Ambisi Besar Jeff Bezos Luncurkan Satelit Internet, Ingin Saingi Elon Musk
Jeff Bezos telah meluncurkan dua satelit untuk memulai konstelasi internet luar angkasa.
Jeff Bezos telah meluncurkan dua satelit untuk memulai konstelasi internet luar angkasa.
Ambisi Besar Jeff Bezos Luncurkan Satelit Internet, Ingin Saingi Elon Musk
Jeff Bezos, bos Amazon kini berniat memperluas bisnisnya ke bidang astronomi dengan meluncurkan 3.200 pesawat ruang angkasa.
Tujuannya untuk membangun internet satelit. Seperti Elon Musk.
-
Kenapa Elon Musk meluncurkan satelit Starlink? Elon Musk, CEO SpaceX membeberkan alasan di balik meluncurnya satelit Starlink ke publik. Diketahui Musk meluncurkan Starlink untuk dijadikan sebagai pemasukan utama dalam mewujudkan visinya mengirim astronot ke planet Mars.
-
Apa tujuan utama Elon Musk meluncurkan satelit Starlink? Walaupun Starlink dijadikan sebagai pemasok modal untuk menerbangkan astronot ke Mars, tetapi satelit ini juga bertujuan untuk membuat jaringan internet dapat mudah terhubung.
-
Apa yang dimaksud dengan Starlink? Layanan internet Starlink dari perusahaan SpaceX kini menjadi salah satu layanan internet satelit yang paling besar.
-
Siapa yang sedang mengembangkan konstelasi satelit selain Starlink? Konstelasi lain yang lebih besar juga direncanakan untuk diluncurkan, seperti OneWeb. Jaringan komunikasi global ini saat ini memiliki 648 satelit di 12 bidang orbit yang terletak di orbit rendah Bumi.
-
Apa itu Starlink? Internet satelit Starlink milik perusahaan SpaceX telah melakukan Uji Laik Operasi (ULO). Dengan demikian, Starlink telah mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari pemerintah sehingga teknologinya dinilai layak beroperasi secara retail di Indonesia.
-
Di mana Starlink menawarkan layanan internetnya? Starlink hadir dengan janji memberikan koneksi internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah, bahkan di daerah-daerah terpencil.
Pada Jumat, 06 Oktober lalu, Bezos meluncurkan 2 satelit prototipe bernama KuiperSat-1 dan KuiPerSat-2 untuk pembangunan mega-konstelasi broadband yang ia sebut sebagai Proyek Kuiper.
Setelah diluncurkan kedua satelit ini, kemudian akan dilakukan uji coba dengan cara dibawa mengorbit setinggi 500 km (310 mil) dengan roket Atlas-5, dari Stasiun Ruang Angkasa Cape Canaveral, Florida pada 14:00 EDT (18:00 GMT).
Ambisi Besar Jeff Bezos
Mengutip BBC, Senin, (9/10), tujuan Bezos menjalani proyek ini adalah untuk berambisi dalam mengembangkan koneksi internet. Terutam dengan bandwith tinggi dan latensi rendah.
Selain itu, adanya proyek ini juga merupakan salah satu tujuan Bezos untuk menantang Starlink milik Elon Musk, yang berhasil menawari internet satelit di berbagai negara.
Diketahui bahwa perusahaan SpaceX milik Elon Musk adalah pemimpin dari bidang internet satelit karena berhasil mengorbitkan 4.800 pesawat ruang angkasa.
Terlebih, persaingan ini semakin diperketat dengan Eutelsat-OneWeb yang berbasis di Inggris telah membangun 620 satelit dan beberapa negara seperti Kanada, UE, dan Tiongkok akan membuat proyek serupa.
Oleh karena itu, Bezos langsung tancap gas untuk mengurus dan menyebarkan jaringannya.
Amazon bahkan telah memiliki lisensi dari Federal Communications Commission (FCC) untuk menggunakan frekuensi radio yang diperlukan.
Berdasarkan lisensi tersebut, setidaknya setengah dari persiapan sistem Kuiper harus sudah berada di orbit pada Juli 2026, dan peluncuran secara penuh sekitar Juli 2029.
- 2 Orang Tajir Ini Dikenal Bersaing Sengit soal Luar Angkasa, Kini Singkirkan Gengsi Demi Cuan
- Elon Musk Sempat Mau Beri Bantuan Internet ke Gaza Pakai Satelit Starlink, Tapi Keburu Dicegat Israel
- Perlombaan Satelit Orbit Rendah Elon Musk VS Jeff Bezos Dimulai, Siapa Menang?
- Elon Musk, Bos Twitter yang Kini Jadi Orang Terkaya di Dunia
Di sisi lain, Amazon perlu melakukan kampanye besar-besaran demi berjalannya proyek ini. Namun, hal ini menjadi potensi hambatan. Meskipun Amazon telah bekerja sama dengan 100 perusahaan penerbangan roket, namun rata-rata pada tahap awal perjalanan misi seringkali sistem roket mengalami kegagalan.
Kekhawatiran selanjutnya adalah dengan besarnya jumlah pesawat yang mengorbit di luar angkasa, maka akan berdampak buruk pada pengamat teleskopik dan pengelolaan jalur lalu lintas.
Sebab hal ini akan berpotensi untuk terjadi tabrakan di ruang angkasa, dan menghasilkan puing-puing yang mungkin akan membatasi aktivitas pengorbitan.