Arek Malang jadi jawara di kompetisi 'The 5-Min Video Challenge'
Arek Malang jadi jawara di kompetisi 'The 5-Min Video Challenge'. Dua video pendek asal Indonesia 'Bali Connecting Lives' dan 'Rotasi' mewakili Indonesia untuk bersaing dengan 10 video pemenang lainnya yang berasal dari Australia, Singapura, Filipina, Tanzania, dan Thailand
Dua video pendek asal Indonesia 'Bali Connecting Lives' dan 'Rotasi' mewakili Indonesia untuk bersaing dengan 10 video pemenang lainnya yang berasal dari Australia, Singapura, Filipina, Tanzania, dan Thailand, memperebutkan hadiah utama senilai 30.000 USD di final kompetisi “The 5-Min Video Challenge” tingkat Regional yang diselenggarakan di Singapura.
Video 'Rotasi' asal Malang, karya Destian Rendra dan Premy Bima K., berhasil keluar sebagai Pemenang Utama dan Pemenang Favorit Pilihan Publik pada kompetisi ini, membawa nama Indonesia sebagai yang teratas dibandingkan negara lainnya.
-
Bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk menghasilkan video berkualitas? Para pembuat konten ini menggunakan alat AI untuk menyempurnakan audio dan visual dalam video, membuat gambar diam berbicara, menyesuaikan latar belakang, menyertakan sulih suara yang dihasilkan AI, dan banyak lagi.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa yang diklaim oleh video yang beredar? "PRESIDEN JOKOWI DAN SIGIT RESMI COPOT POLDA JABAR AKIBAT BATALKAN SIDANG PEGI" tulis akun @AKTUAL dalam keterangan video.
-
Apa saja jenis-jenis teknologi yang dibahas dalam konteks? Teknologi dapat didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan produk atau proses yang bermanfaat bagi manusia.
-
Bagaimana informasi di video ditelusuri? Penelusuran Cek fakta merdeka.com melakukan penelusuran dengan melihat secara keseluruhan video berdurasi 8 menit tersebut.
-
Bagaimana Vidio meningkatkan layanannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia? Serta menjaring engineer lokal terbaik untuk mengembangkan beragam fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen Indonesia.
Diinisiasi oleh Singtel Group, kompetisi ini merupakan kompetisi video pendek hasil kolaborasi para operator seluler yang tergabung dalam Singtel Group, yakni Singtel (Singapura), Optus (Australia), AIS (Thailand), Airtel (Afrika), Globe (Filipina), dan Telkomsel (Indonesia). Konten video yang menjadi pemenang kompetisi ini akan dipublikasikan dan bisa diakses oleh lebih dari 630 juta pelanggan seluler di Singtel Group.
"Kami sangat bangga 'Rotasi' keluar sebagai Pemenang Utama sekaligus sebagai Pemenang Favorit Pilihan Publik dalam kompetisi ini menyisihkan para peserta dari negara lainnya. Hal ini membuktikan bahwa anak-anak muda Indonesia memiliki kreativitas yang luar biasa, dan semoga kemenangan ini dapat menginspirasi anak muda lainnya untuk terus berkarya dan membuktikan dirinya hingga tingkat internasional," ujar Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah dalam keterangan resminya, Rabu (23/11).
Ririek lebih lanjut menjelaskan bahwa saat ini video menjadi media yang sangat powerful untuk menyampaikan pesan dan menjangkau audiens di mana saja. Maka dari itu hadirnya kompetisi ini tentunya menjadi wadah tersendiri berkumpulnya berbagai ide, cerita, dan pesan yang dibalut oleh kreativitas dari para videomaker.
Mengambil tema 'Connecting Lives', kompetisi video berdurasi lima menit yang telah berlangsung di Indonesia pada 15 Agustus-31 September 2016 ini berhasil menjaring sebanyak lebih dari 600 video yang berasal dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa hingga pembuat film amatir dan profesional, dengan membawa berbagai genre, mulai dari komedi hingga drama. Indonesia sendiri berhasil menjaring sebanyak 285 video, yang merupakan angka submission tertinggi jika dibandingkan dengan negara lainnya, dan kemudian menetapkan 'Bali Connecting Lives' (Bali) dan 'Rotasi' (Malang) sebagai pemenang dari Indonesia.
"Kompetisi ini pun sesungguhnya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada videomaker asal Indonesia agar karya dan kreativitasnya dapat dikenal lebih jauh lagi di tingkat internasional," tambah Ririek.
Sebelumnya, Telkomsel melakukan serangkaian roadshow yang diadakan di enam kampus ternama, yaitu Universitas Pelita Harapan (Tangerang), Institut Francais Indonesia (Bandung), Institut Seni Indonesia (Yogyakarta), Universitas Airlangga (Surabaya), Universitas Udayana (Denpasar), dan Universitas Indonesia (Depok). Sebanyak lebih dari 1.400 peserta hadir untuk menyimak berbagai tips dalam aspek pembuatan video (videomaking) yang juga melibatkan sederetan nama beken di dunia perfilman nasional seperti Joko Anwar, Dee Lestari, Dennis Adhiswara, Anggy Umbara, Monty Tiwa, Renny Fernandez, Arief Muhammad, dan Fajar Nugros.
Di acara puncak ini, para finalis akan dinilai oleh juri-juri internasional, yaitu Eric Khoo (Singapura), Monty Tiwa (Indonesia), Simon Joyce (Australia), Philbert Ortiz Dy (Filipina), Pratthana Leelapanang (Thailand), dan Raqey (Tanzania). Namun selain itu, suara dari publik juga menentukan 30 persen dari total skor pemenang.
Baca juga:
Di IIXS 2016, Ketum APJII bicara soal rencana buat browser lokal
Malang ingin jadi barometer Gerakan 1.000 Startup Digital
Platform Opini kampanyekan program #GenerasiWarBYASAK
XL dan wujudkan.com gelar crowdfunding untuk filmmaker
Menkominfo sindir lagi OTT asing yang masih bandel