AS tuduh Korea Utara jadi dalang wannacry
AS tuduh Korea Utara jadi dalang wannacry. Amerika Serikat baru saja mengumumkan bahwa Korea Utara adalah pelaku serangan cyber ransomware WannaCry yang ramai pada Mei lalu.
Amerika Serikat baru saja mengumumkan bahwa Korea Utara adalah pelaku serangan cyber ransomware WannaCry yang ramai pada Mei lalu. Serangan ransomware dengan permintaan tebusan ini telah menyerang rumah sakit, perusahaan, bahkan institusi penting pemerintahan di berbagai negara di dunia.
Hal ini diumumkan oleh Penasehat Keamanan Dalam Negeri Donald Trump, Thomas Bossert, melalui kolom opini di The Wall Street Journal. Sebelumnya, Washington Post melaporkan bahwa Gedung Putih akan menerbitkan pernyataan resmi terkait ransomware ini.
-
Kapan serangan ransomware WannaCry terjadi? Salah satu permintaan tebusan terbesar terjadi pada Serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 silam yang menyebar secara global melalui komputer dengan sistem windows.
-
Apa itu Ransomware? Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, Ransomware pertama kali muncul pada awal tahun 1990-an dan dikenal sebagai "AIDS Trojan" atau "PC Cyborg".
-
Apa itu ransomware? Ransomware adalah varian malware yang secara khusus menargetkan file dan sistem dengan mengenkripsinya menggunakan protokol yang tidak dapat dibobol tanpa kunci dekripsi yang benar.
-
Bagaimana ransomware WannaCry menyebar pada tahun 2017? Salah satu permintaan tebusan terbesar terjadi pada Serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 silam yang menyebar secara global melalui komputer dengan sistem windows. Serangan ini mengakibatkan 230.000 pengguna computer Windows di 150 negara tidak mengakses beberapa dokumen penting karena data dikunci peretas.
-
Bagaimana serangan ransomware itu terjadi? Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyebut serangan ransomware itu merupakan jenis baru dari pengembangan lockbit 3.0.
-
Dimana ransomware menyerang di Indonesia? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware.
Dalam kolom opini tersebut disebut bahwa pada bulan Juni lalu Badan Keamanan Nasional AS sudah memiliki berbagai bukti yang merujuk keterlibatan Korut soal ini. Bossert secara terbuka menyebut bahwa bukti ini dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk Pemerintah berbagai negara, beberapa perusahaan keamanan siber, serta berbagai perusahaan yang terkena serangan secara langsung.
"Kami tidak membuat tuduhan ini dengan main-main. Hal ini berdasarkan bukti. Kami juga tidak sendirian dengan temuan kami. Pemerintah dan perusahaan swasta lain setuju. Ingggris mengaitkan serangan tersebut ke Korea Utara, dan Microsoft melacak serangan tersebut dan ternyata terafiliasi dengan Pemerintah Korea Utara," tulis Bossert.
Bossert juga menulis bahwa ransomware ini tak hanya sekedar menghantam bidang IT dari sektor ekonomi saja, namun sudah menyangkut masalah nyawa karena yang diserang adalah rumah sakit.
Sepertinya, kolom opini ini sebenarnya adalah peringatan bagi Korea Utara. Pasalnya, dalam kesimpulannya, Bossert menulis bahwa AS akan 'mengekang' Korut.
"Kami akan terus menggunakan strategi tekanan secara maksimal untuk mengekang kemampuan Pyongyang untuk melakukan serangan, baik siber atau lainnya," tulis Bossert.
Baca juga:
Bos Xiaomi beberkan kunci sukses perusahaan
Hampir dipastikan, Samsung Galaxy S9+ gunakan chipset nomor 1 dunia
Xiaomi Redmi 5A dihargai kurang dari Rp 1 juta
LIKE sebut aplikasi video paling laris di Google Play Store
Harga resmi iPhone X, iPhone 8 dan iPhone 8 Plus di Indonesia akhirnya terkuak!
Telkom dan Kemenristedikti kembangkan platform idREN
Teknologi baru ini adalah solusi layar smartphone yang gampang pecah