orang dalam kategori ini merupakan orang-orang pilihan yang mempunyai keahlian di atas rata-rata. Mereka beraksi secara halus sehingga pihak kepolisian-pun akan susah untuk mendeteksi atau juga menangkapnya.
Nation States
Kelompok satu ini boleh dibilang lebih terorganisasi dan terselubung. Dalam aksinya mereka mengincar infrastruktur penting seperti milik pemerintah, publik, finansial dan militer. Salah satu contohnya adalah munculnya virus flame yang sempat membuat heboh pemerintah Iran di pertengahan tahun 2012 lalu.
The Automated Tool
Orang-orang yang masuk dalam kategori ini adalah para pembuat virus berbahaya yang dapat menginfeksi sebuah website atau juga program untuk perangkat elektronik tertentu (PC dan mobile device). Kelompok ini juga dibagi atas kategori dengan dasar tingkat pengalaman dan kemampuan.
Menurut Bankofsecurity.com, untuk menangkal serangan dari ke tujuh golongan ini diharapkan mengerti karakteristik para penyerang terlebih dahulu sebelum membuat penangkalan atau juga pertahanan.
Namun, mendeteksi karakteristik dari cybercriminal tidaklah semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan kemampuan dan pengetahuan lebih untuk dapat melakukannya. Bahkan menurut beberapa pakar IT dunia mengatakan bahwa serangan peretas untuk tahun 2013 ini akan lebih komplek dan berbahaya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.