700 Juta ponsel Android diam-diam kirim data ke server China
700 Juta ponsel Android diam-diam kirim data ke server China. Hal ini terjadi lantaran software yang terpasang secara 'pre-installed' di Android tertentu, mampu melacak ke mana pengguna pergi, panggilan telepon yang pengguna lakukan dan terima, dan yang mengerikan, isi pesan yang pengguna kirim dan terima.
Saat ini, dunia sedang gempar oleh sebuah artikel yang dimuat di New York Times, karena terkait penyebaran privasi. Menurut artikel tersebut, sebagian smartphone memiliki 'pintu belakang' yang menjadi celah untuk mengirim data ke server yang terletak di China.
Hal ini terjadi lantaran software yang terpasang secara 'pre-installed' di Android tertentu, mampu melacak ke mana pengguna pergi, panggilan telepon yang pengguna lakukan dan terima, dan yang mengerikan, isi pesan yang pengguna kirim dan terima. Yang lebih mengerikan lagi, jumlah perangkat yang diduga terlibat dalam penyebaran informasi ilegal ini jumlahnya fantastis.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Apa yang dimaksud dengan kemampuan "menguping" smartphone dalam konteks iklan? “mereka tidak mendengarkan,” jawabnya. Lantas hal ini menjadi pertanyaan, mengapa platform seperti Facebook begitu sering menampilkan iklan tertentu. Bahkan, beberapa contoh iklan yang hadir menampil produk-produk yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana manusia beradaptasi dengan teknologi smartphone di masa depan? Tubuh manusia pada umumnya beradaptasi dengan keadaan lingkungan di sekitarnya. Jika demikian, bisa saja bentuk tangan dan leher manusia di masa depan akan berbeda.
-
Dimana saja gadget digunakan dalam kehidupan sehari-hari? Penggunaan gadget sudah begitu melekat dengan kehidupan masyarakat hari-hari ini. Hampir semua aktivitas yang dilakukan pun kini terpusat dengan alat elektronik tersebut. Mulai dari bekerja, bersekolah, berkomunikasi, berbelanja, dan sebagainya.
Perusahaan software yang bertanggung jawab atas kasus ini adalah Shanghai Adups Technology Company. Adups langsung memberi keterangan bahwa terdapat 700 juta perangkat cerdas yang 'membocorkan' informasi ini. Perangkat ini meliputi smartphone, mobil, dan berbagai perangkat cerdas lain. Perusahaan software tersebut juga melaporkan bahwa informasi tersebut terkirim ke China tiap 72 jam.
Mereka yang terkena dampak paling besar akan hal ini adalah pengguna smartphone secara global, dan juga mereka yang menggunakan layanan pre-paid pada smartphone mereka dan juga smartphone sekali pakai.
Namun New York Times sendiri menyatakan bahwa mereka tak tahu motif pengumpulan data ini apa. Jika ingin berpikir positif, data tersebut bisa jadi digunakan untuk tujuan periklanan personal. Namun resiko terburuknya adalah hal ini bisa digunakan untuk pengawasan dan mata-mata.
Hal ini pertama kali ditemukan oleh firma security digital bernama Kryptowire. Para peneliti dari Kryptowire menemukan bahwa sebuah smartphone yang dia beli yakni BLU R1 HD, ternyata diam-diam mengirimkan pesan SMS kepada server yang dilacak berada di Sanghai, dan tercatat bernama Adups. Kryptowire langsung mengontak pemerintah Amerika Serikat akan temuannya ini.
BLU sendiri akhirnya menyatakan bahwa ada 120.000 smartphone di Amerika Serikat yang juga mengirim data ke server China. Sang CEO, Samuel Ohev-Zion, menyatakan bahwa perusahaannya tak tahu menahu akan eksistensi Adups di perangkat mereka, dan BLU telah memastikan bahwa tak ada software Adups yang berjalan di perangkatnya lagi untuk seterusnya. Adups sendiri berjanji bahwa data dari konsumen BLU telah dimusnahkan.
Menurut Adups, software yang terpasang dari pertama kali pengguna membeli smartphone ini ditujukan untuk membantu produsen smartphone di China untuk melacak perilaku pengguna dalam menggunakan smartphone. Software ini sendiri pun bisa ditemukan di smartphone bermerek Huawei dan ZTE.
Meski demikian, Huawei sendiri adalah pabrikan smartphone terbesar ketiga di dunia setelah Samsung dan Apple. Diasumsikan software ini muncul di semua smartphone pabrikan Huawei. Inilah mengapa para pengguna di AS juga ikut terlacak.
(mdk/idc)