2 Orang Tajir Ini Dikenal Bersaing Sengit soal Luar Angkasa, Kini Singkirkan Gengsi Demi Cuan
Jeff Bezos dan Elon Musk akur jika sudah berbicara cuan. Ini buktinya.
Jeff Bezos dan Elon Musk akur jika sudah berbicara cuan. Ini buktinya.
2 Orang Tajir Ini Dikenal Bersaing Sengit soal Luar Angkasa, Kini Singkirkan Gengsi Demi Cuan
Amazon dilaporkan telah menandatangani kontrak dengan saingannya, SpaceX, guna menyukseskan rencana Project Kuiper.
Pendiri SpaceX Elon Musk dan pendiri Amazon Jeff Bezos telah dikenal sebagai rival. Persaingan mereka selama bertahun-tahun merambat ke persaingan dalam membawa manusia ke luar angkasa. Mereka juga pernah terlibat perdebatan secara terbuka.
-
Kenapa NASA dukung Jeff Bezos? NASA yang telah mengalokasikan ratusan juta dolar untuk potensi penggantian ISS, mengumumkan bahwa Orbital Reef berhasil mencapai pencapaian penting dalam pengembangan teknologi regeneratif.
-
Mengapa Jeff Bezos mendedikasikan dirinya untuk penjelajahan luar angkasa? Bezos memang sangat mendedikasikan dirinya dalam penjelajahan luar angkasa.
-
Siapa saja yang ikut dalam perjalanan luar angkasa Jeff Bezos? Bezos melakukan perjalanan ini bersama saudaranya, Mark Bezos, pionir dirgantara Wally Funk, dan remaja asal Belanda Oliver Daeman.
-
Di mana Jeff Bezos melakukan perjalanan luar angkasa? Mereka melayang di dalam kapsul tanpa bobot dengan gravitasi nol selama sekitar tiga menit sebelum gravitasi mulai menariknya kembali ke Bumi.
-
Siapa yang lebih realistis, Elon Musk atau Jeff Bezos? Namun menurut para ahli arsitektur, astrobiologi, gravitasi buatan, dan kesehatan reproduksi, ada satu visi yang lebih realistis. Membangun habitat di mana manusia tidak hanya dapat hidup, namun juga berkembang, merupakan tantangan terbesar dalam visi kedua miliarder tersebut. Lantas visi siapa yang paling realistis? Mayoritas pakar sepakat bahwa koloni Mars milik Musk lebih layak dilakukan dibandingkan stasiun luar angkasa besar milik Bezos.
-
Kapan Jeff Bezos melakukan perjalanan ke luar angkasa? Jeff Bezos memang pernah merasakan gravitasi nol saat melakukan perjalanan ke ruang angkasa pada Juli 2021.
Namun, Amazon tampaknya berhasil menekan gengsi demi keberhasilan proyek besarnya.
Dilansir dari website resmi Amazon, CNN, dan Hypebeast, Senin (4/12), Amazon telah menandatangani perjanjian untuk meluncurkan satelitnya pada tiga peluncuran roket SpaceX Falcon 9. Peluncuran ini diharapkan akan segera dimulai pada pertengahan tahun 2025.
Satelit ini adalah bagian dari Project Kuiper yang dibuat pada tahun 2019.Dalam proyek ini, Amazon berencana untuk meluncurkan jaringan satelit secara global untuk menyediakan konektivitas internet broadband. Lebih dari tiga ribu satelit ingin diluncurkan perusahaan ini.
Jaringan satelit ini akan mengorbit di orbit rendah Bumi (LEO), sekaligus bersaing dengan layanan Starlink SpaceX yang sudah memiliki lebih dari lima ribu satelit di orbit.
Berdasarkan persyaratan persetujuan dengan Komisi Komunikasi Federal (FCC), Amazon harus meluncurkan dan mengoperasikan setidaknya lima puluh persen dari satelit tersebut pada tahun 2026.
Tampaknya, persyaratan inilah yang membuat Amazon memutuskan untuk bekerja sama dengan saingan beratnya sendiri.
SpaceX juga bukan satu-satunya perusahaan yang bekerja sama dengan Amazon.Selain SpaceX, Amazon juga telah menandatangani kontrak dengan beberapa perusahaan lainnya seperti United Launch Alliance, ArianeGroup, dan Blue Origin untuk menerapkan Project Kuipernya.
Namun, kontrak ini awalnya memicu gugatan dari para pemegang saham.
Klaim ini langsung disangkal juru bicara Amazon. Menurutnya hal itu tidaklah benar.
“Klaim dalam gugatan ini benar-benar tidak beralasan, dan kami berharap dapat menunjukkan hal tersebut melalui proses hukum.”
Dalam pernyataannya mengenai kerja sama dengan SpaceX, Amazon juga menyatakan bahwa kesepakatan sebelumnya:
"Memberikan kapasitas yang cukup untuk meluncurkan sebagian besar konstelasi satelit kami, dan peluncuran tambahan dengan SpaceX menawarkan lebih banyak kapasitas untuk mendukung jadwal implementasi kami.”