Awas, ini 10 smartphone dengan radiasi tertinggi
Awas, ini 10 smartphone dengan radiasi tertinggi. Radiasi yang terpancar dari smartphone terkirim dari perangkat ke base station. Semakin keras smartphone bekerja saat mengirim sinyal, tentu semakin tinggi radiasi yang dipancarkan.
Radiasi smartphone beberapa tahun lalu menjadi momok yang ditakuti oleh kebanyakan orang. Banyak yang mengatakan bahwa radiasi smartphone dapat mengakibatkan kanker otak, sehingga ada larangan untuk meletakkan perangkat mobile tersebut di dekat bantal saat tidur. Benarkah demikian?
Pada dasarnya hingga saat ini masih ada perdebatan. Namun sebagian pihak percaya hal itu benar. Bahkan ada juga yang mengatakan kalau radiasi smartphone bisa menyebabkan mandul, kanker, hingga kerusakan otak.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Bagaimana cara kerja ponsel lipat? Ponsel lipat bekerja dengan menggunakan teknologi layar fleksibel yang memungkinkan perangkat untuk dilipat tanpa merusak layar. Beberapa ponsel lipat memiliki dua layar terpisah yang terhubung oleh engsel, sementara yang lain memiliki layar tunggal yang dapat dilipat.
-
Mengapa ponsel lipat semakin populer? Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, ponsel lipat telah menjadi tren yang semakin populer, dengan penjualan ponsel lipat mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal ketiga tahun 2023.
-
Apa yang dimaksud dengan kemampuan "menguping" smartphone dalam konteks iklan? “mereka tidak mendengarkan,” jawabnya. Lantas hal ini menjadi pertanyaan, mengapa platform seperti Facebook begitu sering menampilkan iklan tertentu. Bahkan, beberapa contoh iklan yang hadir menampil produk-produk yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti diungkap CNET, Kamis (19/4/2018), radiasi yang terpancar dari smartphone terkirim dari perangkat ke base station. Semakin keras smartphone bekerja saat mengirim sinyal, tentu semakin tinggi radiasi yang dipancarkan.
Selain itu, tingkat radiasi yang diserap jaringan tubuh selama menggunakan smartphone disebut dengan istilah Specific Absorption Rate (SAR).
Semakin tinggi nilai SAR, semakin besar pula energi radiofrekuensi yang dipancarkan smartphone. Ini tentu berbahaya bagi tubuh.
Nah, ada sejumlah smartphone yang dikategorikan memiliki radiasi tinggi. Setidaknya, ada sepuluh (10) smartphone dengan radiasi paling tinggi. Jika kamu memiliki salah satu di antaranya, gunakan sebaik-baiknya agar tidak terkena radiasi.
Apa saja smartphone tersebut? Berikut daftarnya:
1. Motorola Droid Maxx - SAR level: 1,54
2. Motorola Droid Ultra - SAR level: 1,54
3. Motorola Moto E - SAR level: 1,50
4. Alcatel One Touch Evole - SAR level: 1,49
5. Huawei Vitria - SAR level: 1.49
6. Kyocera Hydro Edge - SAR level: 1,48
7. Kyocera Kona - SAR level: 1,45
8. Kyocera Hyrdo XRTM - SAR level: 1,44
9. Nokia Asha 503 - SAR level: 1,43
10. BlackBerry Z30 - SAR level: 1,41
Dalam penelitian terbaru, dampak radiasi smartphone ternyata tak terlalu berbahaya. Menurut studi terkini, pancaran radiasi smartphone ternyata lebih rendah ketimbang radiasi ionisasi yang didapat dari X-ray dan dapat memicu kanker.
Dikutip dari CNBC, Minggu (4/2/2018), berdasarkan rencana laporan peneliti dari pemerintah Amerika Serikat, radiasi smartphone memang dapat memberikan dampak pada kesehatan, tetapi setidaknya saat ini masih dalam tahap aman.
Para peneliti memanfaatkan tikus jantan untuk melakukan eksperimen mengenai paparan radiasi smartphone yang sangat tinggi terhadap kesehatan. Hasilnya, paparan radiasi itu menimbulkan tumor di jaringan sekitar jantungnya.
Sementara dalam percobaan lain yang dilakukan terhadap tikus betina, efek radiasi tersebut tak terlihat. Meski berakibat negatif, temuan ini tak dapat diaplikasikan pada manusia.
Dalam catatannya, ilmuwan Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat menyebut studi ini memang ingin menguji batas ekstrem terhadap radiasi smartphone, dan batas radiasi yang ada saat ini masih aman.
Untuk itu, tak sedikit pihak yang menyebut studi ini dapat menjadi titik terang dan menyelesaikan perdebatan mengenai bahaya radiasi smartphone.
"Rancangan laporan ini pasti menimbulkan perhatian, tapi hasilnya memang tak akan mengubah bahwa bukti hubungan antara smartphone dan kanker masih lemah, dan sejauh ini, belum ada risiko kanker akibat smartphone," tutur Chief Medical Officer dari American Cancer Society, Dr. Otis Brawley.
Sekadar informasi, dalam studi ini, tikus yang terkena radiasi memang memperolehnya dalam tingkat pemakaian yang sangat tinggi, bahkan melebihi yang diperoleh manusia.
Temuan tersebut sekaligus dilakukan untuk memberikan masukan terhadap desain teknologi smartphone masa depan. Studi ini juga hanya menguji coba frekuensi 2G dan 3G, yang biasa dilakukan untuk melakukan panggilan telepon.
Sementara dalam studi ini, jaringan 4G dan 5G belum digunakan karena menggunakan frekuensi dan modulasi yang berbeda.
Rumor mengenai efek radiasi smartphone yang tidak berbahaya itu pun juga dibenarkan oleh National Cancer Institute. Pihaknya mengatakan bahwa tidak ada bukti konsisten bahwa radiasi smartphone dapat meningkatkan risiko kanker. Bahkan, kalau di Amerika Serikat, penggunaan smartphone diawasi oleh FDA, yang merupakan semacam BPOM AS.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ega)