Apple seakan tidak terusik dengan berbagai pengaduan konsumennya
Tidak dibarengi dengan pendapatan yang berlimpah, Apple seakan menutup mulut akan pengaduan yang ada.
Pada tahun 2011 kemarin, Apple telah mendapatkan pengaduan dari kostumernya mengenai iPhone 4 mereka yang tiba-tiba meledak dan terbakar. Kejadian tersebut dialami oleh tiga orang dari tiga negara yang berbeda, yaitu Amerika Serikat, Australia, dan Brazil. Namun, Apple sepertinya masih tetap mencoba bersikap tenang akan hal ini.
Di penghujung 2011 kemarin, pesawat penumpang Regional Express ZL319 dikabarkan mendarat secara darurat dikarenakan munculnya asap dan percikan api yang disebabkan oleh terbakarnya iPhone salah satu penumpangnya. Australian Transport Safety Bureau (ATSB) atau Civil Aviation Safety Authority (CASA) sampai sekarang masih mengusut masalah tersebut. Kejadian kedua dialami oleh sepasang suami istri di Amerika Serikat. iPhone 4 yang mereka miliki tiba-tiba terbakar ketika perangkat tersebut ditancapkan ke charger portable.
Hari senin kemarin (20/03), Mashable.com mendapatkan laporan dari seorang wanita yang berasal dari Colorado, Amerika Serikat. Wanita yang tidak ingin namanya dicantumkan dalam berita tersebut mengatakan bahwa pada saat dia sedang melakukan perjalanan menuju East Coast, Amerika Serikat, iPhone 4 yang dimilikinya tiba-tiba meledak. Pada saat itu, wanita tersebut menginap di sebuah hotel dan pada waktu malamnya, dia menancapkan iPhone 4 miliknya ke sebuah nightstand charger. Sekitar pukul 06.30 waktu setempat, wanita tersebut mencium bau seperti barang yang terpanggang dan terdengar bunyi berisik disekitar kepalanya. Tidak seberapa lama, iPhone 4 yang diletakkan antara 12 sampai 14 centimeter dari kepalanya tersebut tiba-tiba meledak. Seketika itu, dia langsung panik dan keluar dari kamarnya. Wanita tersebut memberitahukan bahwa kamarnya sekarang telah terbakar dan dipenuhi asap. Pihak hotel bergegas memeriksa dan mengatakan tidak ada masalah dengan listrik di hotel tersebut. Pada akhirnya, wanita tersebut melaporkan ke Mashable.com dengan tujuan untuk menghimbau dan memberitahukan ke semua pemilik iPhone 4 agar tidak mengalami kejadian yang serupa. Mashable.com juga memberi bantuan kepada wanita tersebut dengan menghubungi Apple Inc., namun sampai sekarang belum ada konfirmasi balasan. Wanita tersebut juga mengungkapkan kekecewaannya, "Saya sebenarnya terlalu naif apabila harus mempermasalahkan hal ini, tapi yang membuat saya kecewa adalah Apple seakan-akan menunggu terdapatnya laporan, baru melakukan evaluasi terhadap produk mereka".
Tidak hanya iPhone 4 saja, baru-baru ini, banyak pengguna New iPad yang mengeluhkan panasnya produk terbaru Apple tersebut. Mereka mengatakan, New iPad mengeluarkan tingkat panas yang tidak wajar, lebih panas daripada seri sebelumnya, iPad 2. Oleh karenanya, sebuah penelitian dilakukan oleh Lowell Niles. Dia menggunakan obyek New iPad dan beberapa Wicked Laser - pointer yang bisa mengeluarkan sinar laser - untuk menguji efek panas yang dihasilkan oleh New iPad. Pada saat panas yang dihasilkan oleh New iPad merangkak naik (116 F), Niles mengarahkan lampu lasernya ke bagian layar New iPad tersebut. Seketika itu juga, perangkat Apple tersebut mengeluarkan asap dan akhirya terbakar. Memang tidak ada hipotesa atau kesimpulan apapun dari penelitian Niles ini, namun, seperti yang diulas oleh Gizmodo.com, Niles sempat mengatakan "Inilah hasil dari efek panas New iPad, terbakar".
Sampai sekarang, Apple masih belum memberikan konfirmasi mengenai terbakarnya iPhone 4, mereka hanya memberikan penjelasan singkat mengenai alasan yang mengakibatkan New iPad cepat panas saja. Namun, dari penjelasan tersebut, banyak pengguna New iPad yang masih kecewa, karena penjelasan dari Apple memberikan kesan bahwa semua panas itu disebabkan oleh pemakaian penggunanya dan bukan berasal dari New iPad.