Ahli: Kiamat masih jauh!
Dikatakan, bumi mampu menjaga kehidupan hingga dua miliar tahun lagi.
Selama ini perdebatan mengenai kapan kiamat akan terjadi memang tidak ada habisnya. Namun, baru-baru ini para peneliti menemukan kesepakatan tentang ramalan kapan bencana maha besar tersebut akan terjadi.
Seperti yang dilansir oleh Telegraph (2/7), peneliti memperkirakan bahwa kiamat akan terjadi setelah seluruh hewan dan tumbuhan mati. Nantinya, tinggal mikroba saja yang mampu bertahan hidup sembari menunggu ajal mereka.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang pengalaman mendekati kematian? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
-
Apa yang para ilmuwan temukan tentang keheningan? Para ilmuwan telah menemukan bahwa keheningan sebenarnya adalah suara.
-
Mengapa para peneliti melakukan penelitian tentang kematian? Penelitian ini bertujuan untuk melihat sisi lain secara ilmiah bagaimana yang terjadi ketika orang-orang diambang kematian.
Hebohnya, kematian massal makhluk hidup ini bukannya karena efek rumah kaca yang biasanya digaungkan akhir-akhir ini. Namun kiamat diperkirakan akan terjadi jika CO2 di udara tersedia dalam kadar yang terlalu sedikit.
Kurang dari satu miliar tahun, diperkirakan CO2 akan berada di level yang sangat kurang. Hal ini dikarenakan kemampuan matahari yang sudah jauh menurun untuk digunakan tanaman berfotosintesis.
Kurangnya CO2 ini akan mengakibatkan tumbuhan sulit berfotosintesis. Hal ini tentunya akan mengganggu metabolisme tumbuhan dan merusak tatanan ekosistem di dunia.
Jika tumbuhan tak bisa berfotosintesis, maka persediaan O2 akan berkurang, selain itu tumbuhan akan punah satu per satu. Hal ini pula akan mengganggu pasokan makanan bagi hewan herbivora.
Efeknya pun akan merusak rantai makanan. Sehingga, manusia sebagai predator paling tinggi pun nantinya diperkirakan juga akan kesusahan ketika semua sumber makanan tak tersedia.
Kemudian, setelah satu miliar tahun berikutnya, segala makhluk hidup akan mati. Hanya tersisa lautan yang mulai mengering dan menyisakan beberapa mikroba saja yang mampu bertahan. Padahal, seperti diketahui, kehidupan sangat bergantung kepada ketersediaan air.
"Bumi pada saat itu akan sangat berbahaya. Semua makhluk hidup butuh air, jadi kehidupan di masa mendatang akan sangat bergantung terhadap air kemasan, atau air yang masih tersimpan di dataran tinggi," kata astrobiologis Jack O'Malley-James, dari University of St Andrews di Skotlandia.
Maka, berdasarkan perkiraan ilmiah ini sendiri bumi diprediksi mampu menjaga kehidupan hingga dua miliar tahun mendatang. Dengan begitu, kemungkinan pada tahun 2000002013 kiamat akan terjadi di dunia ini.
(mdk/nvl)