Adaptasi Digital Kala Pandemi, Pembayaran Digital Semakin Digemari
Perusahaan pembayaran elektronik terintegrasi terkemuka, Aino Indonesia, melaporkan terjadi perubahan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang signifikan dalam enam bulan terakhir sejak pandemi menerpa Indonesia. Masyarakat masyarakat cepat mengadaptasi kebiasaan baru di berbagai lini kehidupan.
Perusahaan pembayaran elektronik terintegrasi terkemuka, Aino Indonesia, melaporkan terjadi perubahan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang signifikan dalam enam bulan terakhir sejak pandemi menerpa Indonesia. Segala keterbatasan masyarakat selama tiga bulan pertama masa beraktivitas di rumah saja, membuat masyarakat cepat mengadaptasi kebiasaan baru di berbagai lini kehidupan.
Salah satu adaptasi yang cepat diadopsi adalah mulai melibatkan teknologi dalam aktivitas harian. Seperti menggunakan layanan konferensi video untuk bekerja atau belajar dari rumah.
-
Bagaimana Pasar Imogiri menerapkan sistem pembayaran digital? “Pembayaran menggunakan QRIS lebih aman dan langsung masuk ke rekening. Pedagang dan pembeli jadi lebih praktis dan efektif saat transaksi,” Hal itu juga diperjelas oleh Suryanto selaku Admin Pasar Imogiri Bantul. Ia mengatakan bahwa transaksi pembayaran secara digital sudah ada sejak lama. Sistem jual beli hingga pembayaran digital yang ada di Pasar Imogiri Bantul seperti Pasar.id dan QRIS.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Mengapa Finnet yakin bisa menjadi solusi pembayaran digital? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Kenapa orang-orang sekarang lebih suka transaksi digital? Dompet digital semakin marak digunakan sejak pandemi COVID-19. Masyarakat diimbau beralih dari transaksi tunai menjadi digital untuk mengurangi kontak fisik.
-
Bagaimana proses pengembangan Rupiah Digital dilakukan? Langkah awal pengembangan Rupiah Digital BI melalui Proyek Garuda adalah dengan menerbitkan White Paper sebagai komunikasi kepada publik terhadap rencana pengembangan Rupiah Digital.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
Survei menunjukkan, pergeseran pola bekerja dan belajar ini akan tetap terjadi selama beberapa waktu ke depan, meski pandemi berakhir. Yang mana 77 persen pekerja tetap ingin untuk bekerja dari rumah karena merasa sama produktifnya dengan bekerja di kantor.
Revolusi kebiasaan masyarakat juga terjadi di pola berbelanja dan bagaimana melakukan pembayaran. Berdasarkan analisis Aino Indonesia terhadap pola pembayaran masyarakat melalui media pembayarannya, konsumen kini lebih memilih melakukan pembayaran nontunai, sebanyak 56 persen di Indonesia.
Pembayaran Digital
Berdasarkan prediksi Boston Consultant Group, pembayaran digitalPem semakin diminati masyarakat, dari 47 persen menjadi 84 petsen pada 2025 di Asia Tenggara. Meningkatnya pembayaran digital ini dirasakan masyarakat lebih aman dan nyaman di tengah pandemi karena tidak ada sentuhan fisik dengan uang tunai, pembayaran juga dirasa lebih cepat hanya menggunakan perangkat telepon pintar dan laptop.
Meningkatnya pembayaran digital ini juga seiring dengan semakin meroketnya minat belanja online oleh masyarakat. Berdasarkan data dari MarkPlus, tercatat peningkatan belanja online dari 4,7 persen sebelum pandemi menjadi 28,9 persen di masa pandemi. Data Redseer menambahkan terdapat 51 persen masyarakat yang baru pertama kali berbelanja online di masa pandemi ini.
Hastono Bayu, CEO Aino Indonesia, mengatakan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembayaran elektronik, kami menyambut baik semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan berbagai teknologi digital. Pandemi mengubah banyak kebiasaan masyarakat, sehingga mengubah preferensi masyarakat terhadap sesuatu.
"Percepatan adopsi digital ini mengubah lanskap bisnis, sehingga menuntut banyak pelaku usaha untuk secepatnya beradaptasi memenuhi preferensi konsumen yang berevolusi. Aino Indonesia sebagai perusahaan yang berbasis pengembangan riset berusaha memberikan contoh dengan menyediakan berbagai inovasi produk untuk memenuhi preferensi konsumen di Indonesia. Kuatnya inovasi yang Aino lakukan ini sebagai bentuk usaha dan komitmen kami untuk menjadi mitra terpercaya bagi pelaku industri untuk memenuhi kebutuhan mereka di bidang pembayaran elektronik dan digital,” ujar Hastono dalam keterangan resminya.
Masyarakat Makin Cepat Adaptasi Layanan Digital
©2020 Merdeka.com
Setelah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibuka oleh pemerintah, masyarakat menyambut baik inisiatif tersebut. Hal ini tampak dari semakin besarnya keinginan masyarakat untuk kembali berwisata, setelah jenuh beberapa bulan hanya beraktivitas di rumah.
Tren berwisata juga mengalami perubahan. Kini 56 persen masyarakat lebih nyaman untuk berwisata di dalam kota, 41 persen memilih tempat wisata alternatif yang tidak terlalu ramai untuk menghindari berkerumun dan menjaga jarak seperti yang dianjurkan pemerintah.
Preferensi masyarakat dalam berwisata pun sekarang berubah, menurut survei Google, kini masyarakat lebih menitikberatkan pada aspek kesehatan, kebersihan, dan keamanan sebagai faktor utama berwisata. Hal ini menunjukkan adanya permintaan yang tinggi dari masyarakat agar tempat tujuan wisata dapat memenuhi standard kebersihan dan kesehatan untuk menjamin kenyamanan berwisata masyarakat.
“Aino Indonesia sebagai perusahaan nasional berupaya membantu pemerintah dengan menginisiasi program Aino Urban Tourism Solution, yaitu program menggiatkan pariwisata yang terpadu di dalam kota dengan bantuan teknologi dari hulu ke hilir. Tujuannya menyediakan pengalaman berwisata yang baru bagi masyarakat dengan sistem pembayaran nirsentuh dengan berbagai teknologi pembayaran terbaru yang semakin mengarah pada penggunaan alat yang lebih sedikit (less device) sehingga lebih efisien dan praktis," jelas Bayu.
Aino Indonesia yakin dengan layanan pembayaran nirsentuh dan tanpa uang tunai serta penggunaan alat yang lebih sedikit dalam melakukan pembayaran dan transaksi, masyarakat akan lebih nyaman dalam beraktivitas sehari-hari maupun berwisata sehingga roda perekonomian semakin menggeliat di tengah pandemi ini. Penjelasan lebih lengkap tentang program ini dapat dilihat di www.ainosi.co.id.