Apa beda profesi Data Scientist dengan Business Intelligence?
Tak ada yang membedakan secara signifikan antara profesi Data Scientist dengan Business Intelligence
Tak ada yang membedakan secara signifikan antara profesi Data Scientist dengan Business Intelligence. Bahkan menurut Senior VP Growth, Freelancer.com, Willix Halim, secara umum apa yang dikerjakan seorang Data Scientist dan Business Intelligence, cenderung sama.
Kedua profesi tersebut, berkutat pada bagaimana mendapatkan dan menerjemahkan data sebagai rujukan langkah yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan berdasarkan data yang dimilikinya.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Sama, tidak ada yang berbeda hanya namanya saja," ujarnya saat diskusi tentang Hypergrowth Data Science di kantor Bukalapak.com, Jakarta, Senin (23/11).
Senada dengan Willix, Founder sekaligus CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky juga melihat tak ada perbedaan yang mencolok mengenai tugas dan fungsi kedua profesi tersebut. Hanya saja, kata Zaky, berdasarkan pengalamannya sebagai pemimpin di perusahaan startup, jika mencari kandidat untuk kedua profesi itu faktor pembeda adalah usia.
Saat mencantumkan posisi lowongan pekerjaan yang tersedia dengan menuliskan Business Intelligence, kebanyakan para pelamar sudah berusia matang. Berbeda jika mencantumkan dengan posisi Data Scientist.
"Kalau kita menuliskan lowongan pekerjaan dengan posisi Business Intelligence, biasanya yang apply itu orang-orang yang sudah berumur dan cenderung mereka inginkan software-software yang branded dan mahal untuk menganalisis. Sementara pemaknaan untuk Data Scientist cenderung lebih ke anak muda, makanya kalau kita kasih lowongan dengan mencantumkan posisi Data Scientist, yang lamar kebanyakan anak-anak muda yang mau 'kotor-kotoran'," kata Dia.
Baca juga:
Profesi data scientist kini makin diburu perusahaan!
PickPack, startup Indonesia lolos seleksi Start Up Channel News Asia
Jakarta jadi tempat seleksi kompetisi Start Up Channel News Asia
Hingga Oktober lalu, total penjualan Elevenia capai Rp 1 triliun
Alasan kenapa kamu harus coba kerja di startup setidaknya sekali