7 Situs Australia ini dihajar hacker Indonesia
Tercatat, tujuh situs tersebut sempat compang-camping tak berdaya hadapi serangan hacker kita.
Dalam beberapa minggu terakhir, dunia maya Australia terutama situs pemerintahannya tidak lagi dihinggapi rasa aman. Hal ini dikarenakan gencarnya serangan hacker yang menyebabkan situs tersebut bermasalah.
Tercatat, para hacker Indonesia secara terencana melakukan serangkaian serangan hampir tiap malamnya dengan tujuan merontokkan situs pemerintahan negeri kanguru tersebut. Motif serangan ini pun cuma satu, menuntut balas atas aksi penyadapan pemerintah Australia terhadap pemerintah Indonesia.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di Australia? Ilmuwan di Australia menemukan fosil dinosaurus jenis pterosaurus berusia 100 juta tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Australia? Ilmuwan menemukan fosil mata terbaik di dunia, yang kondisinya masih sangat terpelihara dengan baik.
-
Siapa yang menganggap Australia sebagai tim yang tangguh? Kenangan Piala Asia 2023 Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, masih memandang Australia sebagai tim yang tangguh. Ia mengingat kembali pertemuan kedua tim di Piala Asia 2023 di Qatar. Saat itu, mereka bertanding di babak 16 besar pada Januari 2024, dan Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Australia setelah kalah dengan skor 0-4.
-
Apa yang ditemukan peneliti di Australia? Peneliti menemukan jejak kaki burung tertua yang pernah ditemukan di Australia.
-
Apa yang ditemukan di dasar laut Australia? Sebuah daratan yang pernah menjadi rumah bagi setengah juta orang telah ditemukan di lepas pantai Australia utara.
-
Apa yang ditemukan di bawah laut Australia? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
Dengan dasar nasionalisme ini, para hacker pun kemudian berkumpul di laman Facebook Indonesia Security Down Team tiap malamnya. Hal ini dikarenakan di sanalah komando serangan diluncurkan.
Di ISDT disebutkan siapa saja situs dan IP situs yang akan diserang tiap malamnya. Pun para pengasuh fanspage tersebut juga memberikan persenjataan lengkap bagi para tentaranya untuk menyerang target mereka.
Lantas, siapa saja situs pemerintahan Australia yang jadi korban keganasan serangan DDoS terencana dari hacker Indonesia ini? Simak ulasannya di sini.
ASIS, Badan Intelijen Australia
Ancaman hacker Indonesia yang akan membombardir situs pemerintah Australia ternyata bukan isapan jempol. Seperti sudah dikobarkan sebelumnya, peretas Indonesia menggempur habis-habisan situs penting pemerintah Australia, di antaranya situs intelijen yang down 100 persen hanya dalam hitungan jam saja.
Situs Badan Intelijen Australia atau Australian Intelligence Service yang beralamat di www.asis.gov.au sempat tidak bisa dibuka. Dan jika kita melihat status situs ini pada 9 November lalu, dinyatakan bahwa situs vital keamanan Australia itu 100% down atau mati total.
Menurut Indonesia ICT Institute, memang sempat beberapa hacker kebingungan soal sasaran apa yang akan dituju. Jika sebelumnya begitu banyak situs yang diganti tampilannya alias di deface, nampaknya malam ini serangan fokus ke situs yang berpengaruh.
ASIO, Badan Intelijen Australia
Setelah membombardir sejak pukul 19:00 malam (12/11), hacker Indonesia dari tim The Indonesian Security Down dan Suram Crew, akhirnya berhasil membuat situs http://asio.gov.au rontok.
Bila dibuka, yang tampak adalah tulisan The Connection was Resert. Namun, situs tersebut belum benar-benar down 100 persen dan hingga saat ini, hacker Indonesia masih terus menyerangnya.
Oleh sebagian hacker, situs tersebut tergolong sangat kuat pertahanannya karena hampir 12 jam diserang hacker belum juga turun statusnya meski sempat jatuh bangun. Memang saat membuka home dari situs Asio.gov.id semalam masih bisa dibuka, tetapi saat membuka about asio atau asio and nasional security sudah tidak bisa dibuka lagi sejak semalam.
"Good job kk Last checked URL https:// www.asio.gov.au Status -1 (N/A) Country Checked Indonesia Device Computer Date/Time Checked 2013-11-11 02:58:21 PM," ungkap seorang hacker dari tim The Indonesian Security Down.
Department of Defence, Dephan Australia
Sukses meruntuhkan ASIS.gov.au dan ASIO.gov.au bukan berarti tugas hacker Indonesia berakhir. Kini, mereka merencanakan sasaran selanjutnya yang juga bagian dari situs pemerintahan Australia.
Pantauan merdeka.com (12/11), sebuah page Facebook bernama Indonesian Security Down Team sekitar pukul 19:30 WIB lalu telah menentukan target selanjutnya dalam aksi #OpAustralia untuk meruntuhkan situs pemerintahan negeri kanguru tersebut. Kali ini, sasarannya adalah situs milik Departemen Pertahanan yang beralamatkan di http://defence.gov.au/.
Namun, setelah beberapa kali diserang, ternyata situs ini tidak tumbang dengan sempurna. Maka, di esok harinya pun misi menyerang defence.gov.au ini kemudian dihentikan.
RBA, Bank Sentral Australia
Sepasukan hacker muda di bawah The Indonesian Security Down kembali mengibarkan bendera perang kepada Australia sebagai aksi protes penyadapan yang dilakukan Negara Kanguru tersebut terhadap sejumlah pejabat Indonesia, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah seminggu yang lalu berhasil merontokkan situs intelijen Australia, malam ini pasukan hacker muda membombardir situs Bank Sentral Australia yang beralamat di http://rba.gov.au hingga terlihat jatuh bangun.
The Reserve Bank of Australia (RBA) adalah bank sentral Australia, yang memiliki tugas dan fungsi menjaga stabilitas mata uang, mengatasi pengangguran, dan bertanggungjawab pada kesejahteraan ekonomi serta kesejahteraan rakyat Australia.
AFP, Polisi Federal Australia
Sampai kemarin, situs Polisi Federal Australia yang beralamat di http://afp.gov.au masih down meski belum bisa dikatakan 404 Not Found alias mati total.
Situs Federal Police Australia yang sejak jam 19:00 WIB (20/11) diserang hacker Indonesia, masih belum bisa bangun. Situs ini sudah sekitar 11 jam positif rontok dengan tidak dapat diaksesnya situs ini melalui laman www.afp.gov.au.
Memang hingga saat ini Belum dapat dipastikan apakah rontoknya situs ini akan berkelanjutan atau Australia akan memindahkan IP address situs ini, sehingga akan kembali normal.
Namun dari beberapa kejadian sebelumnya, diperlukan waktu agak lama untuk mengatasi serangan distributed denial of service (DDOS) ini.
Selain situs tersebut, hacker Indonesia juga melumpuhkan dua situs kepolisian lainnya, yaitu missingpersons.gov.au dan police.act.gov.au.
Baca juga:
Australia tanggapi serius serangan hacker Indonesia
Tiga situs kepolisian Australia masih lumpuh
Jim Geovedi: Penyadapan itu bukan hal baru
Lumpuhnya situs polisi federal jadi berita utama media Australia
Jim Geovedi angkat bicara soal penggunaan kata