Asosiasi gabungan pemodal ventura dan startup resmi dibentuk
Program Amvesindo masih akan dibicarakan lebih lanjut.
Para pemodal ventura dan startup baru saja mendeklarasikan pembentukan Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia atau disebut dengan Amvesindo. Menurut Ketua Amvesindo yang terpilih, Jefri R. Sirait, mengatakan, pembentukan asosiasi baru ini bertujuan membantu para startup untuk lebih berkembang. Selain itu juga sebagai wadah aspirasi komunitas yang nantinya bisa disampaikan ke pemerintah.
"Kami sepakat untuk terjun membuat ekosistem ini lebih baik. Kami punya member yang lebih lengkap. Perencanaan pendirian Amvesindo ini, sebenarnya sudah lama dibicarakan. Karena cocok dengan visi dan misinya, kami berkumpul semua. Dengan adanya asosiasi ini, kami punya kapasitas lebih banyak dan kemampuan cari investor dari luar juga. Ini yang menarik pula. Sehingga kami mendirikan Amvesindo," terang Jefri saat acara konferensi pers di Hotel Mercure, Cikini, Jakarta, Jumat (13/05).
Dikatakannya, saat ini ada 70 pelaku usaha yang ikut bergabung di asosiasi baru ini. 70 pelaku usaha itu, di antaranya 23 adalah pemodal ventura dan sekitar 30 perusahaan rintisan berbasis teknologi. Berdasarkan pengamatan Merdeka.com, terlihat beberapa orang yang tak asing lagi di dunia pemodal ventura yang ikut hadir. Seperti misalnya, Donald Wihardja (Convergence Ventures), Edward Ismawan Chamdani (Ideosource), dan dari East Ventures. Sedangkan dari sisi startup yang terbilang ‘seleb’, tak nampak dalam acara deklarasi tersebut.
Terlepas dari itu, pihaknya mengakui telah mendapatkan restu dari OJK untuk mendirikan asosiasi ini. Terbukti, Deputy Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dumoly Pardede, sempat hadir dalam musyawarah pembentukan pengurus Amvesindo.
"Jadi tadi kita meminta OJK untuk memberikan arahan juga. Sebetulnya, modal ventura itu sudah diatur bahwa sebagai pengawas adalah OJK. Kemudian OJK juga telah memiliki program yang mengatur startup terutama di bidang teknologi," ujar Jefri yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Mitra Ventura.
Meski begitu, pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail program-program apa saja yang akan dilakukan di tahun pertama pasca pembentukan asosiasi. Mereka beralasan akan mengadakan pertemuan lebih dahulu untuk membahas rencana program Amvesindo.
Baca juga:
SDM TI jempolan perlu didorong jadi startup
Setelah China, startup Kanada jual udara dalam botol ke India
Butuh banyak aplikasi, ini aplikasi yang dicari Pemprov Jakarta
Aher dorong bank daerah ambil peluang bisnis pengusaha baru
Telkomsel gelar kembali kompetisi aplikasi The NextDev
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.